[02]

267 24 0
                                    

Bunyi alarm yang sedari tadi berdering menganggu aktivitas tidur Fina. Ia meringkuk malas dibalik selimut ia masih ingin tidur, karna ia baru saja tidur dua jam. Akibat begadang dengan tumpukan PR dari guru biologi. Ribet, jadi anak IPA.

"Fina!" teriak Rina Mamanya dari luar kamar.

"Fina! Bangun!" teriak Mamanya lagi sembari mengetuk pintu tak sabaran.

"Iya, Ma! Fina dari tadi udah bangun!" balas Fina. Dengan cepat ia beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

.

Fina suka keterlambatan. Ia bisa santai didepan gerbang tanpa memikirkan suasana kelas dimana contohnya guru matematika sibuk menerangkan didepan papan dan tiba-tiba sembarang tunjuk murid dikelas untuk maju kedepan mengerjakan soal yang begitu mengerikan.

"Fina!" pekik suara orang yang sudah Fina kenal betul. Yaitu Rara, siapa lagi coba?

"Lo? Kok terlambat?" tanya Fina heran. Tak biasanya Rara datang terlambat.

"Gue semalam susah tidur. Soalnya kepikiran si doi mulu sih" jawab Rara. Lalu mendekat ke telinga Fina lalu berbisik, "gue kepikiran Haikal mulu" bisiknya.

"Eh anjir. Jijik gue" kata Fina sembari berlagak ngeri.

"Ih. Kita kapan dikasih masuk kelas nih?!" teriak Rara sebal. Ia tak biasa terlambat.

"Woi! Suara lo kecilin bisa?! Nggak usah teriak-teriak" gerutu Kakak kelas yang tak dikenal oleh Rara.

"Ih suka-suka gue dong" kata Rara tak mau kalah.

"Lo ngajak gue ribut?!" tantang si Kakak Kelas. Oh gitu ya? Kalo Kakak Kelas ternyata se-songong itu? Cih.

"Siapa coba yang nantang lo? Santai aja kali, Kak. Kenapa? Lo nggak mau gue teriak biar cepet dikasih masuk sama satpam trus bakal ada razia make up dan lo takut make up murahan lo bakal disita?!" sindir Rara.

"Ra! Nggak usah ngurusin si Kakak songong itu deh" bisik Fina. Ia bukan takut tapi ribet urusannya kalau sudah bersangkut paut dengan Kakak Kelas.

"Halah! Bullshit lo! Cuma untung Kakak kelas doang! Nyali mah nol!" teriak Rara, ia merasa bangga karna Kakak kelas itu tidak kembali membalas sindirannya.

Setelah tidak ada lagi yang saling balas teriak-teriakan. Tiga sekawan cowok tampan datang dengan seragam yang tak dimasukan didalam celana beserta sepatu warna tak sesuai peraturan sekolah datang.

"Ini nih! Penipu hati" bisik Rara pada Fina.

"Ra, jangan ganjen deh!" kata Fina kesal.

"Kalian terlambat juga?" tanya Prama. Pertanyaan Prama terdengar sokab.

"Nanya ke siapa?" tanya Fina. "Disini yang terlambat bukan kita berdua doang" lanjutnya.

"Lo cewek kok ngeselin, Ya. Tapi nggak apa-apa, gue gemesh" ujar Prama lalu tertawa hambar.

"Hai Rara, sama Hai temennya Rara. Jalan bareng, yuk?" ajak Haikal membuka suara.

"Hah?!" Fina kaget mendengar ajakan itu. Bisa-bisanya disaat terlambat begini malah ngajak jalan.

"Nggak mau?" tanya Haikal.

DAFFINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang