23

6 1 0
                                    

Tidak terasa sudah 2bulan tepatnya aira bersekolah di sana banyak lika liku yg terjadi di hidupnya

Ya hidup seperti sebuah buku yg berisi lembaran2 yg kosong dan setiap manusia lah yg mengisi buku itu dengan warna warna untuk mengisi hari2nya

Pagi ini aira berangkat kesekolah dengan kakaknya,aira sibuk mengahapal beberapa rumus2 fisika yg berjejeran di buku karena hari ini akan diadakan kuis fisika di kelasnya

"Dek udahan dong ngapalnya,gak di rumah di mobil ntr di sekolah lo bakal ngapal lagi terus lo gak kasian apa sama otak lo?"dafa mulai berbicara sama aira

karena ia kasian melihat adeknya yg begitu fokus padahal ia tau adeknya tak begitu bodoh matematika bahkan nilai fisika nya dulu lebih bagus dari pada dafa sewaktu smp ya aira memang lebih unggul dari pada dafa di bidang eksakta atau yg lebih sering di bilang ipa

"Ya kak tapi ai harini kuis kak"kata aira yg masih tetap fokus pada bukunya

"Iyah sayang tp udahan ga kasian apa sama otakmu itu dek,nanti jika terus di paksa dia bakal lelah dek"kata dafa yg mulai benar2 iba pada adeknya

"Iyah kak iya nih aira simpan bukunya"aira pun membuka tasnya untuk menyimpan bukunya

Dafa hanya tersenyum dan fokus melajutkan mobilnya lagi hingga mobil tersebut memasuki area sekitar sekolah aira dan akhirnya aira pun sampai di sekolah

"Makasih kakak,doain kuis nya bye kak assalamualaikum"aira tersenyum dan menuruni mobil kakaknya

"Iyah dek,semangat syg waalaikum salam"kata dafa lalu berlalu dari sekolah aira

Aira memasuki sekolah yg sudah lumayan ramai hari ini ia berjalan menuju ke lokalnya dan jalannya terhenti ketika ada yg memanggil namanya

"Airaaa...."sapa seorang laki2 yg tepat sekarang ada di belakang aira

Aira yg merasa namanya di panggil pun menoleh kebelakang

"....k..kakak...."kata aira gugup bagaimana bisa kini yg berada di depannya ialah riko kakak kelas nya yg beberapa minggu ini mulai dekat dengannya dan seketika senyuman pun merekah di bibir nya

"Hai,baru datang?"tanyanya kepada aira dengan senyuman di wajahnya

"Iyah kak,kakak juga?"tanya aira kepada riko yg membuat alis riko bertaut

"Kenapa panggil kakak?"tanya riko kepada aira yg membuat aira sontak memundurkan langkah kakinya

"I...iin..iini disekolah kak"kata aira lalu tersenyum mencoba menenangkan hatinya yg sedari tadi tidak karuanberdegup

"Iyah terus kalau disekolah aira? Panggil panggilan biasakan bisa sih ra"kata riko membuat mata aira terbelakak bagaimana bisa lelaki itu berkata tersebut

"Tapi kak,gaenak kalau tau org lain apalagi ka mozza bukan kakak pacarnya ka mozza?"katakata aira membuat riko terbelakak dan aira merasan ada desiran seperti di sayat kecil hatinya tapi ia memaksakan senyum

"Ya.ya...tapikan sekarang hanya ada kita aira ,soal mozza bisakah kita tifak membicarakannya?"kata riko yg membuat aira tersenyum lalu kembali menunduk

"Yaudah deh kak kalau gt sekarang aira kekelas ya assalamualikum "kata aira lalu berlalu di hadapan riko yg membuat riko tersenyum hambar

"Ya waaalaikum salam aira"katanya lirih lalu meninggalkan tempatnya berdiri menuju kelasnya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aira terduduk di bangkunya tanpa suara dia hanya diam lalu membuka tasnya dan mengeluarkan buku2 dari tasnya dan memasuk kannya kedalam laci mejanya lalu ia termenung di mejanya apa yg menganggu pikirannya sekarang hingga membuat ia termenung di mejanya

Seketika semua rumus fisika yg di hapalnya seakan bertebangan kemana2 layaknya kupu2 yg bertebangan di udara ia hanya diam menatap lurus buku catatan fisika di atas mejanya tetapi pikiran nya gak buku fisika itu sama sekali

