17^ Its time

4.2K 295 24
                                    

@multimedia:  Erick Reodino Melodianzezco ini sosok Melodi. :D

karena berhub erm..yeah mau abis. kita tamatin ya. ahaha. :D

semoga kalian paham dari alur cerita ini. :3

happy Reading~~

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


Gue maluu. Sangat malu. Double shit jika kamu tau kenapa gue ngeruntukin diri gue sendri. Gue rasanya ingin ilang dalam sekejam, entah gue harus kemana asal gue gak ingin ketemu siapapun. Biar itu Zac, Jo, Melodi, cewek gila, Chikka, maupun bunda. Gini ini rasanya gue pengen operasi plastik. Biar siapapun gak kenal ma gue, atau gue ingin pergi ke planet pluto yang katanya menghilang itu. Gue bersyukur kalau gue menghilang sekarang juga. Gue gak akan ngomel janji. Gue gak akan protes, atau apapun segalanya karena itu yang ingin banget gue lakuin.

Dan kebayang? Bagaimana ekspresi mereka ketika nunjukkin ke gue saat 2 hari yang lalu gue sadar dari pingsan gue? oh minus cewek gila dink! Soalnya dia pulang bareng ma kakaknya saat itu. Gue pengen nonjok muka nyebelin mereka minus Chikka ma bunda ya. Sumpah! Mungkin kalau elo ngetahui kabar bahwa dewa Zeus kawin lari sama dewi Fortuna muka elo bakal sama kayak muka Zac juga Jo. Sedangkan Melodi dia hanya mengangkat satu alisnya dengan tatapan. 'apa-yang-elo-lakuin-berdua-dengan-kak-bayu' seperti itu. Sedangkan Chikka? Beh. Kalau bukan karena dia adek gue, udah gue lempar dia ketelaga buaya. Dia hanya nyengir natap gue. nah ini, kalau bunda gue agak, erm, takut mendiskripsikannya. Secara, lo tau sendiri kelakuan bunda ke gue kayak gimana? Bah! Kalau gue di suruh milih liat film terseram di dunia sama liat mukanya bunda yang saat itu. Mending gue milih liat film hantu. Gue gak sanggup ngeliat tatapan mematikannya bunda.

Tatapan intimidasi bunda mampu ngebuat gue menunduk sedalam-dalamnya. Bahkan gak berani buat menatap mata bunda. "Rickie. Apa benar kamu pergi ke sebuah restoran seafood dengan Bayu?" oke. Sekarang giliran gue yang bingung. Bahkan saat itu gue gak tau ada di mana. Tapi gue gak ingin memperlihatkan wajah bingung gue. rupanya itu alasan kak Bayu.

"Erm. Yah. Dia ngajak aku makan." Gue berusaha nyengir agar gak kentara bila berbohong. Pasalnya gue susah banget buat berbohong pada bunda.

Bunda menatap tajam tepat pada iris mata gue, mencari kebenaran yang ada pada tatapan gue. "Buat apa dia mengajakmu makan? Harusnya kau mengajak Zacky!" oke fix! Zac melulu yang di bawa-bawa setiap gue keluar selain bersama Zac.

"Bun! Aku dah besar. Aku-"

"Tidak cukup besar untuk bunda." Kini nada bicara bunda sudah mulai mengeras, dan gue tau ini adalah tanda bahwa semua ucapan yang akan keluar dari bunda adalah 'mutlak'. Tak terbantahkan. Bahkan Zac, Jo, Melodi, juga Chikka kini terdiam membisu mengetahu nada yang baru saja bunda keluarkan. Gue cukup bosan dengan kelakuan Bunda. Sungguh.

"Biarkan Rickie tidur. Rickie capek, bund." Ucap gue mengalah dan mencoba membaringkan diri.

"Rickie! Sejak kapan bunda mengajarimu berlaku tidak sopan?!" fix. Ini akan menjadi perang dunia ke-4. Gue bangun siap untuk mengomel, ketika Jo angkat bicara. "Erm, mom, aku rasa Rickie capek. Bagaimana kalau kita biarkan dia tidur. Apa mom tidak ingin bermain dengan kami? Kami punya permainan baru. Tapi tentu ada konsekuensinya. Bagaimana?"

Gue natap bunda yang tampak berfikir. Lalu bunda mengangguk, mengiyakan ajakkan Jo. Thanks Jo. Lo emang sobat gue yang pengertian. "Rickie bunda akan tanya hal ini nanti." Setelah bicara begitu. Bunda dan sobat gue plus adek gue keluar. Gue hanya menghembuskan nafas gue dengan pelan. gue beruntung bisa istirahat setelah seharian gue olahraga jantung. Shit!

I LOVE YOU (yaoi) (BXB)Where stories live. Discover now