17 my Mom is Crazy

5.3K 202 3
                                    

Sedikit saja--sedikit lagi untuk bersabar
Kebahagiaan itu akan segera datang menjemput. Jika tidak--anggap lah ini yang dikatakan --takdir--. Sesuatu yang tidak bisa di hindari sekalipun telah berjuang.

__________________



Aku menatap nanar kearah beberapa Lingerie yang terletak pasrah di atas tempat tidurku, pakaian menjijikan yang baru saja di beli Mama untukku. Seharusnya aku bahagia, karena ini kali pertama aku jalan bareng dan berbelanja dengan Mama.

Awalnya sih aku senang, tapi tidak dengan rencana utama Mama, yaitu keinginannya untuk mendengar suara pergulatan aku dan Arjuna malam ini, dengan di awali oleh perintahnya agar aku memakai Lingerie. Sumpah, demi apapun! Bunuh aku sekarang, atau jemput Mamaku agar pergi dari rumah ini saat ini juga. Jika tahu begini, tidak masalah bagiku jika Mama sibuk dengan urusan tokonya, di bandingkan harus sibuk mengurusi pernikahanku.

Dan sialnya, Naomi mengatakan pada Mama bahwa kami belum melakukan 'hal' yang seharusnya telah dilakukan sepasang suami istri, padahal pernikahan kami sudah memasuki bulan pertama.

Mama memakluminya, karena kami adalah pasangan yang dijodohkan. Tidak mungkin secepat itu, apalagi dipihakku sebagai wanita, tapi andai saja pernikahan ini memang benar-pernikahan, aku tidak akan menolak Arjuna sejak malam pertama pernikahan kami. Hahaha. Dan mama tahu aku telah berbohong tentang nasib Lingerie yang diberikan Mami Sandra padaku.

Naomi juga bilang sama Mama, kalau ketidak dekatannya aku dan Arjuna karena kehadiran Kissanda, sepupu yang sangat disayangi Arjuna sebagai kakak dan itu membuat aku cemburu.

Oh, terimakasih Naomi. Kau sahabat yang baik, sekarang Mama memvonis bahwa aku terlalu berlebihan, mengingat cerita hidup Kissanda.

Oh, andai saja--seutuhnya memang benar seperti yang dikatakan Naomi, yaitu hanya sebagai kakak mungkin aku tidak akan sekhawatir ini. Masalahnya ini lebih dari kakak-kakakan.

Bahkan Mama memuji Kissanda terang-terangan didepanku, bahwa dia patut untuk disayangi. Kata Mama dia cantik, smart, lembut, dewasa dan bla-bla. Sesuatu yang membuatku mual di sepanjang perjalanan.

Setelah pulang belanja aku langsung meminta izin pada Mama untuk melakukan ritualku dikamar mandi, sebenarnya hanya menjadi cara alternatif agar mama berhenti mencemari pikiran polos nan suciku. Mungkin ritual dipikiran Mama adalah, Aku akan luluran atau berendam dengan 7 kembang wewangian untuk menggoda Arjuna.

Kenyataannya tidak!

Mama bilang dia ingin memasak saja. Tadi disupermarket pun, kami sempat berdebat hendak membeli lauk apa. Aku sudah bilang pada Mama, bahwa Arjuna alergi segala sesuatu yang berbau seefood, tapi Mama bersikeras untuk membeli sotong, katanya hewan air yang satu ini sangat bagus untuk menaikkan hormon lelaki.

UGh! Membayangkannya saja membuat aku menggeliat geli. Dan sebelum aku meninggalkan Mama, sudah aku tegaskan, percuma dia memasaknya. Hanya akan berakhir didalam mulut dan perutku saja. Karena Kissanda juga kuperhatikan tidak pernah memakan seefood dirumah ini, mungkin dia terikut atau mencoba sok sehidup semati dengan ikutan tidak memakan apa yang tidak di makan Arjuna. Berbeda dengan aku, yang adalah Monster Seafood.

Aku sudah mengirim pesan pada Kissanda akan ide memalukan Mamaku ini, dia membalas bahwa semua akan baik-baik saja. Dan mengatakan akan meminta Mamaku agar tidur bersamanya.

Waktu berlalu sangat cepat. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 10:53 malam. Aku benci mengingat ini. Kenapa di saat kita tidak menunggu, waktu itu cepat sekali berputar? Padahal kalau sedang kuliah, jam sialan ini seakan mati dipandanganku.

Aku sekarang sudah membereskan beberapa barang-barangku kedalam kamar Arjuna selagi Mama memasak di dapur, inilah yang kumaksud tadi dengan sebutan ritual.

"Skypaper"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang