Thirty

282 37 21
                                    

Saat Luke dan Ashley dari masa depan sebelum bertukar posisi...

"Apa yang sudah ku lakukan padamu, Ash?" Suara Luke berubah menjadi serak saat mengetahui bahwa istri yang sangat ia cintai berubah menjadi seorang jalang untuk mantan pacarnya.

Ashley hanya menangis dan menunduk.

"Apa aku tak cukup baik untukmu, Ash? Ya Tuhan" Luke menenggelamkan wajahnya di kedua telapak tangannya.

"Apakah bayi di dalam perutmu itu bayi Harry?" Tanya Luke lagi. Mata Luke memerah, ia tidak terima jika istrinya mempunyai anak dari pria lain. Luke yang baru saja pulang dari luar kota, berharap istrinya akan memanjakannya, tapi tidak bisa karena istrinya mengaku hamil.

Ashley menggeleng.

Luke membulatkan matanya dan berdiri dari kasur. Luke membanting vas bunga yang terbuat dari keramik ke lantai, membuat vas tersebut hancur hingga berkeping-keping, seperti hati Luke.

"BERAPA BANYAK SUDAH P***S YANG MASUK KEDALAM MILIKMU ASHLEY?!" Teriak Luke. Isakkan Ashley semakin kencang.

"Jika kau mau aku menggugurkan bayi ini-"

"Jika kau menggugurkan bayi terkutuk dalam perutmu itu atau tidak, itu semua tidak merubah apapun, Ash! Sudah berapa banyak pria yang tidur denganmu?!" Ashley membulatkan matanya dan sontak berdiri dari kasur.

"Jangan panggil dia terkutuk, Luke! Dia anakku!" Teriak Ashley. Luke tertawa sumbang.

"Tapi dia bukan anakku" Jawab Luke acuh tak acuh, Ashley menampar Luke dengan kencang. Luke memegang pipinya yang baru saja di tampar oleh Ashley.

"Kau beruntung aku masih mencintaimu, kalau tidak, kau sudah mati detik ini juga." Ujar Luke disertai tawa sumbang.

"Jika kau mencintaiku, kau tidak akan memanggil bayiku terkutuk!" Seru Ashley.

"Untuk apa aku mencintai bayimu jika ibunya saja tidak mencintaiku?"

"Aku mencin-"

"Jika kau mencintaiku, kau tidak akan bercinta dengan pria lain hanya karena aku meninggalkan mu selama dua minggu!" Sela Luke. Luke merangkup wajah Ashley hanya dengan sebelah tangan.

"Kau lihat aku, Ash? Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Aku selalu memikirkanmu. Setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik, aku tidak bisa melupakanmu. Aku tidak bisa melupakanmu walaupun kau berada di sebelahku. Aku selalu merindukanmu kapan pun aku pergi. Tapi apakah secepat itu kau melupakanku? Apakah semudah itu untuk membiarkan pria lain menyentuh tubuhmu?" Luke melepaskan tangannya dari wajah Ashley. Pipi Ashley memerah saking kuatnya rangkupan Luke.

"Yang mendekatiku bukan hanya kau saja, Ash. Banyak sekali wanita yang berusaha menggodaku, tapi aku selalu menolak mereka karena aku mencintaimu! Aku seharusnya tidak mencintaimu lewat dari batasnya. Kau lihat, bahkan sampai saat ini tidak ada sama sekali penyesalan dalam diriku karena telah menikahi wanita yang salah!"

"Luke-"

"Aku perlu waktu sendiri" Ujar Luke disertai helaan nafasnya. Luke mengambil kopernya dari dalam lemari dan mengambil sebagian dari bajunya, lalu memasukkan barang-barangnya kedalam koper.

"Luke, kumohon" Isak Ashley seraya memeluk tubuh Luke dari belakang. Luke menghela nafasnya dan melepaskan pelukan Ashley, lalu berbalik.

"Biarkan aku pergi Ash. Kurasa mulai saat ini kau harus belajar untuk hidup tanpaku." Luke menutup resleting kopernya dan menarik kopernya keluar kamar.

"Luke, kumohon!" Isak Ashley, ia ambruk di atas lantai. Tubuhnya begitu lemah. Ashley menangis di atas karpet.

Luke berjalan keluar kamar dan terkejut saat ia melihat kedua anaknya, Edward dan Darcy, tengah menangis di depan kamar anak sulungnya, Deandra.

The FutureOnde as histórias ganham vida. Descobre agora