#55 - When you coming home

1.4K 260 38
                                        

New York City

"Aku tidak ingin pergi." Apple menggeleng kepada ibunya.

"Mengapa? Ayo! June akan mengantarmu sampai bandara." Ucap Daisy.

"Siapa yang akan menemani Mommy nanti?" Apple terus menekuk wajahnya dan menunjukkan kesedihannya.

"Aku di sini, Apple. Kau tidak usah khawatir." Ucap June.

Daisy meraih sebuah ponsel di mejanya dan memberikannya kepada Apple. "Bawa ini, Mommy akan menghubungi Uncle Harry. Dia yang akan menjemputmu, nanti. Kau bisa menghubungi Mommy, kau tahu bagaimana cara menggunakannya, kan?" Tanya Daisy.

Apple menerima ponsel itu dan mengangguk. "Ya."

"Kemarilah." Apple mendekat dan Daisy mencium keningnya. "Sampaikan salam Mommy kepada Angel, katakan Mommy meminta maaf karena Mommy tidak di sana." Ucap Daisy.

Apple menatap ibunya lirih. "Aku akan menghubungi Mommy. Bagaimana jika semua orang tidak bisa menerimaku atau bagaimana jika mereka menanyakan Mommy?" Tanya Apple.

"Kau tidak perlu khawatir. Uncle Harry akan bersamamu, menurutlah padanya. Jika mereka menanyakan Mommy, katakan kalau Mommy baik-baik saja. Ayo, cepat. Kau akan tertinggal pesawat." Ucap Daisy.

"Aku ingin Mommy ikut mengantarku ke bandara." Ucap Apple.

"Oke."


London City

Setelah turun dari pesawat, Apple segera mencari Harry. Ibunya mengatakan kalau Harry akan membawa tulisan APPLE supaya bocah itu bisa dengan mudah menemukannya. Di London, ini sudah sore dan udaranya cukup sejuk. Apple menarik kopernya dan mencari Harry. Dia terus berjalan sampai akhirnya dia menemukan orang dengan tulisan APPLE berdiri di pojok. Dia mengenakan jaket, topi dan kacamata hitam. Apple berjalan menuju pria itu.

"Uncle Harry?" Tanya Apple.

"Iya, ayo! Aku tidak ingin fans menyadari keberadaanku." Harry menuntun Apple dan membawakan kopernya.

Apple merasa canggung, sangat canggung. Harry sudah seperti orang asing baginya. Dia jarang sekali mengobrol dengan Harry dan sekarang dia satu mobil dengannya. Dia juga akan tinggal di rumahnya selama beberapa hari. Dia mencoba mengetik pesan dan mengirimkannya kepada ibunya. Baru kali ini bocah itu memegang ponsel, dia selalu menolak saat Daisy memberinya ponsel. Entah apa alasannya.

"Bagaimana kabarmu, Apple?" Harry memecah keheningan yang melingkupi mobil itu.

"Aku... aku baik, Uncle sendiri?" Tanya Apple gugup sambil memandang ke jalanan melalui jendelanya.

"Uncle juga. Kita mampir sebentar untuk membeli makanan, ya? Darcy memesan sesuatu." Ucap Harry sambil menepikan mobilnya dan berhenti di depan sebuah kedai. "Ayo turun." Ucap Harry.

Dengan ragu Apple turun dari dalam mobil. Harry meraih tangannya dan menuntun bocah itu masuk ke dalam kedai. ayahnya tidak pernah melakukan itu. Hal yang Harry lakukan padanya, ayahnya tidak pernah lagi melakukannya padanya. Harry dan Apple harus mengantri karena kedai itu cukup penuh oleh pengunjung. Apple hanya mendengedarkan pandangannya ke sekitaran dan dia menemukan seseorang yang sangat familiar, ayahnya, ya itu ayahnya dan Barbara. Apple langsung membuang muka, sesekali Apple melirik mereka dengan penuh kebencian.

Apa karena Barbara keadaan keluarganya menjadi seperti ini? Pertanyaan yang tidak pernah terjawab dan Apple selalu mencari jawaban dari pertanyaan itu.

"Kau mau makanan apa?" Tanya Harry dan itu cukup mengagetkannya.

"Umhh..."

"Kau mau es krim apa?" Tanya Harry.

Incomplete (On Editing and Re-publishing)Where stories live. Discover now