I LOVE YOU (yaoi) (BXB)

16^ Sebastiean Bayu Pradwiga

@multimedia di atas adalah Sebastiean Bayu Pradwiga. seksi ya. :D

haii. yang lagi menikmati hari libur. semoga menyenangkan. :D

happy reading~~

===========================================================================

Sekarang gue kudu angkat sati alis gue. kenapa? Lo bisa liat sendiri betapa konyolnya melihat wajah serius mereka. Yang satu natap sampe melongo. Yang satu natap jengah tapi juga mikir. Yang satu natap serius. Gue secara otomatis muterin bola mata gue. kenapa bisa gue di sini? Jangan tanya gue. bahkan gue juga heran kenapa gue di sini. Udah bilang belum kalau gue ada di rumahnya cewek gila a.k.a Nabila? Belum ya? Oke sekarang gue bilangnya. Sekarang gue, Zac, Melodi, juga Jo lagi nongkrong(?) di rumahnya Nabila yang sedang sepi. Katanya sih bonyoknya lagi di Surabaya. Sedangkan dia di sini bareng kakak cowoknya yang sekarang masih kuliah. Oke abaikan.

Pulang sekolah gue di geret dengan gak elitenya. Baru juga keluar satu langkah dari kelas, gue di geret bak gue ini karung beras. Ngomongnya pengen ngongkrong(?) tapi malah cewek gila itu ngusulin ke rumahnya, yang entah sejak kapan dia nongol. Awalnya sih gue gak curiga. Sumpah. Demi kesambar geledek di siang bolong. Gue gak maksud pengen jelek-jelekin, hanya, saat gue, Zac, Jo, juga Melodi masuk kamarnya. Gue sukses di buat melongo. Kalau bola mata gue bisa lepas. Mungkin udah nggelinding di lantai. Sangking melototnya gue.

Bagaimana tidak? gue masuk aja udah di suguhi beraneka ragam gambar yang memang kurang pantas di pertontonkan(?) di kamar perempuan. Di setiap sisi dindingnya sudah tertampang banyak poster yang menampilkan banyak cowok-cowok manis nan imut yang berpasangan dengan cowok keren nan macho. Gue bergidik ngeri ngeliat salah satu poster di sana. Sebenarnya gue gak masalahin posternya. Tapi yang gue masalahin itu, POSENYA!!! Pose yang ada dalam poster itu!! Itu...ituu...huft! gue gak sanggup untuk bilang. Jangan salahkan gue kalau gue gak bilang. Apa?! lo mau gue bilang bro?! What the-okelah. Begini gambarannya ada satu cowok di bawah dan satu yang lainnya di atas dengan posisi. Ehem..ehem..elo tau sendiri gimana kan? Lalu *piiip*nya cowok yang di atas, masuk pada *piiip*nya cowok yang di bawah. Hell no!! Poster apaan ini?!

"Erm. Mending kita di ruang tamu saja. Entah napa kok gue ngerasa sawanen kalau masuk kamar ini." Gue malingkan wajah gue ngeliat ekspresi Zac. lo jangan tanya gimana ekspresi dia saat ini. Mukanya dah pucat, juga berkeringat. Kayak baru liat malekat pencabut nyawa di hadapannya."So. Gue cabut."

"Errm....gue juga..."ucap Jo ngikutin langkah Zac yang langsung dengan terburu-buru keluar dari kamar ini. Gue bisa ngeliat cewek gila itu hanya manyunkan bibirnya. Dia hanya cemberut menanggapi tingkah kami, atau tingkah Zac juga Jo. "Padahal kan seru." Gitu saja komentarnya.

"Lo menjijikkan. Bahkan aktor gay saja tak akan memajang POSE seperti itu. Gue meragukan kewarasan lo." Dengan tak biadapnya Melodi mengomentari cewek gila itu, dengan menekan kata 'pose' pada kalimatnya. Melodi itu rajanya raja mulut pedas. Gak tau waktu dia lair di kasih makan apa. Setelahnya dia keluar dari kamar. Kini tinggallah gue yang natap cewek gila itu. Dia hampir ingin sekali menangis. Walau gue juga setuju dengan sobat gue. tapi jiwa cowok gue ngatain kalau gue harus menghampirinya. Guepun berjalan dan merangkul pundaknya. Yang mirisnya sejajar ma gue.

"Gue rasa kita ke ruang tamu saja."

"Padahal gue yakin elo belok, Kie." Gue dengan cepat noleh ke arah dia. WHAT THE FUCK?! Apa yang baru saja dia katakan?! Gue belok? "Elo suka Farrel bukan?" gue diem. Dan gue berhenti. Dia berbalik natap gue. "Kalau elo gak suka Farrel, kenapa wajah elo kayak ikan yang antara hidup dan mati waktu tau Remi ada di dekat Farrel?" oke gue telak! Gue tersanjung dengan sikapnya yang no sensitive, gue coba hibur dia, dia coba ngebunuh gue. thanks god! Apa yang baru di ucapkannya benar, dan itu menohok harga diri gue. yang tentunya sebagai cowok.