[22]

125 15 0
                                    

Haruskah ku lari dari kenyataan ini?

.

Prama menyesal karna hubungannya dengan Ika telah berakhir. Dan berakhirnya dengan cara yang kurang baik. Prama kini keluar dari kamar dengan berantakan karna pagi ini ia harus berangkat ke sekolah. Melupakan masalah hati, lebih baik mengingat tunggakan nilai disekolah.

Ditempat lain, Daffa baru saja bangun dan ia malas beranjak dari kasur. Ia menoleh sekilas ke jam dinding lalu kembali menutup diri dengan selimut tebalnya. Ia masih mengantuk, apalagi semalam ia tidur jam 2.

Baru saja hendak memejamkan mata kembali, teriakan Dara sudah terdengar. "Daffa, bangun!" teriak Dara seraya mengetuk pintu secara tidak sabaran.

Daffa dengan malas beranjak dari kasur lalu membuka pintu kamar. Dara menyambut Daffa dengan senyum lembutnya lalu menyuruh anak laki-lakinya untuk segera membasuh diri.

Ditempat lain, Haikal sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Hari ini ia cukup rapi untuk berangkat ke sekolah. Seragamnya tidak urak-urakan seperti biasa, rambutnya pun ditata rapi.

Ia keluar dari kamar, membuat Indah Mamanya kaget. Indah baru saja hendak mengetuk pintu kamar dan membangunkan Haikal untuk bergegas ke sekolah. Tapi, coba lihat? Haikal sudah kece disini.

"Pagi, Mama sayang" sapa Haikal, lalu mengecup pipi Mamanya secepat kilat.

"Padahal Mama baru aja mau bangunin kamu. Kok tumben gini?" tanya Indah.

Haikal tidak menjawab, ia mengajak Indah untuk segera ke ruang makan untuk sarapan. Dimeja makan ternyata sudah ada Yuhdi, Ayahnya.

"Hah? Nggak salah nih?" kaget Yuhdi, saat melihat Haikal sudah sangat rapi dipagi ini.

"Ya enggak dong. Haikal mau jadi pribadi yang lebih baik ke depannya" ucap Haikal dengan PD-nya. Ia duduk dikursi makan lalu meraih selembar roti tawar lalu langsung melahapnya.

Sehabis meminum susu hingga habis. Ya, Haikal sering meminum susu. Lupakan. Ia pun bangkit dari posisi duduk.

"Ma, Pa, Haikal mau berangkat dulu" ujar Haikal.

Indah dan Yuhdi pun mengangguk lalu Haikal mencium punggung tangan kedua orangtuanya dan pergi ke garasi untuk mengambil motor.

Tujuannya setelah ini adalah menjemput Rara, lalu pergi ke sekolah secara bersamaan.

.

Fina baru saja bangun. Jam di dindingnya sudah menunjukkan pukul 08.30 ia menepuk jidat lalu segera beranjak dari kasur dengan cepat untuk menuju kamar mandi.

"Mama pake nggak bangunin segala" gumamnya.

Butuh waktu tiga puluh menit untuk selesai mandi dan berpakaian dengan rapi kini Fina sudah dijalan menuju sekolah. Ia diantar oleh Papanya.

"Suara Mama hampir habis teriakin kamu biar bangun. Tapi, kamunya aja yang kebo!" tutur Papanya tanpa menoleh.

Fina mendengus mendengarnya. Sekarang sudah jam 09.12 dan jelasnya ia sudah terlambat untuk tiba disekolah. Mobil Papanya menepi ke kanan, Fina turun dari mobil seraya mengucap salam lalu berlari ke gerbang.

DAFFINAWhere stories live. Discover now