THE IMPORTANT DECISION

27.6K 2.7K 163
                                    

Aku ingatkan sekali lagi untuk membaca Bellamia dan Daisy lebih dulu sebelum membaca Savara. Supaya makin kenal dengan mereka berdua yang sering muncul dalam cerita ini.

Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga kita bisa mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan yang bermanfaat. Mindlessly scrolling, atau menghabiskan waktu dengan membaca cerita-cerita Wattpad, tidak termasuk bermanfaat, jadi bacalah cerita ini ketika istirahat sejenak dari beribadah dan berbuat baik kepada sesama.

####

Ponsel Vara berbunyi dan Vara bergerak untuk mengambilnya. Pesan dari Amia. Pagi ini, dia dan Amia akan menghadiri reuni SMA dan mereka akan berangkat bersama. Amia yang memaksa untuk pergi bersama dan Vara setuju. Dengan alasan sederhana, karena bahagia karena bisa bertemu sahabatnya. Kabar buruk datang pagi ini, Amia membawa Gavin bersamanya. Please, hanya karena seseorang menikah, bukan berarti pasangannya harus dibawa ke mana-mana, bukan? Bagaimana bisa mereka membicarakan topik-topik NSFM—not safe for male—kalau ada laki-laki yang ikut duduk di dalam mobil bersama mereka?

"Vara, ada tamu," panggil ibunya sambil mengetuk pintu kamar Vara sekali.

Baiklah. Setidaknya dia bisa pura-pura belum selesai siap-siap dan akan menggeret Amia ke kamar. Gavin biar menunggu di teras. Ada waktu beberapa menit untuk bercerita dengan Amia. Dengan cepat Vara berjalan menuju pintu depan.

"Dar ... win?" Vara mengerutkan kening melihat Darwin berdiri di teras rumahnya. Sudah berapa lama Vara tidak bertemu dengannya? Sejak pernikahan Amia? Selama ini Vara bahkan tidak ingat dia pernah kenalan dengan seseorang bernama Darwin.

"Kok kamu ... di sini...?"

"Kata Amia kamu perlu teman untuk ... apa namanya ... ketemu sama gebetanmu." Dengan terlalu mendetil Darwin menjelaskan untuk apa dirinya ada di depan pintu rumah Vara pagi-pagi begini.

"Hih! Mulutnya si Meong ... itu nggak bener. Gebetan apa juga," gerutu Vara. Bisa-bisanya Amia membocorkan hal tidak berguna seperti itu kepada orang lain.

"Berangkat sekarang?"

"Lho kamu ... mau ikut ... reuni?" Mata Vara menyipit, memastikan bahwa Darwin sadar dengan judul kegiatan Vara hari ini.

"Tugas yang diberikan Amia padaku pagi ini ... menjemputmu dan mengantarmu ke reuni. Amia tidak sempat ke sini."

"Aku bisa naik Uber sih...." Sudah bisa ditebak kalau Amia memang ingin menjodohkannya dengan Darwin. Seperti yang selama ini selalu dia katakan. Pembicaraan dengan Amia itu kalau tidak berputar pada masalah rumah tangga, pasti masalah Darwin. Dengan jelas Amia pernah mengatakan bahwa Darwin tertarik padanya. Hanya saja Vara tidak mengizinkan Amia memberikan nomor ponselnya kepada Darwin.

"Kejahatan kelas berat. Aku sudah datang ke sini, lalu kamu naik taksi?" Darwin tidak terima Vara mengusirnya dengan halus seperti itu.

Vara tertawa mendengarnya. "Ya aku kan nggak enak juga. Kamu bukan sopir antar jemput. Nanti lagi kalau Amia nyuruh kamu yang aneh-aneh begini, jangan mau."

"Oh, asal kamu tahu, aku rela jadi sopirmu seumur hidup."

Semua wanita di dunia akan melonjak kegirangan kalau punya sopir pribadi yang luar bisa seperti Darwin—laki-laki ini seperti baru saja keluar dari halaman iklan Calvin Klein.

Semua wanita di dunia akan melonjak kegirangan kalau punya sopir pribadi yang luar bisa seperti Darwin—laki-laki ini seperti baru saja keluar dari halaman iklan Calvin Klein

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SAVARA: YOU BELONG WITH MEWhere stories live. Discover now