Part 16

36.7K 1.4K 67
                                    

"Ada apa Russel?" tanya Kent seraya bangkit dari duduknya dan menghampiri Russel. Sesampainya disamping Russel, Kent mengambil foto-foto dari tangan Russel. Wajah Kent memucat, sama paniknya dengan Russel.

"Apa-apaan ini?" ucap Kent seraya terus melihat foto-foto ditangannya. Russel masih diam mematung sementara Clara, Poppy datang menghampiri Kent. Clara dan Poppy tercengang melihat foto-foto ditangan Kent.

"Oh Tuhan, Brenda." pekik Clara menutup mulutnya dengan tangannya. Poppy yang berdiri disamping Clara hanya merangkul bahu wanita paruh baya itu. Berry yang sedang duduk disofa mengernyitkan dahinya melihat tingkah orang-orang dewasa dihadapannya itu.

Dengan gerakan cepat Russel menghubungi Romy. Romy merupakan sahabat sekaligus orang kepercayaan Russel. Ia meminta Romy melacak keberadaan Brenda. Russel tidak boleh gegabah dan terlambat. Russel harus bisa menemukan Brenda dengan selamat. Harus!

*****************************

Mila merasa kaget bukan main mengetahui sahabatnya itu sedang diculik. Ia mengetahui kabar itu dari kekasihnya Romy. Romy yang mengetahui Brenda adalah sahabat Mila, maka ia memberitahu Mila tentang kondisi sahabatnya itu. Mila langsung memberi tahu Emma dan Oskar, bagaimana pun juga Emma dan Oskar merupakan orang terdekat Brenda.

"Lalu bagaimana kondisi nona Brenda, nona Mila?" tanya Emma merasa sangat cemas dengan keadaan nonanya itu.

"Aku, aku belum tau Emma. Kita semua sedang berusaha mencarinya." ucap Mila.

"Nona Brenda..." ucap Emma dengan suara lirih. "Ya Tuhan, selamatkan nona Brenda. Dia sudah menanggung semua ini sendiri, betapa malangnya hidup nona Brenda, dan sekarang ia sedang berada entah dimana." lanjut Emma dengan suara seraknya karena terus menerus menangis.

"Aku, akan meenghubungi James." ucap Mila lalu menghubungi James.

"Hallo James..."

'Hallo Mila ada apa?'

"Brenda, James...Brenda diculik..." ucap Mila terbata-bata karena tangisnya. Jeda cukup lama, Mila bisa merasakan James yang terdiam diujung telfon sana.

"James?" tegur Mila.

'Ah iya Mila, kapan Brenda diculiknya?'

Entah mengapa Mila mendengar nada yang biasa-biasa saja dari ucapan James. Tidak menampakan rasa terkejut atau pun khawatir akan kehilanagan Brenda. "Kira-kira sudah empat hari ini, James."

Ketika Mila sedang berbicara dengan James, tiba-tiba terdengan samar-samar teriakan seorang wanita.. 'James..lepaskan aku brengsek.....'

'itu suara Brenda.' batin Mila.

"James, itu suara siapa? Itu Brenda? Dia bersama kamu?" cecar Mila. Namun James hanya terdiam tidak berbicara apapun..

"James, jawab aku!! Demi Tuhan James, sekarang kamu dimana?" kali ini Mila sedikit membentak dengan frustasi.

"Dia baik-baik saja Mila, kamu tidak usah khawatir. Aku hanya ingin membalaskan dendam keluarga ku." ucap james dengan dingin penuh kebencian. Air mata Mila sudar mengalir deras, Romy, Emma, dan Oskar menjadi bingung melihat sikap Mila.

"Demi Tuhan James, jangan kau apa-apakan Brenda. Dia sahabat kita James." Mila benar-benar sudah menagis kencang, melefon sambil mondar-mandir tangan sebelah kirinya memegangi kepalanya dengan frustasi.

"Dia bukan sahabat ku lagi semenjak kematian kedua orang tua ku." ucap james lalu memutuskan telfonnya.

"James...James........" teriak Mila dengan frustasi. Lalu ia menghadap Romy, "James, James yang menculik Brenda."

Rudyard HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang