5] Project Z

6.3K 402 11
                                    

Berada di World Tower Center merupakan suatu pengalaman yang sangat menakjubkan bagiku, mungkin akulah satu-satunya manusia yang mewakili kaum Doggies yang tak bisa mencium aroma kota Veltron, yang tak bisa meletakkan kaki mereka di atas Bumi yang asing bagi mereka, Bumi yang seharusnya diperuntuhkan bagi seluruh manusia kini seakan tak berpihak pada mereka yang hidup dari kaum Doggies.

Aku cukup takut dengan misi besar ini, tapi cukup membuatku bangga bisa berada disini-Kota Veltron-tempat bagi kasta tertinggi di Bumi, The Metros.

Aku sudah terbiasa dengan kehidupan di kota Veltron. Ben, yang sudah kuanggap pamanku ini benar-benar mengajarkanku cara hidup kaum Metros. Seminggu sudah aku berada di Veltron dan hidup sebagai kaum Metros.

Sehari-harinya Ben bekerja sebagai Menteri untuk Young Space Academy. Dengan jabatan tinggi yang dimiliki Ben, membuatku mendapat akses bebas di gedung WTC, tapi tentu aku harus terus waspada.

"Anna, hari ini aku tak masuk, tolong kau back up semua data yang ada di server 1"

"Baik pak, segera dilaksanakan"

Kata-kata Anna-sekertaris YSA-mengakhiri tayangan disebuah layar hologram milik Ben.

Hari ini aku dan Ben berencana menemui John, sepertinya ada informasi penting yang harus disampaikan.

John Connor, ilmuwan muda yang bekerja bagi PROC, sekaligus salah satu anggota tim dalam proyek besar umat manusia, yang diberi nama Ekspedisi antar galaxy. Umur John hanya terpaut 1 tahun dibawaku. Hal ini membuat aku dan John cepat akrab bahkan setelah 2 minggu sejak pertemuan pertama kami di gedung WTC.

John menjadi kunci akses informasi kami tentang proyek yang dikerjakan PROC di gedung WTC, dan lagi-lagi semua informasi dan teka-teki ini belum bisa memuaskan rasa penasaranku.

***

"Terima kasih tuan" ucap supir taxi setelah menerima uang dari Ben.

Kami tiba didepan Pavilium milik John. Ben menekan panel hijau didekat pintu, sebuah layar kecil pun menampakan sosok pria muda dengan kaca mata bulat memajang di wajahnya.

"John, ini kami"

Tittt bbsshhhh!!!

Pintu yang terbuat dari platinum itupun perlahalan terbuka, aku dan Ben segera masuk.

Tlit tlit tlit...

Rangkaian data demi data sedang dikerjakan John, di komputer hologramnya.

"Duduklah, aku segera menyelesaikan ini" ucap John sambil tetap memainkan jari jemarinya di panel hologram dimeja kerjanya.

"Apa yang kau kerja John?" Tanya Ben pada John yang terus sibuk dengan pekerjaanya.

"Sebentar lagi... ok selesai"

Setelah berucap demikian, John membalikkan tubuhnya dan melangkah maju menuju kearah kami-aku dan Ben-sambil menggenggam sebuah benda berbentuk persegi berukuran kecil.

"Ini milikmu"

"Apa ini?" Tanyaku sambil menyambut tangan John yang memegang benda kecil itu.

"Itu kartu identitasmu yang baru"

"Apa? kartu identitasku?"

"Ya, aku memindai data dari kartu identitas Margin milikmu, lalu mengcopynya ke data pusat penduduk Veltron, aku memiliki access key sehingga datamu bisa dimasukan tanpa harus melalui pangkalan data di WTC"

"Oh wow, ini menakjubkan. Terima kasih John"

"Bukan masalah Ed, ini demi misi kita"

Aku hanya menatapnya dan melempar senyum, ia pun membalasnya sambil meneguk secangkir kopi hangat yang diolah dari pabrik makanan dan minuman berbahan dasar cahaya ultraviolet diluar kubah baja lalu dibuat dengan teknologi mutahir dari para ilmuwan dibidang logistik.

"Oh ya John, mengapa kau mengajak kami kemari?"

