Kelima

22.4K 1K 9
                                    

Suara musik keras langsung menyambut kedatangan Mario dan kawan-kawan di sebuah diskotik. Tatapan para wanita yang berpakaian minim langsung tertuju kepada Mario.

"Woy, datang juga lo, penampilan lo leh uga nih. Hahah" ujar Drian teman Mario.

"Iye, ini gue sempetin hadir di acara ulang tahun lo, btw selamat ya" ucap Mario sambil mnjabat tangan Drian yang berulangtahun hari itu.

"Yoi, makasi bro, eh gue punya banyak cewe cantik-cantik disini. So, lo semua tinggal milih aja"

"Beneran?" ujar Bryan, Engki, dan Adit berbarengan. Mario hanya terkekeh pelan melihat ekspresi yang dikeluarkan teman-temannya. Mario kemudian melangkahkan kaki menuju meja bar. Ia kemudian memesan minuman. Setelah mendapatkan pesanannya dari bartender, ia kemudian mengeluarkan ponsel dari sakunya. Kemudian mulai mengetik pesan singkat.

Ping..

Kirana terkejut saat mendengar bunyi bbmnya. Ia kemudian berdiri dari bangku meja belajar untuk mengambil ponsel yang terletak diatas nakas. Ia pun duduk ditepi ranjang dan memeriksa pesan masuk tersebut.

-Malam Kirana cantik? Lagi apa nih?-

"Loh, kak Mario? Kyaaaaaa seneng banget, bales apa yah".

Ping..

Mario kemudian melihat pesan masuk di ponselnya.

-Lagi belajar kak-

Mario kembali mengetik.

Ping..

-Ooh, selamat belajar ya Kirana, jangan kemaleman tidurnya :)-

"Aduh, mimpi apa gue semalem, masa tetiba kak Mario bbman sama gue" pekik Kirana kegirangan. Wajah Kirana yang bahagia terganti kembali dengan lesu.

"Apa kak Mario mainin gue gak ya?" ucap Kirana yang segera melihat buku pelajarannya kembali.

"Ehm.. Senyum senyum mulu nih.. Ada apa niih" ucap Laras yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ini, kak Marionya chating sama gue" ucap Kirana kegirangan.

"Ooh.. Kiran pinjem baju dong"

"Ambil di lemari aja" Laras lalu mengambil baju daster panjang milik Kirana.

"Ki, gue gak bermaksud mengusik kesenangan lo sekarang ya" ucap Laras sambil merebahkan badannya keatas kasur.

"Eng? Maksudnya?" ucap Kirana menoleh ke arah Laras.

"Yah gimana ya, pas gue lihat si Mario kakak kelas lo itu, kok perasaan gue mengatakan kalau dia itu agak.."

"Agak?"

"Jahat, yah mungkin perasaan gue kali.. Tapi lo harus hati-hati ya Ki"

"Iya, makasi ya Ras" Laras mengangguk dan mengetik sesuatu di ponselnya.

'Ki, walaupun gue jauh dari lo, tapi lo tetap gue jaga kok, jadi lo tenang aja, gak ada yang bakalan nyakitin lo' batin Laras sambil menatap punggung Kirana.

Drrt.. Drrtt..

Getaran ponsel Laras membutnya mengalihkan pandangan ke arah ponsel.

"Ki, gue keluar dulu ya, bunda nelpon" pamit Laras dan langsung diangguk oleh Kirana.

Laras kemudian duduk di bangku taman rumah nenek Kirana. Laras kemudian mengangkat telphonnya.

"Siska, gue butuh pertolongan lo, kasih tau gue tentang Mario"

"...."

"Mm.. Ya ya.. Gue ngerti. Ternyata gitu orangnya"

"....."

CantikWhere stories live. Discover now