(6) Galau

1.2K 48 0
                                    

Dito keluar kamar mandi dengan celana training se-paha dan jersey Manchester United yang kebetulan favoritnya. Kakinya melangkah menuju balkon yang dibatasi jendela kaca.

"Woy!" seru Randy dari balkon sebelah. Dito yang kala itu terfokus pada layar ponselnya menoleh dengan alis terangkat. "Lari pagi yuk, ajakin Rara biar diet sekalian."

"Belum bangun masa?" Dito kembali meraih ponselnya yang bergetar. "Ya udah gue ke kamarnya ye bang?" lanjutnya sembari melangkah memasuki kamar. 

"Jangan macem-macem sama adek gue lo!"

Dito hanya tertawa kecil. Posesif banget, batinnya geli.

***

"Anak gadis tidurnya. Ckck.. Dasar kelakuan.." Dito menggelengkan kepalanya geli melihat kelakuan Rara. Gadis itu tidur memeluk guling dengan posisi tengkurap. Kayak damai gitu hidupnya kalo ngeliat si Rara tidur, bawaannya pengen meluk. 

Astagfirullah Dito, ngomongnya. batinnya kemudian mengusap dadanya khilaf.

Remaja itu lantas menarik ujung selimut Rara membuat gadis itu terguling namun tidak terjatuh, dengan amat sangat jengkel karena acara tidurnya diganggu gadis itu lantas memukul Dito dengan gulingnya. 

"Ganggu aja sih lo, sana minggir - minggir." 

Dito mencubit pipi gadis berlesung itu kemudian membuka gorden jendelanya. 

"Bang Randy ih! Jangan dibu.......ka." Rara membelalakkan matanya begitu melihat Dito sudah duduk manis di bean bag-nya. "Ngapain lo di sini?" tanyanya ketus. 

Rara lantas bangun dari kasur kemudian melipat selimutnya sembari merapikan bed cover-nya yang acak-acakan. Rasanya aneh melihat Dito, kayak separuh hati ikhlas separuh laginya belum. 

"Lari yuk! Udah ditungguin bang Randy di depan."

"Males ah," Rara hendak membuka jendela kamar tepat saat Randy masuk ke kamarnya. "Lari aja sana berdua." lanjutnya dongkol.

Randy menahan tangan adiknya yang hendak menuju kamar mandi, "Berasa homo banget dong gue."

"Ya emang. Udah homo, item, dekil, kurang apalagi coba?" balasnya datar.

"Ra.." panggilnya jengah. Gadis itu menghempaskan tangan kakaknya kesal, "Iya ah iya, mau sikat gigi nih sama cuci muka. Tunggu di luar sana!"

Randy tersenyum lebar, "Asiik," Lelaki itu menoleh Dito yang sedang duduk manis sambil membaca buku di sudut kamar adiknya. "lo juga, bege! Keluar." lanjutnya berseru.

Dito mengangkat kepalanya lalu berpura-pura kaget, "Gue juga? Kirain engga." Dan setelah mengucapkan itu, remaja berjersey MU mengikuti langkah Randy keluar kamar bernuansa hitam putih itu.

***

Lelah berlari-lari mengelilingi kompleks A sampai J, ketiga remaja itu beristirahat di taman kompleks D sembari menonton permainan basket remaja kompleks sekitar. Randy dan Dito nampak berkeringat karena keduanya memang sedari tadi berlari mengelilingi kompleks sedangkan Rara nampak berjalan malas di belakangnya.  

Rara duduk menselonjorkan kaki di antara Dito dan Randy sembari mengamati permainan mereka. Kebanyakan di antara mereka seumuran dengannya dan cuma cowok-cowok lagi. 

Ga Peka Dih ✔Where stories live. Discover now