Chapter 3

23.5K 1.6K 21
                                    

"Tampan!" Ujar batin Arum.

      Arum segera menghampiri laki-laki tersebut. Laki-laki itu masih memasang wajah datarnya,membuat Arum merasa enggan untuk duduk disebelahnya.

        Tapi mau bagaimana lagi, ia sudah diharuskan duduk disebelah laki-laki yang bernama Nathan William itu. Akhirnya setelah berkutat dengan pikirannya, Arum pun duduk disebelah Nathan.

"Kenalin nama gue Arum Sekarsari" Arum berusaha 'mengakrabkan' diri dengan Nathan.

"Nathan." Oh sepertinya Arum sudah tau bagaimana karakter laki-laki ini. Dingin,cuek,dan irit ngomong.

***
Arum POV

    Huh..sepertinya aku harus sabar dengan teman semejaku. Perlu kalian ketahui ya, dia itu dingin,cuek dan irit ngomong. Aku akuilah kalau wajahnya itu cukup, ah tidak wajahnya itu sangat tampan. Mata birunya yang tajam,hidungnya yang mancung,serta bibirnya yang sangat pas dengan wajahnya.

     Tetapi sangat disayangkan, wajahnya itu selalu tanpa ekspresi, alias datar!

    Aish!! Untuk apa aku terus membahas dia. Mendingan aku mendengarkan guru yang masuk untuk mengenalkan sekolah ini.

***
Kring...kring...kring...

  Akhirnya bel istirahat berbunyi, perutku sudah sangat lapar. Segera saja aku menuju kantin untuk mengisi perutku yang kelaparan ini.

   Aku menuju kantin sendirian. Yup.. di sekolah ini aku belum mempunyai teman. Dari SMP ku yang masuk ke sekolah ini hanya tujuh orang. Tapi mereka beda kelompok, aku malas untuk mencarinya, jadi lebih baik aku ke kantin sendiri.

  Sesampainya di kantin, aku segera menuju kios mang juki. Aku memesan mie ayam dan juga es jeruk. Setelah mendapat pesananku, aku mengedarkan pandangan ke seluruh kantin. Kantin sangat penuh dengan peserta mos serta semua warga sekolah. Tidak ada meja kantin yang kosong. Huufft...

    Tiba-tiba ada yang merengkuh pinggangku dan menariknya menuju meja kantin kosong yang berada di pojok kantin. Oh sekarang aku baru menyadari bahwa yang menarik pinggangku adalah seorang laki-laki tampan.

   Matanya yang sipit namun tajam, hidungnya yang mancung,bibirnya yang tipis, dan rahangnya yang tegas. Ya Tuhan! Dia seperti Dewa Yunani Kuno, wajahnya itu sangat tampan.

"Makan."

Aku heran kenapa akhir-akhir ini aku selalu dikelilingi oleh laki-laki tampan sih?!

"Makan."

Tetapi wajah laki-laki di depanku ini sangat datar dan juga dingin.

"Makan." Seketika aku tersentak mendengar sepertinya dia berbicara padaku.

"Apakah kau mengatakan sesuatu?" Aku bertanya padanya.

"Makan." Refleks aku langsung melihat kearah nampan berisi makanan yang tadi kupesan.

"E-eh i-iya." Aku segera memakan makananku tadi. Aku sadar bahwa sekarang dia tengah memperhatikanku dengan sangat intens. Jujur aku merasa risih, tapi ya mau bagaimana lagi? Aku sudah terlanjur malu.

    Aku merasakan pergerakan bangku yang ada di sebelahku. Sepertinya seseorang telah mendudukinya dan menggesernya agar lebih dekat denganku, tapi aku tetap tak menggubrisnya dan tetap melanjutkan acara makanku.

     Kurasa wajah orang di sebelahku ini terlalu dekat. Aku menolehkan kepalaku ke arah orang itu berada. Seketika aku terkejut. Bagaimana mungkin lelaki yang tadi ada dihadapanku sekarang sudah berada disebelahku dengan wajah sedekat ini?!?!

     Wajahnya tepat berada di depan pipiku. Lalu dia mengarahkan bibirnya kearah telingaku dan berbisik

"Bibirmu indah."

Cup!

Dia mencium telingaku dan membuatku sangat terkejut!

'
'
'
'
Maaf ya gaje wkwk. Typo? Maafkan. Jangan lupa voment ya guys:D
See you^^

-Ri-

3 Boys and My BrotherWhere stories live. Discover now