Part Twelve

10.4K 969 10
                                    

"A-astaga, Sehun."

Mata hazel Haneul membelalak lebar. Tidak percaya dengan apa yang di lakukan Sehun di atas ranjang dengan salah satu pelayan yang pakaian nya kacau dengan wajah yang bersimbah tangisan.

Pergelangan tangan wanita yang diketahui adalah salah satu pelayan dalam hal minuman itu sudah memerah hebat akibat cekalan kuat yang Sehun berikan pada nya. Bibir nya terkatup rapat tatkala Sehun yang tengah menindih nya, mencium nya ganas bak harimau kelaparan.

Gadis yang berada di ambang pintu memulai pergerakan kaki nya dengan cara berlari mendekati ranjang dimana Sehun memulai aksi nya.

Tahukah Sehun jika Haneul benar-benar seperti tersayat pisau?

"Sehun! Hentikan!" Gadis itu berusaha memisahkan Sehun yang berada dalam pengaruh alkohol.

Seketika semua orang yang menatap nya di buat melongo. Entah sejak kapan banyak orang yang sudah menjadikan tontonan ini sebagai tontonan gratis. Bahkan paman-paman yang tadi asik bercumbu dengan para bayaran nya sudah berdiri di ambang pintu.

"Pergi! Aku sedang melakukan nya dengan Haneul!"

"Aku Haneul, Sehun! Tatap aku! Tatap aku!"

Dengan sekuat tenaga, Haneul menangkup wajah lelaki yang lesu itu. Mata nya yang sayu, nafas nya yang memburu. Seragam pemuda itu pun sudah tidak karuan, ditambah dengan rambut hitam legam nya yang tidak tertata rapi.

Kedua nya saling berpandangan. Gadis itu menatap Sehun dengan penuh kepercayaan. Tatapan dalam nya mampu mengubah Sehun yang ganas berubah sendu.

"Sekarang, siapa yang kau lihat di hadapan mu?" Tanya Haneul memastikan. Senyuman mulai tergambar di bibir tipis nya.

"Ha-haneul.." Sehun berujar lirih disertai salah satu tangan yang menangkup wajah gadis itu.

"I-ini aku, Sehun. I-ini aku."

Sehun langsung menoleh pada wanita yang berada dalam kurungan nya. Pemuda itu mengerutkan kening nya guna memfokuskan objek yang masuk ke dalam retina nya. Mata coklat nya tiba-tiba membulat saat mengetahui seseorang yang ia kira Haneul ternyata seorang pelayan wanita yang bekerja di club yang Sehun kunjungi petang tadi.

Pemuda itu segera mengubah posisi nya, membiarkan wanita itu memperbaiki keadaan nya lagi dan pergi melengang untuk melaksanakan tugas dengan wajah sembab.

"Mau ku antar pulang?" Haneul tersenyum. Mengusap wajah Sehun sambil memperbaiki tatanan rambutnya seperti semula.

"Aku akan membantu nya masuk ke mobil. Setelah itu ku antar kalian pulang."

Kris mulai menarik satu tangan Sehun untuk membantu nya berjalan. Sedangkan Haneul melingkarkan lengan nya di pinggang pemuda itu untuk menyalurkan kehangatan dibalik tubuh berbalut seragam itu. Mereka membawa nya dari kumpulan orang dan langsung membawa nya ke dalam mobil.
.

.

.
"Terimakasih tumpangan nya, Kris-ssi." Ucap Haneul sambil membopong tubuh Sehun yang masih terkulai lemas dalam kungkungan Haneul.

"Haneul-ssi," panggil Kris sebelum kembali melajukan baja putih nya. "Kau, menginap dirumah Sehun?"

Gadis itu mendongak agar kedua obsidian nya dapat menelisik wajah Sehun dengan leluasa, kemudian kembali menghadapkan kepala nya pada Kris yang sedang menunggu jawaban dari nya. Katakan saja seorang Ahn Haneul murah senyum karena kali ini ia memberikan senyum seindah matahari yang memancarkan sinar nya.

"Eum. Aku akan menginap disini untuk sementara. Terimakasih atas tumpangan nya."

Gadis itu berbalik. Berjalan sedikit tergopoh akibat berat badan Sehun yang melebihi berat badan nya. Apalagi kali ini lelaki itu sedang lemas karena pengaruh alkohol, jadi wajar saja jika lelaki itu sangat berat.

From nerd to be..(?)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن