Six

65.6K 3.3K 54
                                    

"Kath, kau sedang memasak apa?" tanya David ketika melihat Kathrine yang tengah sibuk dengan alat penggorengan di dapur.

Kathrine membalikkan tubuhnya dan tersenyum tipis saat melihat David. "Hai, kau sudah bangun?" David mengangguk. "Aku sedang menggoreng bacon untuk sarapan."

"Seharusnya kau tidak boleh terlalu banyak bergerak, Kath. Kau harus banyak-banyak beristirahat." ucap David.

Kathrine memutar bola matanya jengah. "Ayolah Dave, aku hanya memasak. Oke? Sekarang, lebih baik kau duduk karna sebentar lagi sarapan akan segera siap."

Mau tidak mau akhirnya David menurut. Lelaki itu duduk di meja bar dan memperhatikan dengan detail setiap gerak-gerik yang dilakukan oleh Kathrine.

Sejak kemarin, Kathrine telah tinggal bersamanya di rumahnya. Dan sejak kemarin pula, mereka melakukan banyak kegiatan bersama. Dimulai dengan menceritakan segala hal tentang diri mereka, berjalan-jalan ke taman, dan masih banyak lagi.

Kathrine membalikkan tubuhnya menghadap David dengan dua piring yang berisi telur goreng serta bacon.

"Terima kasih, Kath."

Kathrine mengangguk, lalu ikut mendudukkan tubuhnya di sebelah David.

"Kau tidak kerja hari ini?" tanya Kathrine seraya meminum sedikit susu ibu hamil miliknya.

"Tidak untuk pagi ini. Tapi siang nanti, aku ingin mengajakmu datang ke kantorku. Aku ingin memperkenalkanmu kepada para pegawaiku." jawab David.

"A... apa?" tanya Kathrine kaget. Matanya terbelalak tak percaya mendengar ucapan David.

"Apa maksudmu tentang 'apa'?" tanya David sedikit bingung.

"Maksudku, untuk apa kau membawaku ke kantormu?"

"Aku sudah menjelaskannya tadi padamu, Kath. Aku ingin pegawai-pegawaiku mengetahui dirimu sebagai istriku. Sebagai nyonya Alessandro."

Blush!

Sontak saja kedua pipi Kathrine merona dengan sempurna. Mendengar ucapan David tadi membuat hatinya berdegup dengan sangat kencang. Ia benar-benar merasa tersanjung saat David mengatakan kalau dia ingin memperkenalkan dirinya kepada para pegawai di kantor lelaki itu. Memperkenalkan dirinya sebagai istri dari lelaki itu, sebagai nyonya Alessandro.

"Oke, terserah kau saja." jawab Kathrine seraya menunduk, mencoba untuk menutupi rona merah di pipinya agar tidak terlihat oleh David.

David mengangguk. Kemudian mereka kembali melanjutkan kegiatan makan mereka dalam diam. Saat hendak meminum susunya kembali, tiba-tiba saja Kathrine merasa mual dan perutnya bergejolak. Dengan cepat ia berlari menuju toilet dan memuntahkan isi perutnya di wastafel.

David yang kaget melihat Kathrine langsung saja berlari menyusul wanita itu. Ia menghampiri Katherine dan menggelung rambut panjang wanita itu ke atas agar tidak terkena cairan yang di muntahkan olehnya. Sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk memijat pelan tengkuk Kathrine.

"Apa kau baik-baik saja, Kate? Kita ke dokter saja, ya?" tanya David saat melihat Kathrine yang terus menerus memuntahkan isi perutnya.

Kathrine menggeleng, mengelap bibirnya dengan air untuk menghilangkan bekas cairan yang menempel di bibirnya.

"Tidak perlu, aku tidak apa-apa. Ini biasa dialami oleh ibu hamil sepertiku, morning sickness." ucap Kathrine sambil mengelap wajahnya dengan handuk kecil yang diberikan oleh David.

The Baby's [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang