"Lo nggak tahu! Nggak akan pernah tahu! Lo terlahir untuk dicintai Lynn... Elo! Bukan gue!"

Lynn memandang wajah Ayahnya nanar. Raut wajah Justin yang biasanya terlihat tegas kini menjadi rapuh. Seakan topeng yang membalut wajahnya selama ini lenyap tak bersisa.

"Lo tahu betapa bencinya gue sama lo?" Lynn mulai waspada karena Yura terlihat seperti seorang pemangsa, "Gue benci!" Yura mulai memukul dada Lynn bergantian dengan kedua tangannya dengan tempo lambat.

Lynn tidak terlihat berusaha menghindar. Dibiarkan Yura melampiaskan amarahnya meski dia harus menahan rasa sakit akibat pukulan itu.

"Benci!" Mata Yura yang kosong melihat tubuh Lynn bagaikan samsak.

"Kenapa lo harus ada? Kenapa gue yang jadi anak haram? Kenapa Nyokap lo jadi benalu di antara hubungan Papa dan Nyokap gue? Kenapa?" Yura melayangkan pukulannya bertubi-tubi namun asal. Lynn yang menguasai dasar-dasar karate dapat menghindarinya dengan mudah meski kadang dibiarkannya kepalan tangan Yura menyentuh tubuhnya.

Bukan karena dirinya terlalu baik untuk melegakan hati Yura. Bukan! Tapi karena Lynn membutuhkan rasa sakit itu untuk menggantikan rasa sakit lain yang lama berdiam di relung hatinya. Perih di tempat itu ratusan kali lebih sakit dari pukulan Yura. Bisakah rasa sakit di sana digantikan oleh pukulan ini? Lynn rela menerima pukulan Yura berkali-kali jika rasa sakit itu hilang.

"Yura! Hentikan atau Papa benar-benar akan menghukummu!" Justin mulai mengambil tindakan karena Yura terus memukul Lynn sedangkan Lynn sama sekali tidak berniat untuk membalas.

"Lo sialan! Nyokap lo lebih sialan lagi!"

"Jaga ucapan lo! Gue sudah bilang berkali-kali kalau lo boleh hina gue tapi nggak dengan Nyokap gue!" hardik Lynn dengan tatapan mengancam.

"Apa? Jadi mau lo apa? Gue harus hormatin Nyokap lo?" Yura mengatakan dengan nada merendahkan.

Tubuh Yura menindihi Lynn. Dilayangkan pukulan tangannya ke arah wajah gadis itu tapi, dengan cekatan Lynn dapat menghindar meski beberapa mengenainya.

"Gue benci Nyokap lo! Gue benci lo! Kalian brengsek! Hina!" maki Yura.

Lynn mendorong tubuh Yura hingga tubuhnya terjengkang ke belakang. Nyaris saja kepalanya menatap lantai jika tidak buru-buru Maurer melindungi kepalanya. Bukan karena kasihan pada Yura, Maurer melindunginya. Justru dia sedang melindungi Lynn. Dia tahu jika Lynn bukan gadis pendendam.

Kaus Yura dicengkram kemudian ditarik oleh Lynn hingga gadis itu berdiri. Menggunakan tangan kirinya, Lynn menampar pipi Yura dengan keras. Semuanya hanya terjadi pada hitungan detik. Mereka semua terpaku. Tidak menyangka jika Lynn akan melakukan tindakan itu.

"Lo tahu kenapa Nyokap ninggalin gue?" tanya Lynn saat tangan kanannya masih mencengkram kaos Yura. Tidak terima, Yura mendorong tubuh lawannya hingga cengkraman di kaosnya terlepas.

"Nyokap gue meninggal karena Nyokap lo Ra...."

Bagai disambar petir. Yura terpaku di tempatnya menatap Lynn tidak percaya. Air mata yang mengalir di sudut mata Lynn menegaskan jika dia tidak membual. Yura tahu pasti jika Lynn bukan anak yang cengeng. Dia tidak akan menangis seberat apapun masalah yang menimpanya. Jika dia menangis, berarti beban itu terlalu menyakitkan.

Yura mengalihkan pandangannya pada Ayahnya yang menatap dirinya kecewa sedangkan Ibu kandungnya, Verla jatuh menunduk di lantai sambil menangis. Apakah ada hal yang tidak diketahuinya? Apa yang disembunyikan mereka semua selama ini padanya?

Maurer merasa berada di tempat dan waktu yang salah. Tidak seharusnya dia menyaksikan pertengkaran ini. Perasaan sakit menyergapnya ketika melihat gadis yang selalu memenuhi benaknya itu menangis tak berdaya. Dirinya hanya bisa memandang dan menyaksikan setiap tetesan air mata yang jatuh dari pelupuk mata gadisnya tanpa tahu harus berbuat apa.

◆◇◆◇◆◇

Sekali lagi saya ucapkan terima kasih buat yang mau follow saya agar bisa terus membaca cerita ini. Selepas kalian nanti mau unfollow saya setelah cerita ini selesai gpp. Saya sudah bilang kalau saya nggak maksa kalian buat follow saya. Cerita saya private hanya untuk menghindari plagiator dan semacamnya.

Love Me Harder, Wrecking Ball, I'm Not A Troublemaker tidak bisa diupdate bebarengan lagi sampai masalah ini selesai. Tapi saya tetep usahain update seminggu dua cerita lah. Tapi nggak janji ya... tergantung masalah ini tambah 'gila' atau tidak nantinya.

Saya nggak famous. Itulah susahnya. Kalau karya saya diplagiat dan malah saya yang dituduh plagiator kan sedih. Karena itu saya mohon. Pengertiannya.

Ending Rhea atau Lynn kayak cerita songfic saya yang judulnya nada sou sou setuju nggak? Kalau setuju kalian mau yang mana? Cerita Lynn atau Rhea? Lihat comment saya di sini untuk pencet link-nya.

Makasih ^^

Salam Lope lope

Melinda


I'm Not A Troublemaker #1Where stories live. Discover now