I LOVE YOU (yaoi) (BXB)

19^ Gue Gagal, Chikka!

@multimedia: Dinda Anastasya a.k.a Dinda 

happy reading~~

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Gue termangu natap langit-langit kamar. Masih sama seperti kemarin. Gue gak bisa apa-apa. buat menggerakkan tubuh saja gue terasa berat juga kaku. Katanya tabrakkan itu sangatlah parah. Mungkin, kalau gue terlambat mendapatkan pertolongan mungkin gue sudah mati. Memikirkan tabrakkan itu gue jadi sedih. Karena gue tau siapa pengemudinya. Bahkan tanpa gue melihat pengemudinya gue tau mobil milik siapa itu. Plat nomor itu dengan sangat di luar kepala. Gue tersenyum miris. Yang berniat membunuh Farrel adalah sahabat gue sendiri, Zacky. Karena gue sadar ada sebuah mobil berkecepatan tinggi menuju Farrel. Dengan sekuat tenaga, gue mendorong Farrel, dan mobil itu menabrak tubuh gue. gue kembali tersenyum, mengingat berapa lamanya gue koma. Kata ibunya Farrel atau mom, gue sudah koma selama 1,5 tahun. Tsk! Lama sekali. Pantas gue gak bisa gerakin sekujur tubuh gue. gue berasa orang mati yang hidup kembali. Anak perempuan itu. Dia masih ada si depan gue. gue gak tau dia bakal nyabut nyawanya siapa. Tapi yang gue yakini. Anak perempuan itu ada di setiap mimpi gue. mencabut juga mengabulkan keinginan gue. Querauy! Dia tersenyum tulus ke gue. melihatnya gue jadi ingat beberapa mimpi yang dahulu.

.

.

'Rickie. Sudah waktunya bangun. Kamu tak selamanya akan selalu begini. Tak selamanya kamu membuat duniamu sendiri. Ini sudah waktunya kamu bangun. Ingat-ingatlah duniamu sendiri, Rickie. Harusnya kamu tahu, bahwa semua ini tak benar. Bangunlah, sadarlah. Karena memang itulah untaian takdir yang harus kamu rasakan.'

Gue mandang sosok depan gue. iya, sosok cantik sekaligus sosok yang menyeramkan dalam sekali waktu. Gue masih ingat betapa menyeramkannya sosok itu ketika gue menyelamatkan Dinda. Dan kini, harus berapa kali lagi gue berurusan dengan sosok itu. Hanya satu yang gue bingungkan. Dia dari tadi nyuruh gue bangun. Tapi bangun dari apa? tidur? Alam kubur? Gue mandang sekeliling gue. taman. Hanya taman bunga. Sayang banget suasananya malam hari. Sedangkan di sekitaran gue banyak banget kunang-kunang yang berterbangan.

Saat gue nyoba pegang salah satunya muncul sosok ikan yang lo tau ketika ikan di pengang bagaimana? Jangankan di pengang, elo sentuh deh bro. Pasti menggeliat ala-ala goyang dangdutkan? Nah ya seperti itu. Gue yang liat Cuma melongo bro. Itu kunang-kunang tapi kok ya waktu di sentuh bentuknya ikan? Ikan transparan lagi!! Astagaa. Ini gue yang udah gila apa karena emang pada dasarnya gue lagi ngelucu sih?

Kembali gue mandang sosok cantik itu di sebrang sana. Dia main air uy! Kayak anak SD banget deh. Gue hanya miris ngingat nasib gue mengenaskan banget. Seingat gue sih tadi gue main, makan, terus mandang pemandangan malam dari bukit, udah. Lalu apa lagi ya? Gue hanya garuk-garuk tengkuk gue yang mendadak gatal.

'Kie, sini deh. Lihat sini deh. Lihat. Lihat di danau itu.' Dia dengan lihainya melambaikan tangannya menandakan gue di suruh mendekat.

Ragulah bro. Kan gue parno deket-deket dia. secara, lo baru liat penampakan nah sekarang di suruh ngedeket. Nah kalau elo jadi gue ngapain bro? Elo ngedeket apa kagak? Sedangkan dalam diri elo, elo kepo akut ma danaunya. Gimana lo?

1. Elo deket?

2. Elo lari terbirit-birit?

3. Atau elo Cuma matung aja di tempat?

Halah di bodo amatinlah, buang aja rasa takutnya. Gue dengan ragu ngelangkahin kaki gue mendekat ke arang danau. Sebelahan dengan sosok Querauy. Gue ngeliat sosok cantik itu mandangin danau yang entah kenapa menurutnya lebih menarik. Gue coba ngeliat apa yang dia liat. Seketika itu juga, jantung gue berhenti berfungsi dengan semestinya. Benar-benar membeku di tempat. Sangat membeku. Gue melihat, sangat melihat. Kayak gue di film-film naruto itu, gue berasa ngeliat suatu kondisi di mana ada di dunia lain. Benar-benar kayak ngeliat suatu film, sedangkan gue ngeliatnya ada di tabung atau di bola ramalan. Seperti itu.