Ketujuh

19.2K 933 8
                                    

Craaaass..

Siska meletakkan stik drumnya di lantai dan mengambil botol air mineral didekatnya, ia lalu meneguk air mineral yang ada didalamnya.

"Jadi gimana sekolah lama lo ka? Masih kayak biasa?" tanya Resha sahabatnya Siska

"Ya, biasa deh, tapi ya namanya udah setahun ngilang, jadi ada renovasi dikitlah" ujar Siska sambil menutup botol minumannya dan berjalan kearah dua orang sahabatnya yang telah duduk dilantai.

"Haha, gak bosan jadi anak kelas satu SMA lagi Ka? Kan seharusnya lo itu sekarang udah kelas tiga?" tanya Hera sahabat Siska yang lain.

"Tau lah, yang penting masalah gue selesai disana, trus kalau udah gue pastiin dia menderita baru gue seneng"

"Hahah, ngeri dah lo, trus gimana sama teman sepupu lo si Laras, siapa namanya tu? Gue lupa"

"Kirana? Ya, untung juga dia sebangku sama gue, jadi gue bisa mudah lindungin dia"

"Yah, untung banget deh, eh iya jadi gimana di Tokyo?"

Siska kemudian bercerita mengenai kesehariannya di Tokyo dan beberapa cerita menarik yang dialaminya di negri sakura tersebut.

"Jadi siapa yang ngerubah lo jadi kayak gini?"

"Tante gue disana, lagian dia juga desainer terkenal, ya beruntungnya gue masih punya orang-orang yang peduli, jadi penampilan gue berubah total dari Siska si cupu, ke Siska yang berubah sekarang ini"

"Pantesan, sekarang lo itu cantik banget tau gak, gue jemput lo dibandara kemarin itu aja sempat pangling, gue kira lo model kesasar di bandara, eh ternyata elo"

Siska dan dua temannyapun tertawa bersama.

"Eh eh trus si Kampret itu ngenalin lo?" tanya Hera.

"Nggak, jujur pertama kali ngelihat dia rasanya pengen gue mutilasi tuh anak, huh" ucap Siska sambil mengepalkan tangannya diudara, temannya yang lain tertawa.

"Eh udah lama juga gak main drum lagi, gue kira udah gak bisa lagi" ucap Siska sambil memperhatikan drumnya yang sudah lama ia tinggalkan.

"Haha, tapi tadi bisa kan? Udah lah, kalau mantan juara tiga internasional gak usah di remehin lagi deh" ucap Hera. Siska dan Resha yang lain tergelak mendengarkan perkataannya.

Suara ponsel milik Siska memutuskan percakapan diantara mereka.

"Eh, Laras nih, gue angketin dulu ya" kedua temannya mengangguk. Siska kemudian keluar dari studio milik Resha salah satu temannya tadi. Ia kemudian menggeser tombol hijau.

"...."

"Waalaykumussalam"

"......"

"Iya, gue udah ketemu Kirana tadi, ya menurut penilaian gue sih, kalau kurus mungkin si Kirana cantik banget"

"....."

"Hahah, tenang aja, gue bakal urus itu, tapi untuk sementara kita lihat perkembangan hubungan Kirana dengan si Brengsek itu dulu"

"...."

"Iya, Kirana biar gue yang urus, lo tenang aja, percaya aja deh sama kakak sepupu lo yang cantik ini"

"...."

"Iya sama-sama, bye juga, Waalaykumussalam".

Siska kemudian memperhatikan ponselnya setelah menutup telpon dari Laras tadi, ia kemudian segera mencari nomor Kirana yang tadi ia minta pas disekolah.

"Assalamualaykum, Ki, ini gue Adel".

"...."

"Lo dimana sekarang?"

CantikOn viuen les histories. Descobreix ara