"Nggak mungkin! Gue kenal banget sama Daryl... bukan kenal sebangai temen deket sih... maksud gue, kan gue satu sekolah sama tiga kunyuk itu dari zaman SD,"
"Terus??" tanya Kyra gemas.
"Setahu gue dia nggak pernah upload foto sama cewek di social media-nya! Dia bukan playboy kayak Bryan! Jelas dia yang pose sama foto lo dan ada tulisan fiancee gitu bikin heboh satu sekolahan! Lo tahu Gilby kan? Yang waktu MOS mau ditonjok sama si Rhea? Dia itu cinta mati sama Daryl, dan asal Lo tahu dia itu ngejar Daryl tanpa malu! Si Daryl selalu dingin, nggak pernah ngasih respon positif!" jelas Devi panjang lebar. Dia berbicara dengan sangat cepat, hampir tak ada titik komanya.
"Gue nggak perduli!" sahut Kyra.
"Yeee... gue kasih tahu juga! Gue ini baik hati tauk, makanya mau kasih peringatan ke kalian! Nih, lihat kening gue ada tulisan 'warning' kan?" balas Devi kesal, tangannya menyingkap poni hingga dahinya yang nonong dapat terlihat bebas.
"Lo turunan ikan Lohan ya?" tanya Rhea tanpa dosa.
Devi cemberut dan langsung menurunkan poninya. Lynn memelototi Rhea yang kini cekikikan bersama Kyra.
"Ini limited edition tauk! Turunan Eyang Gue nih..." ujar Devi sambil menunjuk kening.
"Nggak usah di dengerin, Rhea emang suka ngaco. Btw, peringatan apa?" tanya Lynn.
"Menurut hasil pengamatan Gue, Lo bertiga itu udah masuk dalam lingkaran trio singa itu! Mereka bertiga pasti ngincer Lo pada buat jadi cewek mereka. Dan itu artinya adalah musibah! Mereka punya bad record di kalangan guru-guru so, kalian pasti kena imbasnya apalagi kalian jago bertantem!" ucap Devi dengan gaya sok detektif.
"Gue bukan nakut-nakutin nih ya, pokoknya yang dalam incaran mereka entah itu baik atau buruk bagi mereka pasti orang yang diincar itu akan mendapat aib," tambah Anke yang dari tadi hanya diam.
"Maksud lo aib itu apa?" tanya Kyra dengan kening berkerut.
"Yaah gitu, suatu hal yang memalukan atau paling nggak Lo jadi sorotan orang banyak."
Bibir Rhea terbuka ingin mengucap sesuatu namun, bayangan Maurer, Daryl, dan Bryan yang memasuki kelas membuatnya mengatupkan bibir. Anke dan Devi langsung pergi tanpa pamit.
"Pagi cinta..." sapaan mesra Daryl pada Kyra dan kedipan nakalnya mampu membuat seisi kelas bergosip, memuntahkan apa yang ada dalam pikiran mereka.
Kyra hanya mendengus sebal dan melemparkan pandangan matanya ke arah lain.
◆◇◆
"Maurer, kumpulkan tugas bahasa Jepang teman-teman sekelas," suruh Bu Mita.
Tak seperti biasanya, Maurer bangkit berdiri dan berkeliling untuk mengambil satu per satu buku PR teman-teman sekelasnya. Terntu saja banyak tatapan tak percaya mengikuti setiap langkahnya.
Di depan kelas, tepatnya di depan meja Bu Mita dengan sengaja Maurer menjatuhkan buku-buku itu. Bu Mita menatapnya horror sedangkan dia membalas tatapan itu dengan raut tanpa dosa. Wajah-wajah tercengang sekaligus tak percaya menghujami cowok itu.
"Pungut!" perintah Bu Mita, ada kemarahan tertahan di nada suaranya.
"Tidak mau!" jawab Maurer dengan nada tenang.
Hening.
Asap tak kasat mata yang keluar dari ubun-ubun Bu Mita membuat seisi kelas menahan nafas. Bahkan Lynn, Kyra, dan Rhea menatap Maurer dengan pandangan tak percaya.
"AMBIL!" bentak Bu Mita dengan gigi gemertak.
"Ibu ini maruk banget sih? Tadi suruh saya mengumpulkan buku mereka, sekarang suruh saya pungut buku-buku itu. Saya ini pelajar bukan pembantu," sahut Maurer kalem.
YOU ARE READING
I'm Not A Troublemaker #1
General FictionTiga cewek cantik, jago berantem berada di satu kelas yang sama dengan geng cowok yang mengganggu hidup mereka. Lynn, Kyra, dan Rhea harus menghadapi kelakuan Maurer, Daryl, dan Bryan yang absurd. Kyra dan Rhea yang moody, mudah emosi, mudah bt tent...
PART 12
Start from the beginning
