6. "mungkin, karena aku mecintainya"

7.6K 256 8
                                    

Sinar matahari yang cerah yang seakan menghujamkan cahayanya pada imel yang tertidur dibawah jendela, dan gemericik air dari kolam yang ada dibawah jendela kamarnya, membuat kedua mata indah itu mengerjab tak rela. Sambil mengucek matanya, Imel menutupi pandangannya secara langsung dari matahari.

Dengan rasa malas Imel turun dari jendela meraih handuk, namun dia berhenti mengingat koper yang masih dibiarkannya diluar kamar. Imel pun menarik langkah membuka knop pintu lalu menyeret kedalam tanpa membongkarnya, dia hanya mengambil pakaian yang ingin dipakainya.

Hanya setengah jam, kini Imel telah siap untuk memulai hari baru dengan status barunya. Imel tertawa lirih masih belum percaya dengan apa yang akan dijalaninya, sambil menggeleng Imel berjalan menuruni tangga.

Namun langkahnya terhenti melihat sosok pasangan yang tengah berbincang mesra dimeja makan, si perempuan itu menyendokkan nasi goreng kepiring pasangannya 'oh--manis sekali" dengan langkah ragu Imel berjalan mendekati meja makan.

Kissanda menyadari tatapan yang berasal dari Imel "kau sudah bangun?"

'belum, apa kau buta ?' Kesal Imel menjawab dalam hati sambil tersenyum sumbang menggeser kursinya dan duduk mengambil roti tawarnya.

"Dari semalam kamu tidak makan nasi mel, kamu tidak sarapan nasi saja?" Tawar Kissanda dengan menghentikan makanya, suara yang selalu terdengar lembut.

Imel melihat kedepan pada dua insan yang sedang berbahagia ini "aku terbiasa sarapan dengan roti" jawab Imel sambil mengolesi kedua sisi roti, menyatukannya dan memakannya dengan kasar.

Kissanda hanya tersenyum lalu menoleh ke Arjuna "Apa nanti siang makan dirumah? Aku sedang tidak ada kerjaan di  boutique "

Arjuna menggeleng "seperti nya aku malam pulang, aku sudah libur beberapa hari" jawab Arjuna dengan lembut.

'Sejak kapan pria ini bisa selembut ini, biasanya dia selalu membentakku. huuaa.... Oh lihatlah mereka berlagak layaknya seperti pengantin baru'

Imel menatap keduanya dengan rasa mual yang bergejolak melihat pemandangan didepannya.

Kissanda langsung melirik kearah Imel, spontan Imel mengalihkan matanya "Kamu sendiri mel, apa hari ini ada acara?"

Imel kembali melirik Kissanda "aku tidak pernah membuat rencana. semuanya dilakukan begitu saja"

"Kuharap kamu bisa cepat pulang, aku pasti sangat bosan sendiri dirumah"

Imel hanya menyunggingkan senyum masamnya lalu berdiri "Aku usahakan, aku berangkat" seru Imel dengan menyandarkan tasnya pada lengan sebelah kananya.

"Kalian tidak barengan saja?"

Imel melambaikan tangannya sambil mulutnya meminum susu dari gelasnya "Aku rasa, anak kampus tidak perlu tau tentang pernikahan ini. Lagian aku sudah terbiasa pulang pergi kuliah naik transportasi umum" jelasnya usai minum lalu berbalik pergi.

Namun dia balik kembali ke meja makan membuat Arjuna dan Kissanda mengernyit "Aku minta ini yah--" senyum Imel berusaha semanis mungkin mengambil buah Apel yang ada di depan mereka dan menggigitnya dengan geram "terimakasi!" Imel berlalu begitu saja, membuat Arjuna dan Kissanda mengangkat alis mereka masing-masing hingga keluar ditelan pintu.

'Nah sekarang kau pikirkan naik apa kedepan? Astaga,masa iia aku jalan kaki' gerutu Imel dalam hati saat keluar dari gerbang rumah

Dengan cepat Imel melambai kan tangannya saat ada taksi yang melintas, bersamaan dengan seorang perempuan yang juga mengembat taksi tersebut. Perempuan itu tersenyum yang tampak sepertinya seusia denganya. Perempuan itu mempersilakannya untuk naik. Imel yang tak perduli, langsung saja naik kedalam taksi. Dia sedang malas, tujuannya sekarang hanya ingin sampai kampus dengan cepat.

"Skypaper"Where stories live. Discover now