PAM 18

8.7K 578 31
                                    

Hari berganti hari,bahkan bulan sudah berganti. Kini semua sekolah tau,jika ada Ali,pasti ada Prilly begitupun sebaliknya. Namun terkadang ia mendapat cibiran dari beberapa orang karena ia dekat dengan kedua wanita yang cukup populer di sekolah. Wanda dan Prilly.

"Sok ganteng banget sih deketin dua cewek"

"Paling cuman mau ikut eksis doang deketin Prilly sama Wanda"

"Muka culun aja sosoan deketin dua cewek"

Ali hanya bisa tersenyum sabar menanggapi semua cibiran tersebut. Terkadang ia bingung. Haruskah ia lebih dekat pada Prilly? Tetapi Wanda yang lebih dulu dekat dengannya. Namun hatinya lebih memilih Prilly.

"Kak Ali!" panggil Wanda saat Ali baru saja keluar kelas.

"Ya?" tanya Ali.

"Li,jadi-"

Prilly yang baru saja keluar kelas terkejut melihat Ali yang sedang berbincang bersama Wanda.

"Aku tunggu di parkiran aja ya Li" ucap Prilly kemudian meninggalkan Ali dan Wanda.

"Kak Ali lagi ada acara ya?" tanya Wanda merasa tak enak.

"Belajar bareng aja kok. Kenapa,Wan?" tanya Ali.

"Mmm,hari Minggu nanti aku boleh ajak kakak jalan?" tanya Wanda hati-hati.

"Boleh kok. Nanti kakak ke rumah kamu ya" ucap Ali.

"Jangan kak! Pasti bang Verrel gak suka" jawab Wanda.

"Udah,gapapa. Kasian kamu kejauhan ke rumah aku" ucap Ali.

"Yaudah deh. Aku tunggu jam sembilan ya kak! Aku duluan" ucap Wanda kemudian meninggalkan Ali.

Ali pun segera menghampiri Prilly di parkiran mobil. Ia mengetuk kaca mobil milik Prilly.

"Wanda kenapa?" tanya Prilly membukakan kaca mobilnya.

"Gapapa ko. Dia cuman ajak ngobrol aku bentar aja. Yaudah mau sekarang?" tanya Ali.

"Iya deh. Kamu bareng aku aja. Biar aku suruh supir ambil sepeda kamu" ucap Prilly kemudian menyuruh Ali untuk masuk ke mobilnya.

Selama perjalanan,Prilly hanya fokus menatap jalanan,dan tiba-tiba saja ia mengikuti lagu yang diputar diradio.

Dia untukku, bukan untukmu

Dia milikku, bukan milikmu

Pergilah kamu, jangan kau ganggu

Biarkan aku mendekatinya

Kamu tak akan mungkin mendapatkannya

Karena dia berikan aku pertanda juga

Janganlah kamu banyak bermimpi

Oooooh

Dia untuk aku

"Suara kamu bagus" puji Ali sembari melirik Prilly yang bernyanyi lagu milik Yovie n Nuno berjudul Dia Milikku. Prilly hanya menjawab dengan senyuman tipis miliknya.

"Kenapa sih daritadi diem aja? Biasanya bawel" ucap Ali sembari mencubit pipi Prilly dari samping.

"Kenapa sih daritadi diem aja? Biasanya bawel" ucap Ali sembari mencubit pipi Prilly dari samping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pantaskah Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang