(8) Nyaman

1K 47 3
                                    

"Han, pesenin batagor 4 sana." ujar Aldo lantang. Mendengar Aldo berbicara seperti itu membuat Hanna menatap cowok di hadapannya dengan raut melembut, "Kamu ngga niat bantuin aku? Terus malah nyuruh-nyuruh."

Aldo tersenyum kecil mendengarnya lantas ia bangkit dari posisinya lalu merangkul Hanna yang tingginya sebelas dua belas sama dia.  "Yuk sayang aku bantuin!" serunya bersemangat.

Dipanggil seperti itu membuat Hanna mendadak membeku di tempat. Padahal hampir setiap hari dirinya dan Aldo bercanda soal beginian, sering bertingkah manis dan perhatian satu sama lain seolah mereka berdua berpacaran. Nyatanya mereka hanya berteman.

Melihat Hanna yang mendadak terdiam membuat Aldo mendadak panik, ia menyentuh dua pundak Hanna sambil sedikit mendekatkan wajahnya pada cewek itu.

"Hanna? Kenapa?" tanya Aldo melembut.

"Ah? Gu-gue nggak papa. Heheh," balas Hanna cepat sambil cengengesan. Lantas cewek itu berbalik cepat menuju kang batagor dengan Aldo yang mengekor di belakang sambil ekspresinya sedikit bingung.

"Hanna kenapa sih?"

Sampai di kang batagor, Aldo langsung berdiri di sebelah Hanna yang sedang mengantri dan merangkul bahunya supaya cewek itu makin dekat kepadanya.

"Hai cewek-cewek cantik," sapanya genit kepada barisan adik kelas yang sedang mengantri. Disapa seperti itu oleh kakak kelas ganteng seperti Aldo membuat mereka mendadak bersemu malu.

"Heh, rambut gue ketarik astagaa," cetus Hanna seraya menabok perut Aldo dengan punggung tangannya.

"Oke yang," balas Aldo lalu cengengesan. Cowok itu tersenyum pada Hanna sebentar lalu beralih pada kang batagor yang sedang serius membungkus pesanan.

"Mang, batagor empat pedes ya. Nggak pake lama dan nggak pake nunggu, kasian cewek saya mang," ujarnya santai.

"Genit banget sih," celetuk Hanna sudah muak.

"Cemburu tuh cemburu namanya," celetuk salah satu cowok yang berdiri di kedai di sebelah Mang batagor. Baik Hanna dan Aldo lantas menoleh dan mendapati tetangga sebelah kelas mereka tersenyum ramah menyapa.

"Eh elo." Aldo balas tersenyum. "Hooh dia gengsian, nggak mau bilang cemburu-cemburuan. Katanya geli," lanjut Aldo bergurau.

"Berisik," cetus Hanna ketus.

***

"Dia lagi deket sama cowok ya?" Reza melirik Rara yang sedari tadi tak berhenti tersenyum ketika bermain ponsel.

Lainnya mengangkat bahunya ia lantas kembali menunduk  melanjutkan kegiatannya dengan ponsel.

"Damn, lo semua harus liat ini." Reza mendadak berseru seraya mengarahkan layar ponselnya pada yang lain. Sementara Rara masih diam saja karena terlalu serius bermain ponsel.

DesyAche_

DesyAche_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ga Peka Dih ✔Where stories live. Discover now