CHAPTER 10 - Waiting

1.6K 162 16
                                    

SKIP

Sorenya

Aku berdiri menatap kearah pantai. Tak ada ombak yang terlihat berkejar-kejaran disini. Hanya ada air yang tenang terlihat

Perlahan kurasakan adanya lengan seseorang yang memelukku dari belakang. Aku mengenali aroma tubuh serta kehangatan tubuhnya

"Kamu marah?"bisiknya pelan

Suaranya juga sangat kukenali. Perlahan kugenggam lengannya
"Apa aku pernah bisa marah sama kamu?"balasku

Aku berbalik dan kemudian perlahan memeluknya
"Aku punya sesuatu untukmu.."bisikku pelan

Mila pun mengangkat kepalanya dan menatapku. Perlahan kukeluarkan sebuah cincin dari dalam saku bajuku

"Ini hanya untuk sementara, Mila.. saat nanti kita akan menikah.. aku akan membelikan yang lebih mahal dari ini.."kataku sambil memasangkan cincin itu pada jari manisnya

Mila hanya diam sambil menatap cincin yang kini telah terpasang dijari manisnya itu
"Kamu suka?"tanyaku

Mila pun mengangguk sambil memelukku dengan erat
"Aku menunggu hari itu.. kamu tahu? Aku menunggu hari dimana kamu akan berlari kearahku dan kemudian memelukku dengan erat dan berbisik padaku.. kamu hanya milikku seorang.. apa hari itu akan datang, Mila?"tanyaku pelan
"Maaf.. maaf karena membuatmu berada diposisi yang sulit seperti ini.."katanya pelan

Perlahan kurenggangkan pelukannya
"Bukan posisi yang sulit.. hanya saja.. ini posisi yang tak pernah diinginkan oleh siapapun.. percayalah.."kataku sambil mencium pelan keningnya

Mila menutupkan wajahnya didadaku. Mengelusnya dengan pelan
"Kamu akan pulang hari ini?"tanyanya kemudian
"Ya.. sebentar lagi.."jawabku
"Kenapa secepat itu?"tanyanya lagi
"Aku tak bisa terlalu lama disini.. pekerjaanku cukup banyak.. lagipula.. membiarkan Gio sendiri yang menghandle itu semua.. aku bisa semakin stress dibuatnya.. kamu tahu, setiap waktu dia akan menelponku.. entah karena dia rindu padaku atau ingin memohon agar aku cepat kembali ke perusahaan.."kataku sembari terkekeh pelan
"Dia mungkin mengkhawatirkanmu.."kata Mila
"Mungkin.. berapa hari lagi kamu masih akan disini?"tanyaku
"Lusa.. kami baru akan kembali lusa.."jawabnya
"Ah.. setiap memikirkan akan meninggalkanmu dengannya.. rasanya dadaku begitu sesak.."kataku sambil berdecak kesal
"Kalau begitu.. tinggallah lebih lama lagi disini.."ucapnya
"Andai aku bisa.. namun sayangnya tidak.. Dahlia juga ingin lebih lama disini.. namun sayangnya.. aku tetap tak bisa.."kataku
"Dahlia? Gadis yang tadi pagi denganmu itu? Kalian terlihat dekat.. dia juga datang denganmu kan saat reuni?"katanya dengan nada terdengar aneh

Aku menatap raut wajahnya. Raut wajahnya berubah
"Apa kekasihku ini sedang cemburu?"tanyaku sambil menarik hidungnya
"Ah.. sakit, Kevin.."ketusnya sambil memukul lenganku

Aku pun tertawa geli
"Apa dia juga kekasih gelapmu, huh?"tanyanya

Aku semakin tertawa
"Kenapa tertawa? Apanya yang lucu?"katanya mungkin semakin kesal
"Ya.. lucu.. sangat lucu.. lucu karena kamu cemburu pada Dahlia.."kataku

Mila hanya diam saja sambil jari-jarinya terus bergerak disekitar dadaku. Membuat sensasi yang sulit kuartikan sendiri

"Dahlia itu adalah teman Sheila.. dia juga sudah seperti sahabat untukku.. aku menyayanginya seperti adikku.. jadi, nona Mila, bisakah kamu tidak cemburu dengannya?"kataku sambil tertawa geli
"Tapi tatapan matanya padamu.. dia menatapmu dengan tatapan yang hanya dimengerti olehku.."katanya pelan
"Biarkan saja.. lagipula aku hanya mencintaimu.."balasku
"Baiklah.. baiklah.. aku percaya padamu.. aku harus kembali sekarang sebelum Ilham mencariku lagi.."kata Mila sambil mulai melepaskan rangkulanku dari pundaknya
"Huh.. apa dia tak bisa saja sesaat jika tak melihatmu? Sungguh menyebalkan.."kataku sambil mendengus kesal
"Dia masih berstatus kekasihku.."katanya sambil mengecup pipiku sesaat

FALLING IN LOVE WITH YOU THE SERIES #2Where stories live. Discover now