Chapter Two

598 56 7
                                    

Aku mencoba membuka mataku dan mengambil handphone ku dari kantung jeans ku.

07.20 am

Wow. Selama itukah aku tidur?

Setelah nyawaku terkumpul, aku mencoba bangun dari tempat tidur dan meredakan pusing dikepalaku.

Setelah penelihatanku sudah jelas, what the hell..

Aku membulatkan mataku.

Ini bukan kamarku. Aku tidak mengenali tiap sudutnya.

Ini. Bukan. Kamarku.

Aku mencoba melihat ke sekeliling dan mengingat-ngingat apa yang terakhir kali aku lakukan.

Aktifitasku terhenti karena menemukan suatu spesies aneh ada di ranjangku.

"AAAAAAAAA" teriakan ku ternyata membangunkannya.

Ia terbangun dan masih setengah sadar. "Hey jangan ganggu aku aku sedang ti- HEYYY KENAPA KAU ADA DIKAMARKU?!" Ia membulatkan matanya ketika melihatku.

"AKU TIDAK TAU. AKU JUGA TIDAK TAU KENAPA AKU BISA SAMPAI DI TEMPAT INI."

Lalu ia melihat kesekeliling dengan tatapan horor.

"Shit.. Ini bukan kamarku."

"Ini juga bukan kamarku"

"Jelaskan kenapa aku bisa satu ranjang denganmu?"

"Well, Aku. Juga. Tidak. Tau." Ucapku menekan setiap kata.

"Well, kau yang bangun terlebih dahulu dan kau juga yang membangunkan ku" ucapnya menekan kata membangunkan.

"Wah, ternyata dengan teori rendahan itu kau pikir aku yang tau what the hell is going on? Tidak Luke. Aku juga baru bangun"

"Atau.. Kau menculik ku ya?!" Ucap Luke sembarang.

"Bertemu dengan mu saja aku tak sudi. Apalagi menculik mu" ucapku kasar.

"Ta-" ucapan Luke terpotong karena terdengar decitan pintu yang terbuka. Terlihat dua anak kecil disana. Satu laki-laki dan satu perempuan. Mereka berdua mendekatkan diri pada kami dan menatap aku dan Luke bergantian.

"Mum, dad, hari ini kita jadi ke Disneyland kan?" Tanya anak perempuan yang kira-kira berumur 3 atau 4 tahun.

Aku dan Luke saling berpandangan.

"Muuumm daaadd" rengek anak perempuan itu kemudian ia naik keatas ranjang dan duduk di pangkuanku.

"Ya sweety. Kita jadi." Ucapku sambil tersenyum kepadanya.

"HAH? Ap- auu" aku mencubit tangan Luke. "Ya sweetheart, kita ke Disneyland" untung saja dia mengerti.

"Yeaaayyy" anak perempuan yang-entah-siapapun-namanya turun dari ranjang kemudian menari dengan anak lelaki itu (yang ku yakini adalah saudaranya)

"Jadi kita kapan pergi?" Tanya anak lelaki itu. Yang kira-kira berumur 5 atau 6 atau 7. entahlah.

"Uhm.." Aku dan Luke saling berpandangan, lagi.

"Sebentar lagi. Lebih baik kalian bersiap terlebih dahulu" ucapku tersenyum kearah mereka.

"Okay!!" Mereka menutup kamar kami dan meninggalkan kami berdua.

"So.." Ucap Luke.

"Apa?" Aku memandangnya.

"Siapa mereka?" Tanya nya. Aku memutar mata.

The FutureWhere stories live. Discover now