CHAPTER 22 - Confuse

1.8K 159 18
                                    

Hai.. Author back.. wkwk XD. Pasti semua kangen sama Author (Author terlalu PD)

Pasti pada heran Author lg sibuk apa sampai lama kali baru bisa post lg?

Ya.. Author lg sibuk persiapan ujian yang rencananya akan dimulai tanggal 14 maret nanti..

Dan satu lagi, Author juga lagi mempersiapkan naskah.. naskah apa? Masih rahasia.. tiba waktunya nanti.. mungkin akan dikasih tau.. wkwk (Author sok misterius, ya?)

Sudahlah.. sekian dlu sapaan Author.. selamat membaca yaaaa.. next part.. mungkin butuh waktu utk menunggu lg.. okay?

POV Mila

Aku menatap kosong kearah makananku yang terletak didepanku. Suasananya begitu hening. Hanya sesekali terdengar suara pisau dan garpu-ku yang berdenting dengan piringku

Perlahan, aku melirik kearah Kevin. Ya, dia masih tetap dalam diamnya dan sesekali menatap keluar jendela seraya mengerutkan dahinya. Makanan yang ada didepannya, sama sekali tak disentuh olehnya. Ia terlihat sama sekali tak memiliki nafsu makan

Sesuatu hal pasti sedang menganggu pikirannya. Namun sepertinya ia belum berniat menceritakan masalahnya itu padaku

'Ting! Ting! Ting!'

Suara deringan Iphone Kevin akhirnya memecahkan kesunyiannya kami untuk sesaat

Aku melirik kembali kearah Kevin. Ia terlihat meraih Iphone-nya dan meletakkannya pada telinganya

"Halo.."suara Kevin terdengar parau
"..."
"Aku sedang dinner dengan Mila.."kata Kevin

Aku mengangkat sebelah alisku. Dinner? Kurasa tidak. Dia hanya menemaniku makan saja. Kurasa itu lebih tepat

"Tidak.. ada apa?"tanya Kevin
"..."
"Apa Gio yang memberitahumu?"Kevin kembali bertanya
"..."
"Tidak.. aku belum memberitahunya.."kata Kevin sembari menghela napasnya dengan berat

Aku mulai bertanya dalam benakku, sebenarnya siapa yang menelpon Kevin? Kenapa dia terlihat semakin frustasi

"Ya.. akan kukatakan padanya nanti.."kata Kevin sambil matanya menatap kearahku

Apa mereka sedang membicarakanku? Apa ada sesuatu yang ingin Kevin katakan padaku? Tapi apa itu?

Baiklah, rasa penasaran itu semakin menghantuiku. Mulai dari sikap Kevin yang sedikit aneh hari ini, berkali-kali menghela napasnya dengan berat dan sesekali mengerutkan dahinya

Well, jika sampai nanti malam dia belum berniat memberitahuku, kurasa aku lebih baik bertanya langsung padanya

Kevin pun akhirnya menyudahi telponnya. Dia meletakkan Iphone-nya di atas meja dan tangannya memijat pelan pangkal hidungnya

Perlahan, tanganku menyentuh lengannya. Mencoba memberinya sedikit ketenangan dan kehangatan. Mungkin dirinya membutuhkan itu

Kevin perlahan mengangkat kepalanya dan menatapku. Dia pun mencoba memberiku senyum tipisnya. Senyum yang kuyakini adalah senyum yang dipaksakannya

"Aku akan tetap disisimu.. apapun yang terjadi.. jadi ingatlah.. aku akan selalu siap mendengar semua ceritamu.."kataku pelan

Perlahan tangannya bergerak dan menggenggam erat kedua tanganku. Matanya tampak tersirat sesuatu hal yang ingin dikatakannya namun sulit untuk dijelaskannya

Perlahan, Kevin mengecup punggung tanganku sembari memejamkan erat kedua matanya. Seolah waktu seperti ini akan segera berakhir

Mendadak aku merasa begitu takut. Apa mungkin ini semua memang akan segera berakhir? Apa ini memang hanya sebuah mimpi indah?

FALLING IN LOVE WITH YOU THE SERIES #2Where stories live. Discover now