"Soal itu, ikutlah denganku"

Kami mengikuti John menuju meja kerjanya, ia langsung meletakkan tubuhnya dikursi yang menghadap ke monitor hologramnya. Tombol demi tombol di tekannya, lalu munculah sebuah cuplikan video di laboratorium milik PROC. Di dalamnya menampilkan beberapa ilmuwan yang terlihat sedang meneliti sesuatu lewat mikroskop.

"Bukankah ini PROC?" Tanya Ben pada John.

"Benar, tapi bukan itu masalahnya" John menghentikan videonya dengan mengklik pause lalu menzoom sebuah label berlogo Biohazard.

"Coba perhatikan logo ini"

"Bukankah itu Biohazard?" Tanyaku pada John, sambil menatap kearahnya yang terlihat begitu fokus pada logo itu.

"Kau benar Ed, logo ini adalah logo umum untuk virus"

"Apa maksudmu?" Ben terlihat begitu bingung dan penasaran demikian juga denganku.

"Beberapa ilmuwan PROC telah mengembangkan virus pemusnah masal, virus ini dapat membunuh manusia dalam kurun waktu 24 jam, jika virus ini sampai menyebar, peradaban umat manusia berada dalam bahaya"

"Apa?!" Aku dan Ben sontak mengatakan kata sama.

"Tidak hanya itu, kalian pasti terkejut bahwa dalang dari rencana ini adalah..."

John memutar kembali video tersebut. Terlihat sosok pria tua berumur kurang lebih 50 tahun mengenakan pakaian resmi.

"Bukankah itu Presiden?"

"Yap, betul sekali Ben. Dialah dalang dari semua proyek yang kami kerjakan"

"Kami?" Tanyaku penuh heran.

"Ya, aku ikut terlibat dalam pembuatan virus yang kami sebut virus Zero yang berarti kembali kepada "nol". Aku harus berkorban demi sebuah informasi"

Aku tahu sebuah misi perlu pengorbanan. Misi, misi yang tak pernah aku tahu tujuannya tapi terus kujalani.

"Jika ada virus tentu ada anti virusnya bukan?"

"Maaf Ben, virus Z tidak memiliki anti virus" John pun tampak begitu murung setelah menjawab pertanyaan Ben.

Aku dan Ben ikut merasakan kesedihan yang dirasakan John, ruangan pun terasa begitu senyap, kami terdiam sampai Ben mulai menggerakkan bibirnya.

"Lalu kapan penyebaran virus ini dilakukan?"

"Aku sendiripun tak tahu, kita hanya bisa menanti rencana bejat Presiden sambil terus mencari informasi sebanyak-banyaknya"

Sebuah memori ingatan melesat masuk kedalam pusat otakku, mengenai Presiden.

"Hey John, jangan-jangan ini berhubungan dengan Ekpedisi Antar Galaxy yang disampaikan Presiden beberapa waktu yang lalu?"

Kening John mengkerut, tangannya sibuk mengatur posisi kacamatanya.

"Akupun sempat berpikir demikian, tapi kita tidak bisa cepat-cepat mengambil kesimpulan yang belum pasti adanya. Oh ya Ben, teruslah cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai Ekpedisi Antar Galaxy anggota YSA"

"Akan kuusahakan"

"Untuk sementara ini kita harus terus waspada pada Dewan Pusat khususnya Presiden" John memberi peringatan dan langkah yang harus kami ambil.

***

Pintu besar berlogo rocket bertuliskan Young Space Academy Control Room perlahan mulai terbuka.

"Selamat datang Kapten" Suara-suara para staff YSA di ruang utama YSA kala menyambut datangnya sang kapten.

"Oh ya Ed, bisakah kau mengambil berkas kuning di ruanganku?"

"Siap Kapten"

Aku kembali keluar dan menuju ruangan Ben yang berada cukup jauh dari ruang kontrol.

Kapten Room, tulisan besar terpampang dipintu ruangan Ben. Tak butuh waktu lama mendapatkan berkas yang terletak dimeja kerja Ben.

Berkasnya sudah ditanganku, kembali aku menuju ruang kontrol melewati Lobby yang cukup ramai dengan para anggota dan beberapa staff YSA yang lalu lalang.

BRUKK!

Aku terjatuh karena menabrak seseorang.

"Maafkan aku"

EARTH IN 2150Where stories live. Discover now