Chapter Seven

430 50 10
                                    

Luke's POV

"ASHLEY !" Aku segera menolong Ashley yang tengah pingsan. Aku mengangkatnya ala Bridal Style menuju ke kamar.

Setelah merebahkan Ashley di ranjang, aku memutuskan untuk menelepon dokter.

Ah.

Dokter?

Aku mengambil benda--yang sepertinya telponku, karena fotoku adalah wallpapernya.

Yang benar saja, aku tidak mengerti cara menggunakan telepon genggam ini dengan benar. Telepon ini sangat berbeda dengan telpon dulu.

Aku mengotak-atik telepon ini sampai menemukan aplikasi bertuliskan 'kontak'. Tanpa pikir panjang aku segera membuka kontaknya. Aku mencari-cari kontak dokter, sampai menemukannya. Bertuliskan Dr. Lee. Aku segera menelponnya.

**

"Bagaimana keadaannya Dok?" Tanyaku kepada dokter Lee setelah selesai memeriksa Ashley dikamar. Aku menunggu diluar.

Aku sangat khawatir--kau taukan kenapa-- namun Dr. Lee malah tersenyum bahagia.

"Anda tidak mengetahui berita ini?" Tanya Dokter Lee. Aku menggelengkan kepalaku.

"Mrs. Hemmings sudah hamil dari 2 minggu yang lalu" ucapnya.

Apa?

Ashley.. Hamil?

Dua minggu?

Ini.. Ini tidak mungkin.

For god sake.. Ini tidak lucu.

Ia sudah memiliki 3 anak.

Tidak.

Demi dewa neptunus.

Ini. Tidak. Lucu.

Hell, aku belum siap. Untuk menjadi ayah yang sesungguhnya.

"Apa.. Dia sudah bangun?" Tanyaku kepada dokter Lee. Ia mengangguk.

"Baru saja" ucapnya singkat. Aku mengangguk dan segera mengeluarkan dompetku, lalu membayarnya. Setelah itu ia pamit. Aku mengantarkannya sampai kedepan rumah. Setelah dokter Lee pergi, aku segera berlari menuju ke kamar.

Krek

Suara pintu terbuka. Aku mencoba mengintip Ashley. Namun ia merasakan Kehadiranku, ia tersenyum kepadaku. Aku tersenyum balik, lalu berjalan mendekatinya.

"Hey.. Are you Okay?" Tanyaku. Ia mengangguk.

"Yup. I'm fine. Uhm. Kau.. Sudah ta- tau beritanya?" Tanya Ashley takut. Hell, ia tak perlu takut. Aku bukan psikopat.

Aku mengangguk pelan.

Seperti biasa, mukanya memerah. Itu bertanda ia malu.

Aku diam. Ia juga diam. Kami diam. Hening.

"So.." Ucapku memecahkan keheningan.

"What?" Tanyanya.

"Are we need a babysitter?" Tanyaku. Ia menatapku dengan tatapan untuk-apa-babysitter.

"Kau tau.. Untuk Deandra, Edward dan Darcy. Kau tak bisa merawat mereka sementara ini. Kau.. Kan sedang.." Aku menggantung kalimatku. Terasa sangat berat untuk mengucapkannya. Namun Ashley mengangguk mengerti.

"Yeaah.." Ucapnya.

"Dimana kita bisa menemukan babysitter?" Tanyaku. Aku dan Ashley saling berpandangan. Kami memang benar-benar tidak tau.. Harus mencari dimana. Apalagi kami ini masih baru di masa ini.

Aku melirik kearah jam. 1:30pm.

"Ashley"

"Umm?"

"Kau.. Mau ikut aku menjemput Edward dan Deandra?" Tanyaku. Ia mengangguk.

"Aku akan memanggil Darcy dulu" ucapnya.

"EHHH.. Tidak usah. Aku saja. Kau, berganti baju saja. Aku ingin kita pergi jalan-jalan sekeluarga hari ini" ucapku.

"Okay"

Aku tersenyum dan langsung meninggalkan kamar.

Ya.. Kau tau? Dompet dan ATM ku ini sangat tebal. Ahaha. Aku tidak tau kenapa. Hell. Pekerjaanku di masa ini saja aku tidak tau. Mungkin jika aku semakin lama dimasa ini, aku akan bangkrut karena terlalu lama berbelanja. Haha. Lupakan.

"Darcy.." Panggil ku ketika memasuki suatu kamar yang bercat pink.

"Daddy?" Tanyanya sambil memeluk boneka Teddy bear.

"Aku.. Dan ibumu, ingin menjemput Deandra dan Edward. Kau ikut ya?" Ucapku. Ia mengangguk. Aku segera menggendongnya dan kembali ke kamar.

Aku dan Darcy memasuki kamar. Terlihat Ashley yang sedang duduk diatas kasur.

Ia sudah berganti baju rupanya. Cepat sekali.

"Ashley" ucapku. Ia mendongak.

"What?"

"Kau tolong jaga Darcy sebentar. Aku mau mandi" ucapku. Ashley mengangguk. Ia segera mengambil Darcy dari gendonganku.

Aku mengambil baju dilemari dan segera memasuki kamar mandi.

**

"WHAAAAAAT?!" Tak kusangka, anakku, Deandra, berteriak sangat kencang dimobil saat aku memberitahunya kalau Ashley sedang mengandung.

"GOSH DADDY ! SEJAK KAPAN?!" Teriaknya, lagi.

"Dua minggu yang lalu" ucapku tenang. Walau sebenarnya aku sangat gelisah.

"OH GODDDDDD AKU AKAN PUNYA ADIK BARU" ucapnya senang. Jujur, aku juga senang. Tapi.. Hell, aku masih terlalu muda untuk menjadi ayah. God. Seharusnya aku masih 16 tahun sekarang.

"DARCY ! EDWARD ! WE WILL HAVE ANOTHER SIBLING !!" Teriak Deandra, lagi.

"YEAAYY" itu teriakan yang keluar dari mulut Edward dan Darcy.

"Gosh Luke. I'm not ready" bisik Ashley pelan. Aku mengangguk. "Me too, Ash"

"So.. Dad. Kita mau kemana?" Tanya Edward.

"Karnaval" ucapku.

"YEAAAAYYY" sorakan itu keluar dari mulut mereka bertiga. Ashley menutup kedua telinganya. Sedangkan aku tetap memegang stir mobil.

***

Maaf LATE update AHA emang ada yang nungguin ya? Cerita gaje gini:(( oh god. AAAA tiba2 galau gara2 logo baru paipsos:((

Kalo suka ceritanya, vomment. Kalo gasuka.. Terserah lah:(

Ashley on mulmed

With love,

R. Hemmo aka Hemmings aka Horan aka Hood.

The FutureWhere stories live. Discover now