Keenam

18.8K 964 3
                                    

Flasback on.

Suasana sekolah telah sepi karna banyak siswa sekolah yang telah pulang dari sekolah sejak tadi. Hanya menyisakan para siswa yang mengikuti klub atau bersantai sejenak di bangku-bangku yang berada di sekitar sekolah. Seorang gadis berkacamata sedang berlari-lari kecil kearah lapangan sekolah sambil membawa sebuah kotak makanan berwarna biru, tak berapa lama ia kemudian berhenti dan bersandar di dinding dekat lapangan basket dan mengintip sedikit dari sisi dinding kearah segerombolan siswa laki-laki yang tengah berkumpul di sebuah kursi. Ia kemudian menatap punggung seorang siswa laki-laki. Senyum manis mengambang dibibirnya yang mungil, ia kemudian berjalan berjinjit bermaksud memberi kejutan kepada laki-laki yang ada didepannya beberapa langkah. Langkahnya berhenti saat seseorang mengucapkan namanya.

"Jadi beneran lo jadian sama si Siska Yo?" tanya Bryan sambil melemparkan botol minuman kearah Mario

"Jadian? Jangan mimpi deh, kayak lo gak tau gue aja". ucap mario sambil mebuka tutup botol dan meneguk isinya.

"Gile bener dah lo, masih aja kayak dulu, gak pernah berubah, hahaha"

"Hahah, ya gitu deh, gue butuh bersenang-senang juga kan?"

"Haha, lo gila ya Yo, masa dia udah mati matian membela lo didepan keluarga besar dia sendiri lo sia-siain aja pengorbanannya".

"Tau lah, tunggu gue puas morotin duit tu cewe, baru deh gue lepasin ke alam bebas"

"Hahah, lo kira dia binatang liar apa pake dilepas"

PLAAAK

Semua orang dilapangan basket menoleh kearah Mario dan Siska yang tadi menampar Mario. Air matanya meleleh seketika dipipinya. Tubuhnya kemudian bergetar hebat.

"Dasar.. Brengsek" ucap Siska menundukkan kepalanya. Ia kemudian menyeka air matanya yang jatuh dipipinya.

"Brani lo ya? Apa lo bilang tadi?" ucap Mario menatap kesal kearah Siska sambil meringis memegang pipinya yang terasa panas karna tamparan Siska.

"DASAR LO BRENGSEK" ucap Siska melotot ke arah Mario yang ternganga mendengar teriakan Siska.

Siska pun berlari meninggalkan Mario yang kembali duduk dan mengambil botol yang berisi air dingin dan mengompresnya kepipinya.

"Gak lo kejar Yo?"

"Ngapain? Bagus dong tu cewe akhirnya lepas juga dari gue"

"Dasar" ucap Bryan sambil menggelengkan kepalanya.

Siska kemudian mengambil tasnya dan menelpon seseorang dari ponselnya.

"Kak.. Huhuhu"

"Kenapa kamu Sis?"

"Dia, dia brengsek kak"

"Kamu tunggu disekolah, kakak jemput"

Siska kemudian memasukkan ponselnya kedalam ranselnya kembali.

"Aku akan balas ini semua Mario, kamu tunggu saja suatu hari nanti" batin Siska sambil mengusap air matanya.

Flasback off..

"Selamat pagi anak-anak" ucap Pak Guru kearah seisi kelas. Kirana menutup buku novel yang tadi tengah ia baca dan memperhatikan pak gurunya yang baru datang pagi itu. Semua siswa menyambut sapaan pak guru.

"Baiklah, pagi ini kita akan memulai pelajarannya. Sebelum itu, kita mempunyai teman baru disini" ucap seorang Pak Guru didepan kelas. Kirana menoleh kearah depan dan melihat seorang gadis memakai seragam yang sama dengan seragam sekolahnya. Gadis berambut panjang terurai berwarna coklat dengan tampang dingin.

"Silahkan perkenalkan diri kamu"

"Terimakasih pak. Assalamualaykum, perkenalkan nama saya Adelia Rahmadayanti. Panggilan Adel. Terima kasih". Ucap gadis tersebut.

Flasback On.

"Jadi lo yakin balik lagi kesekolah ini setelah apa yang terjadi dengan lo sama si Mario kampret itu? Tanya seorang laki-laki yang memakai baju kemeja didalam sebuah mobil menatap seorang gadis yang duduk di sebelahnya.

