9] Dinner

4.5K 318 28
                                    

Untuk yang kesekian kalinya, aku terbangun dengan perasaan aneh, pandangan yang memburam, kepala yang terasa berputar-putar dan kebingungan tak jelas. Kain putih bersih yang menutup bantalan tempat tidur yang empuk menjadi tempat dimana aku berbaring.

"Kau sudah sadar ya? Bagus. Aku akan memberi suntikan vitamin agar kondisi tubuhmu akan kembali membaik, lalu kau bisa pulang"

Siapa orang ini? Pria tua dengan masker putih, memakai jubah putih dan sebuah tetoskop yang menggatung di lehernya serta benda kecil berujung tajam, berdiri tepat di samping kananku. Seketika aku merasa ada benda tajam yang masuk menembus kulit tangan kananku. Tak begitu sakit.

"Sudah selesai. Lekas sembuh ya"

Setelah berkata demikian pria tua dengan pakaian putih itu segera berlalu dari pandanganku bersamaan dengan tertutupnya pintu ruangan.

Aku hanya menatap kosong suasana disekitarku beberapa saat hingga aku benar-benar pada kondisi stabil dan sadar.

"Tempat apa ini?"

"Kau berada di Hospital Center"

"Apa yang terjadi?"

"Kau pingsan di sekitar area terlarang, untungnya beberapa Poltron menemukanmu dan langsung membawamu kesini. Aku segera kesini setelah menerima berita dari pihak Rumah Sakit"

"Suara itu?"

"Suara? Apa maksud? Oh suara yang tadi? Itu dokter"

"D-dokter?"

"Ia dokter. Oh ya Ed, apa yang kau lakukan tempat terlarang seperti itu?

Aku hanya menggelengkan kepalaku. Jangan sampai Ben mengetahui apa yang terjadi.

Tapi.. Apa yang terjadi? Tempat itu.. aku merasa sangat nyata. Suara itu.. aku yakin bukan suara dokter. Apakah hanya sebuah imajinasi? Tapi tidak! Tempat itu benar-benar nyata, aku benar-benar berada disana, tapi dimana? Aku tak tahu pasti. Hal yang membuat semua ini terasa aneh, mengapa aku berada disini? Tak banyak yang bisa kuingat selain tempat yang penuh buku yang disebut perpustakaan dan suara misterius yang seakan berbisik di telingaku, dan kemudian... pingsan? Tapi bagaimana mungkin aku hanya berada disekitar area terlarang sedangkan aku berada di tempat yang entah apa namanya?

"Hey Edward! Kau tak apa?"

Lambaian tangan Ben membuyarkan lamunanku dan membuatku tersadar.

"A-aku baik-baik saja"

"Kau..."

Belum sempat Ben menyelesaikan rangkaian kata-katanya, tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan seseorang berdiri tepat di depan pintu. Seorang pria dengan kacamata yang tak lain adalah John. Perlahan ia mulai memasuki ruangan dan mendekat menuju arah kami--aku dan Ben.

"Kau rupanya, ku pikir dokter" kata Ben pada John.

"Ah kau bisa saja Ben, hahaha. Oh ya aku langsung kemari setelah mendengar kau jatuh pingsan"

"Terima kasih John"

"Dan aku juga tidak sendirian. Masuklah!"

Bertepatan dengan kata "masuklah" yang di lontarkan John, seorang wanita dengan pakaian dress serba hitam yang membuatnya terlihat elegan, kini berdiri tegak di depan pintu.

"Selamat siang"

Suara yang begitu lembut terasa tak begitu asing di telingaku. Suara seperti itu, mungkinkah..

"Clary"

Kata Ben penuh semangat saat wanita itu mulai melangkah masuk ke ruangan dimana aku terbaring.

EARTH IN 2150Where stories live. Discover now