HANYA KAMU

5.3K 462 54
                                    

Mata Ily mengejap, kepalanya terasa pusing dan tubuhnya kaku. Perlahan dia membuka mata dan merasakan tangan kekar memeluk tubuhnya dari belakang. Ily melihat dirinya sendiri, hanya tertutup selimut putih tipis. Ily merasakan punggungnya hangat karena kulitnya bersentuhan dengan kulit seseorang di belakangnya. Ily tahu jika orang itu Al, karena dari kamar yang tak akan pernah dia lupakan. Ily berusaha melepas pelukan Al, tetapi justru Al lebih mengeratkan pelukannya.

"Lepasin tangan lo atau gue gigit?" Ily meronta, Al tak menggubrisnya.

"Ck! Stop, Sayang, semakin kamu meronta, kamu membangunkan makhluk kecil di bawah sana," ujar Al tanpa membuka matanya. Ily menghentikan gerakannya.

"Lepasin tangan lo. Namanya, ini lo memperkosa gue!" kata Ily mencoba melepaskan tangan Al dari dadanya.

"Idiiihhhh mana ada sih, Yang, diperkosa sampai minta lima ronde. Udah, tidur lagi. Capek tahu, Yang. Kamu mainnya buas banget kalau lagi enggak sadar. Terkuras nih tenagaku," jawab Al santai semakin mengeratkan pelukannya.

"Apa!" Ily terkejut menoleh ke belakang melihat Al yang masih menutup mata.

"Ck! Sssssstttt," decak Al membalikan tubuh Ily lalu membuka mata dengan senyum termanisnya.

"Masih pagi jangan teriak-teriak," ucap Al mencium singkat bibir Ily.

"Apaan sih lo, lancang banget cium-cium gue." Ily mendorong tubuh Al. Namun, sia-sia tubuh Al lebih kukuh dari tenaganya.

"Kalau kamu masih pakai lo-gue, aku perkosa kamu."

Ck! Dasar remaja, pikirannya masih labil dan mudah sekali dihasut.

"Kamu sudah tidak marah kan, sama aku?" tanya Al hati-hati dan lembut sambil tangan menggerliya di tubuh Ily.

"Tergantung."

"Tergantung gimana?" tegas Al untuk mendapatkan jawaban yang jelas dari Ily.

"Kalau kamu masih dekat dengan si Nissa itu, lebih baik kamu jauhin aku," jawab Ily menghentikan cumbuan Al. Ily membuka matanya menatap Al yang ternyata sedang menatapnya.

"Enggak bisa, Sayang. Dia kembali ke sini untukku dan ...."

"Ya sudah, jauhi aku dan hubungan kita sudahi saja sampai di sini. Aku enggak mau jadi yang kedua atau jangan-jangan kamu jadiin aku yang ktiga, keempat, kelima, ke---" Belum juga Ily menyelesaikan ucapannya, Al sudah membekap mulut Ily dengan bibir. Al memagut hingga Ily terbuai dengan ciuman panas itu. Perlahan Al melepas ciumannya.

"Jangan bicara seperti itu lagi. Aku tidak suka. Cuma kamu sekarang yang menjadi pacarku. Soal Nissa, dia kembali karena ada sesuatu," jelas Al mengangkat Ily agara diterungkapkan di atas tubuhnya.

"Apa sesuatu itu?" tanya Ily memainkan kalung Al.

"Dia dari dulu mengidap kanker paru-paru. Dia pergi bersama orang tuanya untuk kemoterapi di Singapura. Dia mengidap kanker paru-paru stadium akhir. Kata dokter, dia tidak bisa bertahan lama. Makanya dia pulang ke Indonesia ...."

"Biar bisa dekat dengan kamu, kan?" sahut Ily cepat sebelum Al menyelesaikan ucapannya. Al mengangguk.

"Itu artinya aku harus rela berbagi kamu dengannya?"

"Bukan aku yang dibagi, tetapi waktuku yang terbagi," jelas Al cepat agar Ily tidak salah paham lagi.

"Yang penting tidak cintamu yang terbagi dua," ujar Ily menidurkan kepalanya di dada bidang Al.

Al terdiam memikirkan ucapan Ily barusan. Dia harus bisa menjaga hatinya saat berdekatan dengan Nissa, apalagi Al masih memiliki secuil perasaan pada Nissa. Al mengeratkan pelukannya dan menutupi tubuh naked mereka dengan selimut.

PERNIKAHAN DINI (KOMPLIT)Where stories live. Discover now