"Yakin kak, gue harus bangkit dari ini semua, gue gak mau mundur, dan gue harus memastikan dia menderita" ucap gadis tersebut menatap laki-laki tadi.

"Ya udah Siska, gue udah urus semuanya, dan pihak sekolah setuju kalau nama di Akademik lo tetap Siska Ariska, dan nama lo yang siswa wajib tahu yakni Adelia Rahmadayanti"

"Makasih kak, kakak emang yang terbaik"

"Iya, semoga sekolahnya lancar ya" Siska mengangguk dan tersenyum.

"Gue pergi dulu kak" laki-laki itu mengangguk dan tersenyum menatap Siska yang keluar dari mobil. Ia lalu menatap Siska berjalan masuk kedalam gerbang sekolah dan menghilang masuk kedalam ruangan kepala sekolah.

Flasback off.

"Adel, kamu duduk dibangku kosong sebelah Kirana ya" tunjuk pak guru ke sebuah bangku yang kosong. Adel alias Siska menatap sebuah bangku kosong di sebelah Kirana. Ia kemudian mengangguk dan berjalan ke arah bangku. Kirana memperhatikan Adel berjalan kearahnya.

Semua siswa yang berada dikelas menatap kagum kepada Adel. Adel hanya menatap lurus kearah bangku dan sama sekali tidak mengalihkan pandangannya kepada para siswa yang sedaritadi menatapnya.

Adel kemudian duduk dibangku yang ditunjuk pak Guru tadi. Ia kemudian menggantungkan ransel yang ia pakai di pengait yang berada disamping mejanya.

"Hai Adel, kenalkan gue Kirana" ucap Kirana.

"Adel" ucap Adel tersenyum menatap Kirana.

Mereka lalu kembali memperhatikan pak guru yang sedang menjelaskan rumus matematika di papan tulis.

**

"Lo dari sekolah mana?" tanya Kirana saat bel istirahat berbunyi.

"Gue dari Jepang. Tepatnya dari Tokyo"

"What? Wiii, asyik tuh"

"Haha, biasa aja Kirana"

"Hai, boleh kenalan?" tanya seorang siswa laki-laki menghampiri meja Kirana dan Adel. Adel hanya menatap sebentar dan siswa tersebut hanya terdiam diposisinya.

"Kirana, kita keluar yuk" ujar Adel.

"I.. Iya" ucap Kirana yang hanya menatap heran kearah teman sekelasnya tadi yang masih berdiri diposisinya.

Semua orang di kantin terperangah melihat gadis cantik yang berada disamping Kirana.

'Duh, berasa jadi bebek buruk rupa banget nih kalau jalan sama angsa cantik' batin Kirana. Adel sedaritadi hanya berjalan dengan memasang tampang datar dan menggandeng tangan Kirana. Mereka kemudian duduk disalah satu meja setelah mengambil pesanan makanan mereka.

"O.. O.. O.. Ada cewe cantik nih" ucap Bryan menghampiri meja Kirana dan Adel. Mario dan dua temannya yang lain tersenyum melihat tingkah Bryan menggoda siswi cantik yang duduk satu meja dengan Kirana.

"Woy gendut, ngapain lo disini, minggir sana" ucap Bryan melotot kearah Kirana. Kirana menunduk dan mengambil nampan tempat makannya tadi. Namun saat Kirana berdiri, tangannya dicegah oleh tangan Adel. Adel menggeleng ke arah Kirana.

"Lo disini, dan lo" tunjuk Adel kearah Bryan.

"Jangan pernah ganggu gue sama Kirana. Gue gak pernah tau dan gue gak bakal mau tau lo itu siapa" ucap Adel menatap Bryan. Semua siswa yang berada dikantin menatap mereka berlima.

Mario kemudian menyadari kecangggungan yang berada disekitarnya. Dan mengamit lengan Bryan agar menjauh dari meja Kirana dan Adel. Saat Bryan berjalan menjauh dari meja, Bryan menoleh sebentar ke arah Adel, Adel menatap Bryan, dan Bryan menganggukkan kepalanya sedikit, Adel membalasnya dengan sedikit anggukan. Mario menoleh kearah Adel dan Kirana dan menatap lekat-lekat ke arah Adel yang sedang tertawa dengan Kirana.

'Wajahnya gak asing, tapi siapa ya?' batin Mario sambil mengangkat alis matanya sebelah.

__________

Bersambung..

Tbc.. ^^

Maaf update lama banget.. U_U,

CantikWhere stories live. Discover now