Aira pov on
Harini adalah hari paling menegangkanyg pernah ku alami bagaimana tidak harini akan di adakan kuis fisika oleh guru fisikanya itu walaupun ini bukan kuis pertama tetapi tetap saja membuat ku dagdigdug gak karuan

setelah turun dari mobil ka dafa aku berjalan memasuki gerbang dengan perasaan yg secerah matahari pada pagi hariitu semangat untukmengerjakan soal2 kuis fisika yg begitu rumit sudah terbayang di benakku dan membuat perasaanku semakin degdegkan akan soal2 fisika yg bisa saja membuat hari ku ini seperti gila karena rumusnya yg sekejap bisa membuat otaku terbelit dan sekejap juga bisa membuatku tersenyum karena otakku yg terbelit tidak terbelit lagi dan itu membuatku tersenyum karena rumus yg ku gunakan tidak salah itulah yg membuatku menyukai pelajaran fisika

Pelajaran fisika memberi kan kesan misterius saat soal yg panjang di pertanyakan lalu pertanyaannya hanya sedikit bahkan hanya 1/4 dari soal tersebut dan untuk menjawabnya begitu banyak rumus2 yg harus di fortifikasi agar tepat dan saat kau menenukan rumus yg tepat maka saat menjawabnya bahkan kau hanya memerlukan hitungan detik untuk membuat senyuman merekah dibibirmu karena bisa menajwabnya dengan sempurna dan tepat

Aku iringi langkahku terus menuju kelasku hingga langkahku terhenti karena ada org yg memanggilku

"Airaaa...."sapa seorang laki2 yg tepat sekarang ada di belakang aira

aku mulai mencari sumber suara dan menoleh dan saat aku menoleh kebelakang dan betapa terkejutnya aku saat melihat siapa yg kini berada di belakangku

"....k..kakak...."kata ku gugup bagaimana bisa kini yg berada di depan ku adalah ka riko kakak kelas nya yg beberapa minggu ini mulai dekat denganku dan seketika senyuman pun mulai menyungkan senyumku

"Hai,baru datang?"tanyanya kepaku dengan senyuman di wajahnya sungguh hal itu membuat desiran halus seketika terasa di hatiku dan membuatku harus mengontrol apapun desiran ug ada di hatiku

"Iyah kak,kakak juga?"tanya ku kepada riko yg membuat alis riko bertaut aku senpat bingung apa yg di pikirkannya tetapi aku tetap bersikap senormal mungkin kepadanya

"Kenapa panggil kakak?"tanyanya kepada ku yg membuat ku sontak memundurkan 1langkah kakiku kebelakang pertanyaannya membuatku terkejut dan hampir tidak bisa menyeimbangi berat badanku yg membuatku melangkah mundur 1langkah kebelakang

"I...iin..iini disekolah kak"kata ku agak gugup karena degupan jantungju yg membuat ku tak sanggup bernafas seketika lalu ku mencoba tersenyum mencoba menenangkan hatiku yg sedari tadi tidak karuan berdegup dengan riangnya

"Iyah terus kalau disekolah kenapa aira? Panggil panggilan biasakan bisa sih ra"kata riko membuat mataku terbelakak bagaimana bisa lelaki itu berkata tersebut disekolah

"Tapi kak,gaenak kalau tau org lain apalagi ka mozza bukan kakak pacarnya ka mozza?"katakata ku membuat riko terbelakak dan aku nulai merasan ada desiran seperti di sayat kecil hatiku aku tau sakit rasanya tapi ku coba diam dan menyadarkan diriku bahwa kami hanya adik dan kakak kelas yg berteman

Hal itu membuat ku sadar akan hub yg sebenarnya betapa dekatpun kita dengan seseorang jika hatinya masih milik dan dimiliki org lain samapai kapanpun tidak akan pernah menjadi mikiku

"Ya.ya...tapikan sekarang hanya ada kita aira ,soal mozza bisakah kita tidak membicarakannya?"kata nya yg membuat ku tersenyum lalu kembali menunduk aku tau ia hanya mencoba menyadarkan hatinya akan posisiku yg sebenarnya salah

"Yaudah deh kak kalau gt sekarang aira kekelas ya assalamualikum "kataku dan berlalu di hadapan kak riko yg membuat riko tersenyum hambar

"Ya waaalaikum salam aira"katanya lirih walau aku hanya nendengarnya karena hembusan angin yg membawanya aku tersenyum kecut dan berjalan ke arah kelasku lalu memasuki kelasku dan duduk di bangkuku tanpa suara

RainWhere stories live. Discover now