SEKS BEBAS

13.4K 583 29
                                    

Mata Al mengejap, tubuhnya terasa berat, perlahan dia membuka mata, melihat Ily tidur di atas tubuhnya yang polos. Al tersenyum melihat Ily tidur pulas karena kelelahan. Al perlahan menurunkan Ily agar tidur di sampingnya. Al menarik bed cover menutupi tubuh polos Ily.

Dia beranjak dari tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi. Setelah Al selesai mandi, dia keluar hanya mengenakan handuk yang dililitkan pada pinggangnya. Ponsel-nya berdering lalu dia mengangkat panggilan dari seorang teman itu.

"Halo, Bro," sapa Al kepada orang di seberang sana.

"...."

"Oke gue ke sana," jawab Al melirik Ily yang masih tertidur pulas.

"...."

"Oke satu jam lagi gue sampai," jawab Al melirik jam dinding yang menunjukan pukul satu dini hari.

Al memutuskan panggilannya lalu menghampiri Ily. Dengan lembut dia membangunkan kekasihnya.

"Sayang, bangun. Kamu mau ikut aku, enggak?" tanya Al mengelus pipi Ily. Tubuh Ily bergerak, perlahan dia membuka matanya, melihat Al yang hanya memakai handuk dan sudah terlihat segar.

"Kamu sudah mandi, Honey?" Ily bersandar di kepala ranjang sambil mengucek-ucek mata.

"Sudah," jawab Al mencium pelipis Ily.

"Mau ke mana kita malam ini?"

"Tadi Dion telepon, memintaku jadi DJ di pelabuhan peti kemas. Ada taruhan besar malam ini," jawab Al sambil berjalan ke arah lemari.

"Oke, aku ikut." Ily bersemangat lalu pergi ke kamar mandi.

Mobil Jazz yang sudah dimodifikasi dengan alat DJ lengkap di bagian bagasi, Al dan Ily malam ini membelah kota metropolitan yang tak pernah sepi. Suara deru mobil balap mulai terdengar. Segerombolan remaja yang berajang gengsi sudah terlihat di sepanjang jalan pelabuhan. Al memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan khusus dia mencampur musik agar terdengar asyik untuk pesta malam itu.

"Welcome to, Brother Al." Dion menyambut Al yang baru saja turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Ily. Dion mengernyitkan dahinya melihat wanita yang ada dalam pelukan Al.

Pasalnya Al terkenal DJ yang stay cool, tak acuh pada wanita, cuek, dan tidak pernah mengenalkan teman wanita kepada teman-temannya. Ini malam pertama dia mengajak seorang wanita.

"Siapa dia, Al?" tanya Dion sambil menunjuk Ily dengan dagunya.

"Jalang spesial gue," ucap Al asal, Ily menoleh menatapnya tajam.

"Issshhh, jadi kamu menganggap aku jalang? Iya, hm?" tanya Ily yang menjauhkan tubuhnya sedikit dari Al.

"Iya, kamu kan, jalangku, Sayang. Cuma aku yang boleh menyentuhmu. Jika ada orang lain yang berani menyentuhmu seujung kuku pun, aku tidak akan segan membunuhnya," ujar Al agar Ily tidak salah paham dengan sebutannya itu. "BTW, kenalin, Sayang, ini Dion, dia koordinator acara ini."

"Dion." Dion menjulurkan tangannya kepada Ily.

Saat Ily ingin membalas, Al dengan cepat menyambut tangan Dion sebelum kulit mulus Ily bergesekan dengan Dion.

"Eh! Kenapa lo yang jabat tangan gue?" protes Dion menepis tangan Al.

"Gue tadi udah bilang, kan, cuma gue yang boleh menyentuh dia," jawab Al terdengar serius.

"Iya! Kebiasaan lo, kalau udah punya sesuatu yang disuka over protektif," cibir Dion membuat Al senyum penuh kemenangan.

"Harus begitu, Bro! Hahahaha."

PERNIKAHAN DINI (KOMPLIT)Where stories live. Discover now