5. Semburat tanya dalam amarah

8.3K 281 9
                                    


Aku mengamati setiap lembaran foto dialbum yang kutemukan digudang saat bersih-bersih setelah selesai sarapan bersama Mami Sandra. Aku tersenyum melihat sosok Arjuna dalam setiap foto, dia tampak cuek dan semua foto-foto dari kecilnya sampai sekarang semua diambil tanpa sepengetahuannya. Tapi sama sekali tidak menutupi ketampanan yang dimilikinya sejak kecil bahkan lahir.

Aku melihat Arjuna masuk kedalam kamar, mengambil laptop lalu tiduran disofa tempat aku tidur tadi, dengan meletakkan laptop dipangkuannya.

Aku menutup album yang ada ditanganku "Kita jalan-jalan yuk" ajakku tanpa ragu.

"Aku sibuk" Jawabnya datar.

Aku memandangnya kesal meletakkan album itu lalu berjalan mendekatinya "Ayolah, selagi kita tidak kuliah. Lusa kita sudah harus masuk kuliah, hitung-hitung ganti bulan madu gitu" rengekku.

"Kau berharap kita bulan madu?" Dia mengeryitkan keningnya tanpa mengalihkan pandangannya

Aku yang tengah berdiri tepat didepannya langsung salah tingkah dengan pertanyaannya "A--tidak" mendadak lidahku kaku "a--hanya saja kan gini, pa--"

Arjuna mendongakkan kepalanya untuk melihatku sambil kerutan dikeningnya

Aku menarik nafas lalu menghembuskannya pelan "Pada umumnyakan pengantin baru itu bulan madu. Nah,berhubung kita bukan pasangan pada umumnya, jadi kita jalan-jalan aja yuk. Aku bosan--Mami pergi ada urusan, si kembar sekolah, Papi ke kantor.. Kalaupun dirumah aku tak mungkin pergi bersama papi"

Arjuna memutar bola matanya lalu kembali pada laptop dan mengacuhkanku.

"Arjuna--" Rengekku

"Kau tidak dengar tadi aku bilang apa?! Aku sibuk!"

Aku memanyunkan bibirku memandangnya kesal.

"Bukankah kau bilang tadi kau hanya tidur beberapa menit saja. Lebih baik sekarang kau tidur saja dan tutup mulutmu!"

"Kau..." kesalku.

Aku langsung berbalik berjalan ketempat tidur, menutupi tubuhku seluruhnya kedalam selimut. Namun, dalam hitungan detik aku langsung duduk, membuka selimut melihat kearahnya.

"Aku tidak mengantuk--huaa--" aku bertingkah seperti anak kecil dengan menggoyangkan kakiku "Tadi aku ngantuk kau menyuruhku bangun, sekarang aku tidak ngantuk kau menyuruhku tidur, kau menyebalkan sekali! hiks" ucapku sedikit dramatisir.

"Diamlah! Kau merusak konsentrasiku!" Bentak Arjuna padaku sambil menegakkan tubuhnya kesal.

"Kau nanti pasti akan pergi" isakku

"Aku tidak akan pergi! Jadi tutup mulutmu dan Diam !!!" Bentak Arjuna setengah teriak.

Aku langsung terlonjak dengan cepat menarik selimut, secepat kilat lalu masuk kedalamnya.

Dan aku mendengar desah nafas frustrasi dari Arjuna yg membuat aku terkikik.

###

Aku terbangun karena merasakan ada demo dari dalam perutku. Aku berjalan gontai menuruni anak tangga menuju dapur. Memakan apa aja yang ada didalam lemari pendingin.

Setelah aku merasa cukup kenyang aku membereskannya dan berjalan ke ruang keluarga dan menonton TV, walaupun sebenarnya aku tidak suka menonton. Ini hanya akan membawaku kembali ke dunia mimpi indahku.

Rumah ini terlalu besar,namun tidak ada penghuninya. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing, sayang sekali. Memang ada pembantu untuk mengurus rumah ini, namun hanya datang dan pergi untuk membersihkannya . Kalau soal masak Mami Sandra memilih untuk masak sendiri, alasannya dia tidak ingin cintanya akan berpindah hati .

"Skypaper"Onde as histórias ganham vida. Descobre agora