Tenderly Touched - Ch. 2

87.5K 5.3K 99
                                    


Hari pertama bekerja, Rhys menginjakkan kakinya di gedung kantor Whittaker pukul 9 tepat. Ia langsung di sambut oleh seorang wanita yang duduk dengan posisi menggoda di depan ruangannya, di bangku yang diperuntukkan bagi sekretarisnya.

Brengsek! Makinya dalam hati. Ia tahu ini ulah Cameron. Adiknya itu memang selalu mengerjainya di setiap kesempatan yang ada. Seharusnya Alastair lah yang mencarikannya sekretaris, tapi karena sepertinya Alastair terlalu sibuk, tugas itu dilimpahkan kepada Cameron. Rhys seharusnya sudah menebak kalau Cameron akan mengerjainya.

Wanita yang merupakan sekretarisnya itu bangkit berdiri. Tentu saja dengan perlahan dan sensual, dan jelas sudah bahwa wanita itu tahu apa yang dilakukannya karena Rhys akui wanita tersebut sungguh menggoda dengan kakinya yang panjang dan paha yang terbalut rok ketat hitam, belum lagi heels 12 cm berwarna merah yang membingkai kakinya.

Sayangnya, Rhys tidak pernah mau berhubungan dengan wanita dari lingkungan pekerjaan. Baginya itu sebuah hal tabu yang ia pegang teguh sebagai salah satu prinsip dalam bekerja. Dan Cameron tahu itu. Ia hanya senang menempatkan Rhys pada posisi dimana ia harus menampik serangan wanita ini.

"Selamat Pagi, Mr. Whittaker." Sapa si wanita dengan nada yang menurut Rhys sedikit dibuat-buat. "Perkenalkan saya adalah sekretaris anda, nama saya Candice Ruttenford, anda bisa memanggil saya Candy."

Rhys dapat merasakan bibirnya melengkung naik memberikan senyuman terbaiknya. Ia tahu bagaimana senyumnya selalu berhasil membuat para wanita terpesona, tak terkecuali Candy yang sepertinya mengartikan senyuman Rhys sebagai ketertarikan.

"Hai, Candy. Senang berkenalan denganmu. Semoga kita bisa bekerjasama dengan baik." Atau tidak sama sekali! Tambahnya dalam hati.

Sebelum Candy dapat membalas ucapannya, Rhys langsung memasuki ruangannya dan menutup pintu rapat-rapat.

Melayangkan pandangannya menilai ruang yang akan ditempatinya ini, Rhys puas dengan pengaturan ruangannya. Serahkan pada Alastair dan dijamin kau akan menerima hasil terbaik.

Rhys melangkah menuju meja kerjanya. Diatas mejanya sudah tersedia beberapa hal yang merupakan kebutuhan dasar seperti pulpen dan kalender. Hanya butuh sedikit sentuhan personal dan ruangan ini akan mencerminkan jati dirinya.

Dihempaskannya bokongnya ke atas kursi dan mencari posisi ternyaman. Menutup matanya sejenak, Rhys dapat mencium aroma kayu yang keluar dari furnitur di ruangannya pertanda bahwa perabotannya merupakan barang baru yang dibuat khusus baginya.

Suara ketukan halus di pintu yang terdengar membuat Rhys membuka kedua matanya dan duduk tegak sambil mempersilahkan siapapun yang berada di balik pintu tersebut untuk masuk.

Dengan langkah seksi dan kakinya yang panjang, Candy melangkah masuk ke ruangannya. Sepatu hak tinggi merah yang dikenakannya itu menghasilkan suara nyaring mengikuti setiap langkah yang diambilnya.

Terlihat bahwa sekretarisnya yang cantik dan sensual itu tengah membawa sebuah cangkir kopi di satu tangan sedangkan tangan lain menyentuh ringan kain yang membungkus pahanya, membiarkan jari-jarinya mengelus kulit halus yang terekspos diantara belahan roknya.

Rhys mengangkat pandangannya ke bibir merah yang melengkung itu dan menjatuhkan kedua matanya pada sepasang bukit yang bergoyang pelan mengikuti setiap ayunan pinggul Candy, sebelum akhirnya turun ke tungkainya yang jenjang.

Candy meletakan cangkir kopi tersebut tepat di hadapan Rhys dan mencondongkan tubuhnya sedemikian rupa sehingga Rhys mendapatkan pemandangan indah bukit kembarnya itu.

Tenderly Touched [WBS #1 | SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang