Part seven

12.8K 1.2K 8
                                    

                      WARNING!

"Untuk apa kau menemui ku?"

Sehun menoleh. Memandangi wajah Haneul dari samping diiringi anak rambut gadis itu yang di terpa angin. Terlihat mempesona.

Kembali, Sehun menunduk. Tersenyum senang lalu kembali menghadapkan wajah nya pada sungai Han yang tengah menyambut nya di sore menjelang malam.

Sehun membuka botol coke nya. Meneguk nya hingga setengah dengan jakun yang bergerak ke atas ke bawah, menandakan bahwa pemuda itu benar-benar meneguk dalam-dalam coke nya.

"Jadi kau belum memaafkan ku?" Sehun mengusap mulutnya dengan punggung tangannya lalu menghadapkan kembali ke arah sungai Han.

"Bukan. Hanya saja aku tidak percaya."

"Tidak percaya?"

"Iya, kau seorang player, dan saat itu kau membawa wanita ke restoran tempat ku bekerja. Setelah beberapa hari kemudian kau menemukan apartemen ku hanya untuk meminta maaf. Bukan kah itu aneh?"

"Lalu saat kau mengetahui aku seorang player, kau tidak akan memaafkan ku?"

Haneul diam. Berusaha tidak memperdulikan topik yang satu ini. Tapi sangat sayang untuk di lewatkan.

"Siapa yang tahu kalau kau berniat untuk mencelakakan ku lagi?"

Kepala Haneul terasa ingin pecah tatkala memutar kembali sekelebat kejadian di club saat itu. Ingin rasanya Haneul melupakan kejadian itu dan sudah memaafkan Sehun.

Tapi jika sedikit curiga pada pemuda disebelah nya ini tidak apa-apa kan?

"Aku memang sangat suka 'bermain' dengan banyak wanita. Dan mungkin kau bisa menjadi wanita yang selanjutnya."

"Apa!?" Haneul menoleh dan mendapati Sehun yang sudah tersenyum manis di hadapan Haneul.

Perasaan apalagi ini, Haneul? Kendalikan jantung mu sekarang juga.

"Kau terlihat cantik saat marah. Tenang, itu tidak akan ku berlaku kan pada mu. Aku hanya sedang menggoda mu saja tadi." Ucap Sehun di ikuti tawa ringan dari bibirnya.

Sedangkan Haneul memalingkan wajah nya kembali seraya mengerucutkan bibirnya dengan kondisi jantung nya yang menggila ketika melihat senyuman Sehun.

Dalam hati Haneul berharap agar tidak terseret pada seribu pesona Sehun yang membiuskan bagi dirinya.

"Jadi bagaimana? Kau memaafkan ku?"

"Aku tidak tahu."

"Benarkah?"

"Iya aku tidak tahu."

"Apa setelah aku memperlakukan mu sama seperti wanita yang ku ajak 'bermain', apa kau akan berubah untuk memaafkan ku?"

Haneul membelalak. Mengoceh tidak jelas lalu menghadapkan wajah nya pada Sehun yang tertawa geli menatap reaksi yang Haneul berikan.

Setelahnya, Haneul mengeluarkan jurus kuda-kuda nya pada Sehun yang masih tertawa dengan ribuan bahkan jutaan pukulan yang Haneul lemparkan pada nya.

Sehun hanya tertawa, bibir Haneul pun sudah terganti oleh senyuman geli.

Kedua nya nyaman. Saling berinteraksi satu sama lain.

Dalam perasaan yang tidak di mengerti oleh mereka sendiri.
.

.

.
Sehun meletakkan motor sport nya di dalam garasi besar terbuka yang membentang luas dengan halaman rumput tepat disebelah nya. Kini mata Sehun menelisik mobil yang sudah ia ketahui siapa pemiliknya.

From nerd to be..(?)Where stories live. Discover now