PAM 3

10.5K 771 17
                                    

Prilly meninggalkan Ali yang masih terdiam di tempatnya menatap punggung Prilly yang semakin menjauh dari hadapannya.

Kamu itu sebetulnya baik,dan cantik. Pasti ada sesuatu yang membuatmu begitu,batin Ali kemudian kembali duduk dan meneruskan makannya.

"Arghhh,nyebelinnn. Apaan banget sihh tu anak culun,so'so' nahan gue gituu" omel Prilly sembari berjalan menuju kantin.

Bruuuuk

Tiba-tiba saja seorang perempuan yang sedang membawa jus jeruk menabrak Prilly sehingga bajunya ternoda.

"Ma..maaf..ka" ucap perempuan tersebut,yang sepertinya murid kelas sepuluh.

"Maaf,maaf! Lo ga liat baju gue sekarang kotor?" tanya Prilly sambil menunjuk bajunya yang ternoda.

"Bi..biar aku bersihin ka" ucap adik kelas tersebut mencoba menyentuh baju Prilly.

"Gausah,baju gue udah ternoda sama jus jeruk lo itu,gue gamau baju gue ternodai lagi dengan tangan lo itu!" bentak Prilly kemudian kembali menuju kelasnya mengambil tisu.

"Prilly? Baju kamu kenapa?" tanya Ali yang langsung menghampirinya.

"Gausah so' peduli,minggir" ucap Prilly mendorong tubuh Ali yang menghalanginya.

Ia menuju toilet wanita dan membersihkan bajunya,walaupun tidak akan sebersih sebelum terkena jus jeruk.

"Bad day banget sihhh hari ini! Pasti gara-gara gue ketemu tu anak culun dehhh,arghhh. Mana bel udah bunyi,gue belum makann shit!" Prilly mengeluarkan seluruh uneg-unegnya. Setelah merasa agak tenang,ia kembali ke kelas.

"Prill! Tumben lo ga ke kantin?" tanya Mila.

"Iya Prill,baju lo juga kenapa tuh basah banget?" kini Livia yang bertanya.

"Tadi ada adik kelas nabrak gue,terus jusnya tumpah kena baju gue. Sial banget ga gue hari ini?" ucap Prilly menelungkupkan wajahnya ke meja.

"Hahaha,sabar aja Prill" ucap kedua sahabatnya itu sembari menepuk bahu Prilly. Prilly menatap kedua sahabatnya jengah.

Tak lama kemudian guru yang mengajar datang,Prilly kembali ke tempat duduknya bersama si culun.

*****

Bel yang ditunggu-tunggu akhirnya terdengar. Seluruh siswa bersorak dan merapikan barang-barangnya. Setelah berdoa seluruh siswa berhamburan keluar kelas. Termasuk Ali.

Ia segera menuju parkiran motor yang masih penuh tersebut.

"Astagfirullah,bannya kenapa bisa bocor? Perasaan tadi Ali udah cek gapapa" ucap Ali sembari jongkok melihat keadaan ban sepedanya.

Mau tak mau,ia harus mendorong sepedanya sampai menemukan tukang tambal ban. Peluh sudah membasahi wajahnya.

"Ka,sepedanya kenapa?" Tiba-tiba saja ada adik kelas yang menghampirinya.

"Bannya bocor" jawab Ali tetap tersenyum.

"Mau aku bantu Ka? Oiya nama aku Wanda" ucap Wanda sembari mengulurkan tangannya.

"Ali. Gapapa ko,kakak gamau ngerepotin kamu" jawab Ali membalas uluran tangan Wanda.

"Gapapa ko kak,bentar,aku suruh supir bawain sepeda kakak ke mobil" ucap Wanda sembari berlari kecil menyuruh supirnya membawa sepeda.

Pantaskah Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang