17 my Mom is Crazy

Start from the beginning
                                    

Aku tersentak saat mendengar ketukan pintu dari luar. Aku segera beranjak meletakan hp-ku di atas nakas dan menyembulkan sedikit kepalaku "Ada apa Ma?"

"Bersiaplah. Mereka sudah pulang"

Aku mengeryit.

"Arjuna dan Kissanda sudah pulang. sekarang berdandanlah secantik mungkin. Gunakan Lingerie yang merah maron malam ini. Mama akan mengawasimu"

Aku hanya menutup mata lalu mengangguk pasrah dan tersenyum menutup pintu.

Aku menggigit kukuku sambil berjalan mondar mandir. Ku tegaskan! Aku masih memakai baju tidur keropiku yang berlengan panjang dan celana panjang malah cenderung kebesaran.

Mataku terbelalak saat kudengar pintu berdecit terbuka memaparkan sesosok pria yang mematikan pompa jantungku secara otomatis. Kancing kemejanya terbuka dua di atas, dasi yang sudah dilonggarkan, lengan bajunya yang di lipat asal kesiku, dan tas serta dasi yang bertengger di tangan kanannya.

Andai saja dia menjadi sosok suami yang sesungguhnya untukku, mungkin tanpa aba-aba atau perintah dari Mama sekalipun aku akan segera menerkam pria hot dan seksi yang ada didepanku ini.

"Apa yang kau lihat?!" Suara bentakan sialan itu melumerkan khayalan gilaku membuat aku berdecak dalam hati, menelan air liurku.

Dia segera masuk kedalam kamar, berjalan melewatiku begitu saja, mencampakkan tas dan jasnya keatas tempat tidur lalu meraih handuknya dan masuk kedalam kamar mandi.

Oh, gosh! Berikan aku kesabaran.

Aku segera memungut tas dan jasnya meletakkan ketempat yang seharusnya. Aku bingung harus berbuat apa, aku butuh air minum untuk menenangkan pikiranku yang mulai terkena cemar oleh Mamaku sendiri.

"Kau gugup?" Suara lembut itu menyapaku sambil sebuah hentakkan lembut di bahuku.

Aku menautkan alisku sambil meneguk air putih dari gelasku "Kenapa harus gugup?" tanyaku kembali setelah selesai minum berbalik kearah Kissanda.

"Kupikir, setiap perempuan akan grogi jika berada dikamar yang sama dengan pria yang--"

"Dicintainya?" Potongku cepat.

Dia tersenyum. Lebih tepatnya tersenyum paksa sambil menghela nafasnya, membuang pandangan dariku.

Aku tersenyum sambil mendengus "Aku tidak bersungguh-sungguh dengan ucapanku itu. Hanya saja saat itu aku emosi. Aku berdebat dengan Naomi, dan Sky tidak ada menghubungiku sampai sekarang. Itu hanya perkataan yang kukeluarkan secara asal untuk menuntaskan amarahku" bohongku. karena pada kenyataannya aku memang mencintai Arjuna jauh sebelum ini.

Dia menatapku dengan pandangan berbinar. Aku merasa ada kelegaan yang terpancar disana "Sky tidak menghubungimu?"

Aku mengangguk sambil menghela nafas berat "Aku tidak merasa ada kesalahan padanya. Tapi dia tidak menghubungiku dan malah menghubungi Naomi. dan dia bukannya ke Ba--"

"Kamu masih disini Mel?" Suara Mama menginterupsi perbincangan kami. Menbuat aku jengah, melirik kebalik punggung Kissanda

"Aku nervoes Mom" Seruku. Seraya Kissanda berbalik mengikuti arah pandangku "aku hanya ingin bertukar pikiran pada Kissanda" tukasku kesal.

"Kamu kalau bertukar pikiran masalah 'itu' jangan sama Kissanda. Tahu apa dia? Pacar aja gak punya" Balas mama membuat aku terbungkam melirik ekspresi wajah Kissanda

Dia tampak tenang dan tersenyum. Dia sangat terlihat seperti perempuan polos yang baik hati. Tidak ada yang bisa menyangka bahwa apa yang telah dilakukan perempuan ini.

"Skypaper"Where stories live. Discover now