PAM 21

7.9K 613 26
                                    

Wanita itu masih terus mengompres putrinya yang sedang demam dan menggigil di dalam selimut tebal berwarna biru muda.

"Haduhh,tadi kamu kenapa bisa basah kuyup gitu sih sayang? Untung papa lagi di luar kota,kalo ngga mama bisa diomelin" jelas Ully panjang lebar.

Bukannya menjawab,ia malah memeluk mamanya sembari menangis sesegukan.

"Eh,kenapa? Gimana tadi udah baikan?" tanya Ully sembari mengelus rambut putrinya.

"Ali jahat ma. Ali gak dateng" ucap Prilly sembari terus menangis.

"Udah,mungkin dia gak liat surat dari kamu,atau ada perlu" ucap Ully.

"Apa ini gara-gara Queen dulu hina dia ma? Jadi dia ninggalin aku?" tanya Prilly.

"Gak mungkin,kalo karena itu pasti dia udah jauhin kamu dari awal sayang. Positif thinking aja ya" ucap Ully mengusap punggung Prilly.

Baru kali ini ia melihat putrinya terang-terangan menangis karena lelaki. Dilihatnya kini nafasnya mulai teratur. Menandakan bahwa putrinya telah tertidur.

"Cepet sembuh Queennya mama" ucap Ully setelah menyelimuti Prilly dan mencium keningnya.

*****

Ali masih terdiam menatap Wanda yang tertidur lelap dengan banyak alat-alat yang menempel pada tubuhnya yang terlihat mengurus.

"Ali,kamu gak pulang?" tanya Wawan. Ali bersyukur,diantara semua keluarga Wanda masih ada yang peduli dengannya.

"Ali gak tega ninggalin Wanda om" ucap Ali,walaupun dalam hatinya ia sedang bimbang sekarang. Bagaimana jika Prilly telah menunggunya? Hujan di luar sangat deras.

"Gapapa,biar om yang jagain Wanda. Kamu pulang aja dulu,istirahat. Mau Pak Slamet antar?" tanya Wawan.

"Eh,gapapa ko om. Ali pulang sendiri aja. Maaf Ali gak bisa nunggu Wanda sampai sadar" ucap Ali.

"Gak usah dipikirin,kamu nemenin Wanda aja om udah seneng" ucap Wawan.

Setelah berpamitan dengan Wawan,ia segera mengayuh sepedanya menuju rumah Prilly,beruntung saat itu hujan telah reda.

"Assalamualaikum" ucap Ali mengetuk pintu rumah Prilly,tak lama kemudian seorang wanita paruh baya membukakan pintu.

"Waalaikumsalam,eh nak Ali" ucap Ully.

"Prilly nya ada tante?" tanya Ali setelah menyalami tangan Ully.

"Ada,Prilly lagi demam di kamar,ayo masuk" ucap Ully ramah,meskipun ia tahu penyebab putrinya demam adalah karena menunggu Ali datang di taman.

"Astagfirullah,kenapa tante? Apa jangan-jangan gara-gara Ali gak dateng tadi?" tanya Ali tepat sasaran.

"Gapapa,tante ngerti. Pasti kamu lagi ada urusan" ucap Ully kemudian membukakan pintu kamar Prilly.

"Dia baru aja tidur,daritadi nangis" ucap Ully.

"Maafin Ali tante,gara-gara aku Prilly jadi sakit gini" ucap Ali.

"Gapapa,kamu mau tunggu sini? Biar tante tunggu di luar" ucap Ully. Sedetik kemudian Ali telah berada di kamar bernuansa tokoh kucing berwarna biru itu.

Saat ini Ali masih terdiam,sudah seminggu lamanya ia berdiaman dengan gadis yang ada di hadapannya ini. Tangan Ali terulur untuk mengusap keringat dingin yang membasahi dahi Prilly.

Pantaskah Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang