CHAPTER 14 - Dahlia : I Just be Little Sister for Him.

2.3K 182 17
                                    

SKIP

Aku berjalan masuk kedalam rumah Dahlia bersama dengan dokter Juan

Ini adalah rumah yang kubeli sesaat sebelum aku kembali ke Indonesia. Rumah ini kemudian kuberikan pada Dahlia

Keluarga Dahlia semuanya ada di Paris. Dan alasan Dahlia untuk kembali ke Indonesia adalah dia ingin menikmati atmosfer lain selain atmosfer di Paris. Begitulah katanya

Seorang pembantu, Bi Yanty, pembantu yang kucari dari sebuah lembaga dan kemudian kuperjakakan dirumah ini, mungkin bisa menemani Dahlia setiap harinya

Bi Yanty berjalan kearahku
"Tuan Kevin.. kau datang?"sapanya
"Ya, Bi Yanty, Dahlia tadi sempat menelponku.. katanya dia sedang flu.. dimana dia sekarang?"tanyaku
"Non Dahlia sedang istirahat dikamarnya, tuan.."jawabnya
"Baiklah.. mari dokter Juan.. ayo kita keatas.. kamarnya ada diatas.."kataku pada Dokter Juan

Aku dan Dokter Juan pun melangkah naik keatas. Kami berjalan memasuki kamarnya

Terlihat Dahlia yang sedang tidur diatas tempat tidurnya. Kami pun berjalan mendekat kearahnya

Dokter Juan pun mulai memeriksanya dengan stetoskop
"Demamnya cukup tinggi.."kataku setelah menyentuh dahinya yang terasa sangat panas
"Benar.. biar kuperiksa dulu.."balas Dokter Juan

Aku mengangguk pelan dan berjalan sedikit mundur dari posisi awalku

Tak lama, Dokter Juan menyimpan alat-alatnya dan menatap kearahku
"Kita harus bawa dia kerumah sakit, tuan.."ucapnya kemudian dengan tatapan cukup membuatku takut
"Apa? Dia sakit parah, dok?"tanyaku hati-hati
"Kemungkinan tifus.."jawab Dokter Juan

Aku menghela napasku dengan berat serta berdecak pelan
"Astaga.."ucapku
"Kau harus membawanya ke rumah sakit, tuan.. dia harus dirawat dirumah sakit.."katanya
"Baiklah.."kataku

Perlahan, kugendong tubuh Dahlia dan kubawa dia keluar dari kamarnya, lalu menuruni tangga dan masuk kedalam mobil

Aku pun melajukan mobilku ke rumah sakit

SKIP

Rumah Sakit Harapan

Ruang Tunggu

Aku kini duduk di sebuah bangku panjang didepan ruang rawat Dahlia. Aku sedang menunggu dokter yang sedang memeriksanya didalam

Syukurlah, dia belum membuka matanya sejak aku membawanya dari rumah. Jika tidak, aku bahkan tak berani membayangkan apa yang akan terjadi

Ya, secara, Dahlia sangat benci yang namanya Rumah Sakit. Dia berkata dia cukup trauma dengan Rumah Sakit, Dokter dan juga semua alat-alat yang ada di rumah sakit

Tak lama, kulihat dokter berjalan keluar dari ruang rawat Dahlia. Aku pun berjalan menghampirinya
"Dokter.. bagaimana kondisinya saat ini?"tanyaku
"Anda.. keluarga pasien?"tanya dokter itu padaku
"Ah.. tidak.. aku ini temannya.. keluarganya sedang ada di luar negeri, dok.."jelasku

"Oh.. begini.. pasien terkena tifus.. untung saja anda cepat menyadarinya dan membawanya ke rumah sakit sehingga keadaannya tidak terlalu parah.."katanya

"Benarkah? Syukurlah jika tidak parah.. dokter pribadiku yang memeriksanya tadi dirumah.. dia juga yang menganjurkanku membawanya ke rumah sakit.."kataku

"Oh.. namun.. pasien harus dirawat inap.."kata dokter
"Kira-kira berapa lama, dok?"tanyaku
"Tergantung.. jika kondisinya tetap stabil.. maka dia hanya perlu dirawat inap sekitar seminggu.."jawab dokter
"Hah?! Seminggu, dok?!"kagetku
"Ya.. memang kenapa? Terlalu lama?"tanyanya heran
"Ah.. bukan, dok.. hanya saja.. pasien trauma dengan rumah sakit.. apa dia tak bisa dirawat jalan saja, dok?"tanyaku
"Maaf, tuan.. namun rawat jalan tidak dianjurkan saat ini.. karena bagaimana pun kesehatan pasien lebih utama saat ini.."katanya

FALLING IN LOVE WITH YOU THE SERIES #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang