Akhirnya Ali pulang bersama Wanda,sebelumnya mereka mampir terlebih dahulu ke bengkel untuk membetulkan sepeda Ali.

"Jadi tadi kamu yang buat baju Prilly basah?" tanya Ali saat Wanda selesai bercerita.

"Iya ka. Sumpah deh aku deg-degan banget. Lebih killer dari Pak Bandi kayanya" ucap Wanda terkekeh.

"Huss,gaboleh gitu. Kakak yakin sebenarnya dia baik. Pasti ada suatu hal yang buat dia begitu" ucap Ali.

"Yuk ka,aku anter pulang,kakak tunjukin aja jalannya" ucap Wanda.

"Eh gausah,udah deket ko rumah kakak" jawab Ali.

"Gapapa ka. Aku juga bosen di rumah,hehehe" ucap Wanda terkekeh.

Akhirnya Ali setuju juga Wanda mengantarnya ke rumah,meski mobil Wanda harus diparkir di depan gang.

"Aduh,kakak jadi ga enak. Kamu pasti ga suka ke gang kaya gini ya" ucap Ali merasa tak enak.

"Kakak apaan sih,nyantai aja sama aku mah" jawab Wanda.

"Assalamualaikum" ucap Ali saat masuk ke rumah,tak ada yang menyahut,namun terdengar suara mesin jahit.

"Assalamualaikum ma" ucap Ali kemudian menghampiri mamanya yang sedang menjahit.

"Eh,Ali ngagetin aja. Kenapa baru pulang nak?" tanya Refa menaruh guntingnya.

"Tadi bannya bocor,ma. Jadi ke bengkel dulu. Alhamdulillah ada Wanda nolongin Ali" ucap Ali.

"Alhamdulillah,terima kasih ya Wanda. Kamu temen Ali?" tanya Refa.

"Aku adik kelasnya kak Ali tante,tadi ga sengaja ketemu" jawab Wanda ramah.

"Ooh gitu,yaudah sekarang kita makan siang dulu ya. Ali ganti baju dulu sana" ucap Refa.

"Iya ma" jawab Ali kemudian menuju kamarnya untuk mengganti baju.

Setelah selesai mengganti seragamnya,Ali segera bergabung dengan Wanda dan Refa yang sedang berbincang-bincang.

"Tante,maaf. Wanda harus pulang,takut mama nyari. Makasih ya tan,makanannya enak banget,aku suka" ucap Wanda berpamitan pulang.

"Iya sama-sama. Makasih juga ya,udah bantu Ali. Maaf tante gabisa anter Wanda,lagi banyak jahitan,hehe" ucap Refa.

"Iya tante gapapa,Wanda pulang ya,assalamualaikum" ucap Wanda kemudian menyalami tangan Refa.

Ali mengantar Wanda hingga ia menaiki mobilnya.

"Ati-ati Wan!" ucap Ali sambil melambaikan tangannya pada Wanda.

"Makasih kak!" balas Wanda.

Alhamdulillah,masih ada yang mau berteman sama Ali,batin Ali sambil berjalan menuju rumahnya.

"Gimana sekolahnya Li?" tanya Refa.

"Alhamdulillah lancar ma. Yaa,walaupun ada sebagian yang kurang suka sama Ali" ucap Ali.

"Sabar ya nak,kamu harus percaya kalo Allah pasti bales semua kejahatan orang yang udah jahatin Ali" jawab Refa sambil mengelus rambut putranya.

"Ma,Kak Dewi kapan pulang? Ali kangen" ucap Ali kemudian merebahkan kepalanya di kaki Refa.

"Terakhir bilang sih katanya hari Minggu nanti. Ntar kita jemput ke stasiun ya" ucap Refa.

Ali hanya mengangguk kemudian terlelap dipangkuan ibunya.

*****

"Queen lagi apa sayang?"

"Nonton"

"Kamu ga belajar? Belajar yang rajin ya. Minggu mama sama papa pulang,bisa jemput mama di stasiun?"

"Udah tadi di sekolah. Kenapa ga naik pesawat aja sih ma? Kenapa harus naik kereta?"

"Kami ga kebagian tiket sayang,emang kamu mau ditinggal lebih lama sama mama papa?"

"Yaudah ntar Queen jemput"

"Yaudah,kamu hati-hati. Jangan bikin ulah lagi"

"Iyaa..iyaa"

Prilly menutup telfon dari mamanya dan kembali menonton acara yang ia sukai. Namun pikirannya tidak pada acara itu.

*****

Yeeee,Ali udah punya temen tuhhh,hihihi. Waduh kira-kira ntar gimana Prilly sama Ali ketemu di stasiun? Votmmentnya yaaa!

1 February 2016

Pantaskah Aku MencintaimuМесто, где живут истории. Откройте их для себя