PROLOG

2.7K 110 2
                                    

"I love you."

CUP.

Sebuah kecupan berhasil mendarat di dahi sahabatnya itu tepat dihadapannya.

*

Juni, harus bersusah payah melupakan perasaannya terhadap laki-laki itu. Laki-laki yang jelas hanya mempermainkannya sejak awal.

Matanya tajam bak tatapan elang yang ingin menyantap mangsanya.

Tapi, teduh saat iris mata hitam pekat itu menatap tepat dititik retinanya.

Membuat segala bentuk pertahanannya runtuh dalam seketika.

Waktu mengajarkannya untuk memilih.

Namun sayangnya, cinta tidak mengajarkannya bertahan pada pilihan yang sudah dianggap salah sejak awal.


"Kenapa Badboy jauh lebih menarik hati?" 



Juna-JuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang