PAM 13

8.1K 589 13
                                    

APL mana suaranyaaaa? Kangennya udah terobati belom tadiii? Gimana bengeknyaa? Udah ilang apa masih ada? Wkwkwk.
Happy 22 Month Anniversary DigoSisi!! Semoga yang memerankan DigoSisi bisa satu project lagi ya!😘
Happy Reading!

*****

"Queen mau kemana kamu?!"

Suara berat Rizal menghentikan langkah Prilly yang tergesa-gesa memakai jaket hitamnya.

"Pa,Queen ada urusan. Bentarrr ajaaa" ucap Prilly memohon.

"Gak. Kamu ini,kebiasaan keluar malem. Kamu harus ubah sikap kamu Queen. Kalo kamu kaya gini gimana nilai kamu akan bagus?" ucap Rizal.

"Pliss paaa. Ini pentinggg bangettt" ucap Prilly memelas.

"Udah pa. Mungkin Queen ada urusan. Udah sana,jangan malam-malam ya Queen" ucap Ully sembari mengelus rambut putrinya.

"Bentar doang kok. Byeee" ucap Prilly kemudian berlari menuju garasi.

"Kali-kali kita harus tegas ma,sama Queen. Tadi papa ditelfon Pak Dani,nilai dia selalu di bawah rata-rata. Sikapnya juga kurang baik" ucap Rizal.

"Apa?! Terus gimana pa?" tanya Ully yang sepertinya terkejut.

"Katanya sih temennya ada yang mau ngajarin Queen" ucap Rizal.

Ully mengangguk mengerti. Ia mengira seorang laki-laki yang tadi ia lihat adalah teman putrinya yang dimaksud Rizal.

*****

Setelah memarkirkan mobilnya,ia segera turun dari mobil. Tempat yang tidak terlalu terang dengan musik yang sangat keras sudah biasa bagi Prilly. Terkadang ia suka mengunjungi tempat ini jika sedang bosan.

"Widihh,ada acara apa lo ke sini lagi? Lo kan udah lama kagak mampir" Naura menghampiri Prilly yang masih celingak-celinguk mencari Verrel.

"Emang gue gaboleh apa mampir sini? Gue cuman lagi nyari-"

Ucapan Prilly terhenti saat melihat Verrel di salah satu tempat bersama wanita yang menggunakan busana sangat mini.

Prilly menghampiri Verrel dengan rasa kesal yang telah memuncak. Dadanya tampak naik turun menahan emosi.

PLAKKKK

Satu tamparan keras berhasil mendarat di pipi Verrel. Verrel tampak terkejut dengan kedatangan Prilly.

"Jadi gini kerjaan lo tiap malem,hah?" ucap Prilly dengan nada tinggi.

"Kamu gak ngerti Prill"

"Apalagi yang harus gue ngertiin dari lo Rel?!" kini suara Prilly tambah meninggi hingga mereka jadi pusat perhatian. Verrel yang merasa tak enak menarik tangan Prilly keluar dari club.

"Dia itu cuman temen aku sayang" ucap Verrel meraih tangan Prilly.

"Apa yang gue liat udah menjelaskan semuanya! Hubungan kita ini masih dalam hitungan hari! Tapi lo udah berani kaya gini sama gue. Gue gatau apa yang bakal lo lakuin ke gue kalo kita lanjut" ucap Prilly tersenyum kecut.

"Dia temen aku sayang! Gak lebih!" jelas Verrel.

"Gue gak bisa lanjutin ini" ucap Prilly menatap Verrel datar.

Pantaskah Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang