Part V

8 1 0
                                    

Pagi ini aira bener2 kehilangan semangatnya untuk mengikuti MOS di sekolah barunya tersebut,bukan karena ia tidak mendapatkan kawan di sekolahnya hanya saja karena identitasnya sebagai adik dari dafa ya siapa yg tak mengenal abgnya itu dan siapa yg tak mengenal keluarganya aira hanya saja ia selalu tak siap diperlakukan seperti itu.

"Aaaaiiiiii,ayuk cepetan abg masuk kuliah pagi ini dek,abg ada peraktekk" dafa yg sedari td mengetok pintu aira pun teriak karena adiknya tak juga membuka pintunya

Tiba2 suara knock pintupun terbuka "iyee,udah siap yuk berangkat"kata aira kepada abgnya dan menariknya menuruni anak tangan dengn cepat

"Pagi ma,pagi pa"aira bergegas ke meja makan da mencium pipi papa dan mamanya lalu mengambil roti yg telah di buat mamanya dan mencium pipi papa dan mamanya sert menyalimnya dan ia pun bergegas menuju halaman rumahnya dan hendak pergi kesekolah

"Daf,kalian gak lg buru2kan?kok adek kamu sampe ga sempat sarapan di meja makan gt?"
Pertanya mamanya hanya di jawab senyuman oleh dafa lalu menyalim mamanya dan mencium pipi mamanya,maamanya yg masik bertanda tanya hanya diam dan melihat kepergian kedua anaknya tersebut

"Udah ma ,udah mulai besar keduanya,jangan bengong gt ah,papa mau sarapan ini ma"
Rengek papa ke mama yg menyadarkan mama dr lamunannya dan melihat papa lalu tersenyum dan membuat sarapan untuk suaminya tersebut.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Semenjak di perjalanan aira dan dafa sama2 sibuk dengan pikiran mereka masing2 yg terlebih aira yg belum memakan roti yg dari tadi ada di gengamannya

"Aaaiii,lagi mikirin apa sih?"
Tanya dafa membuyarkan lamunan aira tentang kakak2 kelasnya dan identitasnya sebagai adik dari dafa

"Gak ada ka,aira udah ketaun jadi adik dari kakak"aira menatap ke arah kakaknya tepat di manik matanya dengn suara tegas

Dafa terkejut meliht ekspresi adiknya tersebut sontak membuatnya mengerem mobilnya tiba2 ,"awwwww,ka dafa yg bener dong nyetirnya"pekik aira karena kepalnya hampir saja mengenai dashbook mobil tersebut

"Maaf ai"kata dafa lalu menjalankan mobilnya lagi,aira hanya mengangguk dan diam

"Kak? Kenapa semua harus tau kalau aira adik kakak?
Pasti sebentar lagi semua berubah"kata aira lirih dan tertunduk

Dafa yg melihat adiknya seperti itu lalu memilih diam dan tidak menjawabnya ia tahu resikonya dan adiknya juga harus mengerti tentang semuanya bahwa cepat atau lambat semua tidak begitu sulit

Flash back on
"Papa tau ini sulit ma tapi saat ini cepat atau lambat aira dan dafa harus tau kalau papa adalah anak dari keluarga yg mempunyai nama di kota ini ma,kita gak bisa menyembunyikan semuanya lagi ma berpura2 hidup menjadi org biasa dan rakyat biasa gak bisa ma anak kita sudah cukup harus tau aira sudah berumur 10tahun dan dafa berumur14 tahun ma udah waktunya,dan juga udah waktunya kita keluar dari kota ini ma jika mama gak mau di anggap sebagai org yg di hormati di sini" Kata seorang lelaki kepada wanita yg menjadi istriny itu ia hanya tertunduk lesu mendengar kata suaminya

"Baiklah pa ini waktunya mama akan memanggil anak2 kita kesini"dafa dan aira yg sedari tau apa yg di bicarakan org tuanya pun datang sebelum di panggil papa dan mamanya sontak itu membuat papa dan mamanya terkejut

"Sayangg kalian mendengar semuanya?"kata mama menatap anaknya dengan tatapan sendu

"Apa bener kalau papa adalah saudar kandung dari om ridwan P ma? Seoarang pengusaha sawit terkenal dan anak dari seorang yg berpengarug di kota ini ya seorang militer yg sangat berpengaruh?" Kata2 yg ingin di bilang sama papa dan mamanya udah terjawan oleh kata2 dafa barusan

RainWhere stories live. Discover now