Chap*(10)

246K 5.4K 37
                                    

Maaf ya updatenya lama :)

Enjoyy

~~~

Alya POV

Aku keluar kamar mandi sambil mengendap-ngendap seperti maling,karena aku hanya memakai handuk.

Aku lupa lagi kalau aku tidak punya baju disini,kak devan tidak ada berarti dia lagi keluar,aku menemukan plastik yg berisi baju wanita.

Sepertinya kak devan tau kalau aku tidak punya baju,yaiyalah dia tau tadikan dia lihat aku hanya memakai kemeja dia.

Setelah memakai baju aku keluar, kamar hotel ini memang bagus banget seperti apartement,jadi ada dapurnya juga.

Aku mencari keberadaan kak devan didapur juga tidak ada,bagus juga sih soalnya aku masih malu banget gara-gara tadi,bayangkan saja dia tadi hanya memakai boxer dan bertelanjang dada sedangkan aku hanya memakai kemeja dia yg kebesaran dan sedikit tembus pandang,apalagi panjangnya cuma sampai pahaku.

Malu banget,sungguh malu,benar-benar malu,mau ditaruh mana mukaku coba,huhh.

Tiba-tiba pintu kamar hotel terbuka dan menampakkan wajah kak devan yang sudah fresh,dia kenapa pagi ini kelihatan hot banget ya,yaampun.

Kak devan masuk membawa kantung kresek berisi makanan,"kakak membeli sarapan,ayo kita makan"ucapnya.

"Baju diatas kasur itu dari siapa kak?"tanyaku saat kita sedang makan,aku menanyai itu soalnya seingatku ,aku tidak memiliki baju seperti ini.

"Dari kakak"ucapnya tanpa melihatku ,"kakak beli dimana?"

Anggap saja aku cerewet karena aku itu penasaran sekali,"dihotel ini ada toko baju,jadi kakak beli saja buat kamu".

Aku hanya ber-oh ria,"jangan pernah memakai kemeja kakak lagi"ucapnya yg membuat dahiku berkerut bingung.

"Kalau mau pakai, pakailah dalaman dulu ,apa kamu tidak sadar kalau lekuk tubuhmu itu kelihatan"lanjutnya.

"Apa?!"mukaku sudah pucat,"kakak melihatnya?"

"Iya,karena kemeja itu tembus pandang kalau terkena cahaya matahari,jadi kaka sudah melihat semuanya termasuk.."

"Stop!,jangan diterusin"aku langsung menyilang tanganku didepan dada ,aku langsung menghabiskan sarapanku dengan cepat dan langsung lari kekamar.

Aku menutup wajahku dibawah bantal sambil tiduran dikasur ,aku terus memikirkan ucapan kak devan tadi.

Tiba-tiba suara pintu terbuka yang aku yakin pasti itu kak devan,kak devan berjalan kearahku,aku tidak berani membuka bantal ini.

Karena mukaku pasti masih sangat merah,kak devan menyentuh tanganku yang memegang bantal,dia menarik hingga bantal yg menutupi mukaku jatuh,dan memperlihatkan mukaku.

"Kenapa kamu tiba-tiba kekamar?"tanyanya.

"Tidak apa-apa,hanya ingin tiduran saja"

Kak devan mengangkat satu alisnya, "masa?",kenapa dia jadi seperti ini,dia jadi banyak bicara tidak seperti dulu.

"I..iy..iya"

"Oke"

"Kenapa?"

"Gpp,kakak mau bicara"

"Bicara apa?"

"Sesuatu,tapi bisakah kamu bangun dulu"

Ah iya aku ingat kalau posisiku sekarang berbaring dikasur dan kak devan setengah menindihku,aku langsung duduk dan dia berdiri.

My Cold WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang