[15]

117 15 0
                                    

Jika benar ini cinta, mulai dari mana?

.

Bel pulang sekolah yang sedari tadi ditunggu-tunggu baru saja berbunyi. Siswa-siswi berhamburan keluar kelas dengan penuh semangat, tidak dengan Fina dan Rara juga Virtha. Mereka bertiga berjalan malas menuju gerbang keluar.

"Males dirumah, ah!" kata Fina.

"Sama, pasti kerjaan dirumah makan tidur main hp trus udah deh makan lagi tidur lagi main hp lagi!" geram Rara.

"Gue juga sih" kata Virtha ikut-ikut saja.

"Kalau kita jalan, enggak tau kemana" kata Fina ada benarnya.

"Ya itu bener! Gimana dong?" tanya Rara.

Mereka bertiga sibuk berdiskusi tentang kemana mereka akan berpergian saat ini. Karena jikalau mereka dirumah terasa begitu sepi dan menyedihkan. Ditempat parkir Daffa dan Haikal sedang berdebat kecil akibat masalah tadi dikantin.

"Lo kenapa hari ini sensi banget?" tanya Haikal.

"Gue mau buru-buru!" kata Daffa, bukan menjawab malah berkata seperti tergesa-gesa.

"Gue minta maaf soal tadi dikantin. Mulut gue nggak ke kontrol" kata Haikal.

"Kek cewek aja! Udah sana lo pulang!" usir Daffa. Kemudian mereka baikan kembali, ini tentang mood yang naik turun saja sebenarnya yang salah.

"Lo masih jemput nyokap lo dibandara kan?" tanya Haikal. Bodoh, Haikal sudah tau tapi berbasa-basi konyol.

"Tolol banget" kata Daffa.

"Lo bawa motor kan? Gue buru-buru! Hati-hati lo dijalan!" pintah Daffa lalu membuka pintu mobil dan menyalakan mesin mobil lalu keluar dari lingkungan sekolah begitu saja.

Haikal, ia terpaku ditempat. Berasa begitu menyedihkan ditinggal pergi begitu saja. Terpaksa ia menghampiri motornya dan menungganginya.

Fina, Rara, dan Virtha sedang berada dihalte. Mereka bertiga sibuk dengan pikiran masing-masing, saat Fina membuang muka kearah depan, mobil Daffa terlintas. Entah kenapa mulutnya ingin sekali meneriaki nama laki-laki tersebut.

Fina segera memalingkan wajah. Tapi setelah mendengar klakson mobil Fina kembali menatap kearah depan, mobil Daffa berhenti tepat didepan halte. Daffa menurunkan kaca mobil lalu menatap Fina.

"Lo mau kemana?" tanya Daffa dari dalam mobil.

Fina seolah membuang muka enggan, "Bukan urusan lo!" jawab Fina.

Daffa terkekeh dari dalam mobil. Ia turun dari mobil dan berjalan menghampiri Fina dan kedua temannya.

"Lo bertiga kenapa belum pulang?" tanya Daffa, basa-basi.

"Masih mau jalan tapi nggak tau kemana, malas dirumah ngebosenin" jawab Rara. Virtha yang disebelahnya mengangguk setuju dengan jawaban Rara. Sebenarnya Rara memberi kode agar Daffa mengajak mereka bertiga jalan bersama. Tapi sayang disini, Daffa sedang sibuk.

"Boleh gue pinjem Fina sebentar?" tanya Daffa.

Rara dan Virtha menganga tak percaya. "Lo pikir Fina barang? Pake dipinjem-pinjem!" kata Rara dengan nada kesal.

DAFFINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang