Part 5 [Lucky]

119K 8.4K 175
                                    

Paris's POV

Aku begitu terkejut mendengar tawaran itu, dengan begitu cepat berkelibat beragam macam pikiran di kepalaku.
Tapi setelah kupikir lagi, mana mungkin pria tampan dan membawa ferari merah itu ingin menipu seorang gadis gendut jelek yang hanya membawa mobil kodok yang kalah jauh dari punyanya.
Kemudian dengan cepat ku gelengkan kepalaku dan tersenyum. Kemudian ku jawab pertanyaannya.
"Apakah itu benar? Jika benar begitu saya bersedia bekerja menjadi pembantu anda. Kalau boleh tau, pekerjaan anda ini apa ya?"

"Saya bekerja sebagai salah seorang dokter di salah satu rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan Pt. First Xeon. Jadi anda bersedia menjadi pembantu rumah tangga saya?"
Dia menjawab dengan sangat sopan.

Dengan cepat ku balas pertanyaannya dengan mantap
"Iya, saya bersedia"

Aku sedikit ragu menanyakan pertanyaan ini tapi proposal skripsiku tidak dapat menunggu lebih lama lagi, sudah kuputuskan. Aku harus menanyakan ini
"Maaf, kalau boleh tau kapan ya saya bisa bekerja di tempat anda? Dan kalau anda tidak keberatan, bolehkah anda memperkenalkan saya dengan teman anda di Pt. First Xeon? Saya sangat membutuhkan surat magang dari sana."

Dia terseyum dan memjawabku dengan anggukan kecil.
"Ya, mengapa tidak? Saya akan memperkenalkan kamu dengan dia. Kamu sudah bisa bekerja mulai besok. Datanglah ke apartemen X di dekat rumah sakit XXX. Saya harap kamu tidak terlambat untuk besok. Saya ingin kamu sudah menyiapkan semua keperluan saya tepat jam 7 pagi."

Oke! Jujur aku bingung, bagaimana mungkin dia menyuruhku mempersiapkan semua keperluannya tapi dia tidak ada memberitahukan apa saja yang dia perlukan.
Baru saja aku ingin menanyakan pertanyaan itu. Dia nampak berlalu masuk kembali ke mobilnya. Kemudian membuka kaca mobilnya dan berkata
"Tidak perlu melongo seperti itu, semua keperluanku akan kamu ketahui besok di kertas yang ku letakkan di atas meja ruang tamu. Apartemenku berada di lantai 30 no 3030 Dan untuk membuka password apartemenku. Cukup masukkan angka 9 di hitung mundur hingga 0. Aku akan mengganti passwordku lagi besok ke password awalku. Oke, sampai bertemu besok."
Dan dia pergi.
Iya, dia pergi dan aku masih melongo diam di tempat.

Kemudian aku mulai tersadar dan berteriak kegirangan.
"OMG! OMG! Skripsiku akhirnya punya masa depan cerah! Sebentar lagi aku akan bertemu pada Toga dan gelar S.Farm."

Ckittttttt......
Terdengar bunyi decitan mobil dan dia tertawa melihat kelakuanku.
Oke, dia kembali setelah pergi dan melihat semua kelakuanku.

Aku sudah tidak punya muka lagi.
Terdengar suaranya yang masih menyimpan tawa
"Hmmm, aku cuma mau bilang, besok tolong kalau aku belum bangun, kamu bangunkan aku. So, datanglah lebih pagi. Mungkin jam 5 pagi agar semuanya selesai tepat waktu. Oh maaf mengganggu, silahkan lanjutkan tarianmu tadi."

Sh*t, dia tertawa keras setelah melihatku dan pergi dengan muka yang sangat puas.
Oh tuhan, sepertinya besok akan menjadi hari yang sangat berat.

_______________

Pukul 04.00 A.M
Rambut. Oke!
Muka. Oke!
Baju. Oke!
Celana. Oke!
Sip, saatnya pergi bekerja.
Dengan bersenandung kuturuni tangga rumah dan pergi menuju garasi.
Semua orang rumah masih tidur dan aku sudah harus pergi bekerja.
Aku cuma tidak ingin dia memecatku dalam waktu singkat.
Aku ingin dia memberikan penilaian yang bagus dan dengan segera memperkenalkan aku dengan temannya.
Hanya satu tujuanku, surat magang. Hahaha
Oke, saatnya melaju mobil sayangku.
Brum, brum,brum, bruak,.......
terdengar suara mobilku yang nampak terseok-seok.

Ya ampun, di saat hari masih gelap begini, mobil ini malah tidak bisa di ajak kompromi.
Padahal aku ingin sampai tepat waktu.
Terpaksa harus pakai taxi,
Yaaah, baru hari pertama kerja udah harus buang uang.
Ya udahlah, anggap saja ini uang untuk mendapat surat magang.

When a Man Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang