(5) Kamu

1.2K 55 2
                                    

Dan kau hadir
Merubah segalanya
Menjadi lebih indah
-Kata Adera-

***

Rara duduk di depan meja belajarnya sembari mengerjakan tugas, matanya tak sengaja menangkap foto masa kecilnya yang berada di pigura sebelah komputernya. Kening gadis itu berkerut, seingatnya foto itu dia letakkan dalam keadaan terbalik.

"Ra, gue masuk ya." Suara Randy membuat gadis itu mendengus, mau dilarang juga tetep aja kakaknya itu masuk ke kamarnya.

"Malem cantik." sapanya begitu pintu sudah dibukanya lebar-lebar.

Rara mencebik, "Pintunya ditutup lagi mas."

Randy mendengus, setelah menutup pintu kamar adiknya cowok itu lantas menjambak rambut kepang satu milik gadis itu yang menjuntai ke bawah.

"Ish.. Jangan gangguin!" gerutunya.

Randy bungkam setelahnya, lelaki itu berbaring di kasur adiknya sambil menatap platform kamarnya yang dihiasi tempelan berbentuk bintang. Lucu, menurutnya.

"Ra?" panggil Randy yang hanya dibalas deheman.

"Kamu ngga pacaran sama Nando?" tanyanya kemudian.

"Apa sih!" Rara berseru, kemudian melempar pensilnya ke arah wajah kakaknya sambil melirik sinis.

"Aduh," Randy mengaduh spontan, lelaki itu mengelus dahinya sambil melirik adiknya bingung.

Mengabaikan tatapan kakaknya, gadis itu melotot garang ke arah Randy sambil mengangkat kepalan tangannya.

"Apa?" tanya Randy kalem.

"Keluar sana kalo ngomongin dia," balas Rara seadanya.

"Dia siapa?" Randy menaik-naikkan kedua alisnya sambil mesem.

"Bodo."

Randy tersenyum, "Nando ya?"

"Tau," Rara menggedikkan bahunya tak acuh.

"Dia ganteng loh Ra."

"B aja,"

"Pinter lagi, idaman banget pasti."

"Ya udah, jadian aja sana."

Randy melotot, "Dih, mulutnya."

"Au ah, bicik woy bicik."

"Halah, lo naksir kan sama doi makanya sok ngalihin pembicaraan."

Rara lantas melotot sebal, detik berikutnya gadis itu berseru, "Bundaaa!!!!"

Tawa Randy lantas berderai.

Shinta membuka pintu kamar bercat putih itu kemudian melirik ke arah bawah, mengisyaratkan bahwa keduanya harus turun untuk makan malam.

Randy mengangguk tak bersemangat padahal dia masih ingin menggoda adik perempuannya itu.

"Ra, ada Dito di bawah." kata Bunda kemudian.

***

Rara menatap cowok yang duduk di depannya dengan malas, keduanya sedang berada cafe di ujung kompleks rumahnya, omong-omong.

Ga Peka Dih ✔Where stories live. Discover now