Chapter sixteen

440 56 6
                                    

Luke 's POV

"Aku keguguran Luke" aku menjatuhkan rahang bawah ku.

"A-apa?" Ucapku pelan. Sepertinya Ashley sangat terpukul karena kehilangan calon anak kami itu.

Walaupun kandungannya baru berusia sekitar ehm, dua bulan.

Oh Luke ! Tentu saja Ashley terpukul. Siapa yang tak sedih ketika anaknya 'meninggal' ?!

Aku juga sedih. Kau tau, tapi ada sedikit rasa senang.

Itu artinya aku tidak akan pergi ke rumah sakit dengan terburu-buru karena Ashley mau melahirkan, lalu menyemangati nya, menunggu selama berjam-jam, dan kemudian suster akan keluar dari ruang bersalin untuk mengatakan kabar baik atau buruk.

Aku belum siap menjadi ayah.

Maksudku, menjadi ayah yang sesungguhnya. Yang menjaga bayi itu dari 9 bulan sebelum ia lahir, sampai ia tumbuh besar nanti.

Ah, bahkan aku tidak tau sampai kapan aku akan ada disini, eh maksudku, dimasa ini.

Aku ingin sekali pulang ke masa ku.

Walaupun aku senang disini karena berposisi sebagai suami Ashley. Hehe.

Tapi aku merindukan Calum, Michael, Ashton, kedua orang tuaku serta kakak-kakakku bahkan aku juga merindukan Brittany--cewek yang selalu membully Ashley itu-- aku rindu cara dia membuat Ashley marah, lalu Ashley membalasnya.

"Luke ?" Ucap Ash yang membuatku kembali ke realita, tunggu. Aku bahkan tidak yakin kalau ini realita.

"Ya?"

"Apakah Dean, Darcy dan Edward sudah tau berita ini?" Tanyanya. Aku menggeleng pelan. Ia menghembuskan nafasnya.

"Tolong jangan beritau mereka akan hal ini" ucap Ashley. Aku mengerutkan keningku. "Kau tau kan, kalau mereka itu sangat senang ketika mendengar aku sedang mengandung"

Aku hanya mengangguk.

***

Well, hari ini Ashley sudah boleh pulang. Bahkan sekarang kami sudah ada dirumah. Semalam Deandra dan dua adiknya sempat menjenguk Ash. Saat Dean bertanya Ash sedang sakit apa, kami bilang kalau Ash kecelakaan dan hanya mengalami luka ringan.

Dean pun tidak curiga saat melihat perut ibunya yang sudah tidak besar itu. Ya walaupun tidak terlalu besar. I mean, kandungannya baru dua bulan. Jadi perutnya tidak terlalu besar.

"Daddy, apakah aku akan memiliki adik?" Ucap Darcy dengan suara lembutnya. Aku terdiam sesaat. Lalu mengangguk.

Aku tidak bermaksud berbohong kepada makhluk kecil tidak berdosa ini. Tapi aku tidak ingin mereka kecewa. Ditambah lagi semua ini salahku.

Aku menyesal karena menerima tawaran Joe untuk meminum bir.

Aku menyesal karena mabuk.

Aku menyesal karena mencium Joe.

Aku menyesal karena telah membuat Ash menangis.

Aku menyesal karena Ashley berlari keluar pub lalu kecelakaan.

Aku menyesal karena ia luka.

Aku menyesal karena ia

Keguguran.

Aku menyesal. Sangat sangat menyesal.

Tapi, nasi telah menjadi bubur. Apa yang bisa kulakukan?

Semua ini terjadi karena Harry. Karena rasa cemburu ku terhadap Harry. Ia yang mencium Ash. Apakah ia tidak tau bahwa Ashley sudah menikah? Hell. Ia mencium Ashley di pub malam. Aku saja yang berperan sebagai suaminya tidak pernah mencium Ash. Bagaimana ia dengan mudahnya mencium Ash? Sialan.

The FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang