Part 10

202 16 0
                                    

Part 10

"Oke dokter, silahkan perkenalkan diri ya menghadap kamera"

Tepat ketika Diza hendak memulai perkenalan diri depan kamera, Echa beranjak dari kursinya untuk pamit undur diri berbisik pada Lyra.

"Ra, gue cabut dulu ya ke meja. Dipanggil Mba Wanda nih. Gak apa-apa ya gue tinggal? Nanti Deryan ke sini kok" Bisik Echa pada Lyra.

"Sipp, eazy mba"

"Aman ya? Kamera udah standby kan, lightingnya juga udah ya enggak shadow, audio tadi udah cek aman kan? Gue tinggal ya?"

"Aman sentosa mba tenang" Ujar Lyra menenangkan Echa yang nampak khawatir.

"Ya sudah, sipp lah. Oiya nanti jangan lupa medium shot yang tampak kanan - kirinya ya Ra. Terus full body nya juga lho don't forget yess?" Echa menambahkan penjelasannya khawatir ada yang terlupakan oleh Lyra.

"Siap laksanakan Mba Chaa, udah khatam deh gue mbaa" Lyra memamerkan deretan giginya dengan mantap, pertanda ia sudah paham dengan instruksi Echa.

"Hee mantep lo Ra! Oke lah gue ke atas ya" ruang casting memang bukan di lantai 5 melainkan lantai 3. Itulah sebabnya Echa tidak dapat mendampingi casting secara full namun bergantian dengan Deryan.

Setelah ia selesai berpamitan dengan Lyra dan beberapa kru seperti cameraman, lightingman, dan audioman, maka ia pun bergegas menuju pintu keluar. Namun sejenak ia berhenti hendak izin pada Diza, hal yang sebenarnya ragu dan sangat malas untuk ia lakukan.

"Engg, mas.. Eh dokter D- Dhony, saya tinggal ya? Nanti Babeh akan balik kesini juga bersama Deryan. Saya masih ada beberapa pendingan kerjaan. Permisi" Sebelum Echa melanjutkan langkahnya, ia merasa ada sesuatu yang mencekal lengannya.

"Lo ngehindarin gue? Well, It's ok Cha. Yang penting lo enggak ngehindarin makan" selesai Diza membicarakan kalimat itu, ia melepas lengan Echa menggantinya dengan usapan lembut di kepala Echa kemudian ia kembali menghadap kamera.

Sepertinya mereka melupakan kehadiran beberapa orang yang sedari tadi melihat aksi mereka. Terutama, Lyra. Ia nampak amat syok melihat keakraban Echa seniornya dengan Dokter Dhony sang idola dan pujaan hatinya.

~~

Echa terkejut ketika Mba Wanda selaku koordinator Production Assistant-PA, memberitahukan PA yang akan bertugas di Program Good Doctor adalah Galih.

Pasalnya tadi ia baru saja tertangkap sedang berbicara berdua dengan Diza dalam ruang meeting. Saat itu Galih yang akan menggunakan ruangan untuk meeting bulanan PA tidak sengaja melihat mereka yang memang nampak seperti sudah sangat akrab tidak terbantahkan.

Flashback:

"M- Maaf saya pikir ruangannya sudah kosong... Eh? Echa?"

Galih terkejut melihat Echa sedang berpegangan tangan dengan Diza. Mereka nampak mesra. Begitulah sepenglihatan Galih.

Echa pun langsung menarik jemarinya yang masih berada dalam genggaman Diza.

"Hei Gal, engg.. Lo mau pake ruangannya ya? Sorry tadi kita masih discuss untuk casting. Yuk dokter kita latihan di ruangan casting aja langsung" Echa berkilah.

Ketika Diza sudah berjalan lebih dahulu keluar ruangan, Galih langsung melemparkan kalimat usilnya.

"Sorry lho ganggu acara 'discuss mesra' nya kalian" sindir Galih dengan cengiran usilnya.

The Art of FriendshipWhere stories live. Discover now