Aku berusaha bangkit dan tidak bisa. Kakiku sangat sakit. Sepertinya selain terluka, kakiku juga terkilir.

Aku terus berusaha bangkit, tapi aku terkejut. Aku lima ekor serigala yang sedang dihadapanku. Serigala itu menatapku seakan aku adalah makanannya.

Jujur aku takut dan jijik melihat serigala itu. Serigala itu tampak menjijikan, karena serigala itu mengeluarkan air liur dari mulutnya.

Serigala itu mulai mendekat kepadaku. Aku pun berusaha melemparkan sesuatu yang ada dihadapanku. Tapi itu membuat serigala didepanku semakin marah.

Aku hanya bisa menangis. Terus mengusir serigala itu semampuku. Aku merasa air mataku sudah jatuh. Apa aku akan mati? Astaga aku takut sekali. Seseorang tolong aku!

"Auuu..." Auman serigala lain.

Astaga sekarang datang lagi serigala lain. Bahkan serigala itu lima kali lebih besar dari serigala dihadapanku ini.

Serigala yang ukurannya lebih besar itu pun langsung mendekat. Aku bisa melihat mata serigala itu. Matanya sangat indah. Tapi sepertinya aku mengenali mata itu.

Serigala itu melihatku dengan tatapan aneh. Beberbeda dengan serigala lainnya, serigala ini seperti ingin menyelamatkanku.

Apa benar difirasatku? Ah mana mungkin, serigala itu adalah makhluk buas. Mana mungkin dia ingin menyelamatkanku.

Sepertinya lima serigala itu tampak marah, karena makanannya diganggu. Sebab serigala berbulu cokelat hitam ini yang tubuhnya lima kali lebih besar menutupi tubuhku dari lima serigala itu.

Seakan dia benar ingin melindungiku.

Serigala itu pun yang sudah membelakangiku pun menengok dan langsung menatapku sekana menyuruhku pergi dari sini.

Entah kenapa aku mengerti saja saat dia menatapku. Aku pun langsung mengangguk. "Terima kasih!" Ucapku berharap dia mengerti ucapanku.

Aku pun berdiri dan langsung berlari menjauh dari serigala itu. Aku berlari dengan menahan sakit dikakiku. Aku mendengar perkelahian dan aku langsung menengok.

Saat aku menengok, aku melihat serigala besar itu sedang berkelahi melawan lima serigala kecil. Serigala besar itu dengan mudahnya melumpuhkan lima serigala kecil itu. Seakan mereka bukan tandingannya.

Aku pun terus berlari dan keluar dari hutan. Aku langsung bernapas lega dan menghapus sisa air mataku. Aku tersenyum. Serigala tadi menyelamatkanku.

Aku pun langsung melanjutkan perjalanan, karena tinggal beberapa blok lagi aku sampai ke rumah.

Aku pun sampai dirumah yang sederhana milik keluargaku. Oh ralat milik ayah dan ibuku.

Aku berpikir, apakah mereka akan marah karena aku pulang malam. Aku melihat jam ke tanganku. Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Astaga bahkan mataku bisa kuat sampai jam segini.

Aku berjalan masuk dengan perlahan. Aku tidak ingin menganggu orang tuaku yang pasti sudah tidur.

Saat aku sudah masuk dan menutup pintu, tiba-tiba lampu menyala dan menampilkan sosok ibu yang bertolak pinggang. Ibu tampak marah saat melihatku.

"Dari mana saja kamu?" Tanya ibu.

Aku pun menunduk saja. "Aku dari tempat kerja bu," jawabku pelan.

Aku melihat ibu tersenyum yang sulit diartikan. "Kerja? Kalau begitu mana uang kamu?"

"Untuk apa bu?" Aku pun langsung mengeluarkan uang itu dari saku bajuku.

Tiba-tiba ibu langsung merampas uang itu. Ibu langsung membuka amplop itu dan langsung menghitung uang yang ada diamplop itu.

"Lumayan!" Ibu pun langsung memasukan uang itu kedalam sakunya.

"Lumayan? Maksud ibu?" Aku bingung akan sikapnya.

"Maksud ibu itu adalah uang ini lumayan buat ini belanja baju."

Aku pun terkejut. Apa katanya? Belanja. Mana mungkin itu buat belanja, aku itu kerja buat bayar sekolah. "Ibu kembalikan uang aku!" Aku berusaha mencari uangku di sakunya.

Tiba-tiba dia menamparku. Aku pun hanya bisa menangis lagi. Sudah berapa kali aku menangis hari ini?

Aku memegang pipiku yang sangat panas. "Ibu kembalikan uang aku! Uang itu aku gunakan buat bayar sekolah ibu," lirihku.

Ibu pun tertawa. Apa memang yang lucu? Kenapa dia tertawa?

"Sekolah? Jangan harap kamu. Ibu akan memberhentikan kamu sekolah mulai besok!" Ucap ibu.

Aku terkejut. Berhenti? Kenapa aku harus berhenti sekolah? Padahal uang sekolah aku yang bayar, bukan ibu ataupun ayah.

"Kenapa? Kenapa aku harus berhenti sekolah ibu?"

"Lebih baik itu kamu bekerja buat ibu. Daripada uang itu buat bayar sekolah. Tidak ada gunanya sekolah itu." Ibu pun langsung masuk kedalam sambil bernyanyi.

Aku pun hanya bisa menangis. Ya Tuhan cobaan apa lagi yang kau berikan kepadaku? Aku salah apa kepadamu Tuhan.

Kapan kebahagiaan aku ada? Aku tidak kuat Tuhan.

Aku langsung kekamar dan langsung menangis. Aku merasa dunia tidak adil. "Jahat!!!" Lirihku dalam isak tangis.

Aku pun memejamkan mata, berharap ada keajaiban yang datang saat aku tidur. Semoga saja Tuhan.

Hai aku muncul lagi nihh!!! Maaf ya isinya kebanyakan narasi. Keep vote and coment guys! Thanks read my story.

[5] I'm Alpha's Mate! ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