Bertemu dia

706K 17.9K 2.1K
                                    

D i a. Orang yang telah merubah segala hari-hariku.
Yang telah menjadikan hari-hariku penuh dengan cinta.
Tak pernah bosan aku melihat wajah rupawanmu.
Walau pun kau jauh ... tapi cintaku kan slalu mendampingimu.
***

Pekerjaan rutinku setiap bangun pagi adalah membereskan rumah terlebih dahulu, lalu aku mandi dan sarapan.
Kakakku jarang pulang ke rumah, ia lebih memilih ngekos karena menurutnya lebih dekat ke tempat kuliah.

Selesai sarapan, aku langsung menuju ke tempat pemberhentian Bus Kota, setelah menunggu beberapa menit akhirnya Bus datang. Ya seperti hari biasanya, Bus selalu ramai. Jadi aku harus berdiri, nasib memang.

Akhirnya, aku sampai di halte dekat sekolah, tak membutuhkan waktu yang lama, karena hanya jalan beberapa meter dari halte aku sudah sampai di sekolah. Di koridor, sudah banyak siswa yang sedang ngobrol, aku menghiraukan mereka karena memang aku tidak mengenali mereka.

"Jes ... Ulangan Biologi udah dibagiin, ayo cepat sini!" Ucapan Lulu yang begitu tiba-tiba.

"Iya aku kesana, tunggu"

Sesampainya dikelas, aku langsung disuguhkan tatapan-tatapan, entah memuja atau malah evil. Aku tak membalas tatapan mereka, namun tatapanku kuarahkan ke Lulu.
Ada apaa?? Mungkin bisa diartikan tatapanku seperti itu.

"Jes selamat ya ... Lo dapet nilai ulangan tertinggi di kelas kita. Ah, beruntungnya gue punya sahabat kayak lo. Kapan-kapan ajarin gue bisa kali ...." ujar Lulu dengan semangatnya.

"Hah?Aku?? Kamu salah kali Lu"

"Serius Jes, tuh lo liat aja di meja guru"

Tak ku sangka, ternyata memang benar nilai Biologiku 97 dan itu hampir sempurna. Oh shit kenapa tidak 100 saja! tapi tak apa. Nilai ini membuat harga diriku meningkat. Walaupun aku dibilang nerd tapi setidaknya aku pintar.

Tak lama bel berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai. Pagi ini kelas 11 ipa 2 belajar kimia, yeahh KIMIA ... Pelajaran yang membosankan.

    Perhatianku teralihkan oleh sosok dia yang lewat depan kelasku. Pagi-pagi sudah liat dia rasanya seperti ...

"Jesica!! Apa pelajaran saya tidak penting untukmu??!!"
Tunggu itu bukannya suara pa Komar ya?. Ohh god! yaa itu pa Komar. Mati lah aku pagi-pagi sudah kena omelan.

"Engghh tidak Pak, pelajaran bapak sangat penting buat saya." Yah walaupun dalam hati aku tidak mengatakan seperti itu.

***

Setelah pelajaran berlangsung,  akhirnya bel istirahat pun tiba. Segera saja aku mengajak Lulu ke kantin, namun ternyata dia membawa bekal, memang nasibku dari mulai berangkat sekolah hingga sekarang tidak kurun bagus.

Akhirnya aku ke kantin sendirian, aku hanya menunduk selama perjalanan menuju ke kantin, itulah kebiasaanku.

Bugghh ...!!

"Aduhh ... maaf saya ga lihat" ujarku

"Mangkanya kalo jalan jangan nunduk mulu, cowo ganteng gini aja masih gak liat"
Suara ini?? Aku hafal sekali dengan suara ini, segera aku beranikan diri untuk melihat wajahnya ... yaaa itu dia laki-laki yang selama ini aku idam-idamkan! Dia di depanku! Dia berbicara padaku! Walaupun makian yang kudapat, tapi tak apa. Ini suatu kemajuan agar dia tahu seperti apa rupa wajahku.

"Engghh sorry, aku kalau jalan seperti ini" huhh atur detak jantungmu Jessica, mengapa sangat cepat sekali.

"Yaudah gue maafin. Tapi lain kali lo jangan nunduk kayak gini lagi, wajah cantik lo ketutup tau"

Cinta Dalam DiamWhere stories live. Discover now